Teks Khutbah Jumat Menyambut Bulan Desember 2023: Memetik 3 Kesadaran Hidup di Akhir Tahun
Bismillah. Hai, Sobat Guru Penyemangat, sudahkah Sobat menyiapkan teks Khutbah Jumat dalam rangka menyambut bulan Desember 2023?
Bulan demi bulan rasanya begitu cepat berlalu. Perasaan kita belum lama berdiam di tahun 2023, eh sekarang sudah masuk akhir tahun saja.
Berbicara tentang akhir tahun, agaknya sebagai muslim yang cerdas kita perlu melakukan refleksi, introspeksi, serta menyusun rencana-rencana perbaikan diri dan keluarga demi merengkuh ketakwaan.
Nah berikut GuruPenyemangat.com sajikan teks khutbah Jumat menyambut bulan Desember dengan judul memetik 3 kesadaran hidup di akhir tahun.
Mari disimak ya:
Teks Khutbah Jumat Menyambut Bulan Desember 2023: Memetik 3 Kesadaran Hidup di Akhir Tahun
Khutbah Jumat Menyambut Bulan Desember. Designed by GuruPenyemangat.com |
Khutbah I
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَاهَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الأَخْيَارِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَة. أَمَّا بَعْدُ: أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ كِتَابِهِ الكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٞ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٖۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ.
Ma’asyiral muslimin wal muslimat, jama’ah shalat Jum’at yang dimuliakan Allah.
Alhamdulillah, bersyukur kita kepada Allah karena pada bulan terakhir di kalender masehi tahun 2023 ini kita masih diberi kesempatan untuk bernafas, beraktivitas, dan yang paling penting ialah bisa menjalankan perintah Allah SWT.
Sholawat berhiaskan salam, mari kita hadiahkan kepada pucuk junjungan umat, Nabi Besar Muhammad SAW dengan ucapan Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad.
Jamaah sholat Jumat rahimakumullah;
Pada kesempatan yang berbahagia ini, khotib akan menyampaikan khutbah dengan judul “Memetik 3 Kesadaran Hidup pada Akhir Tahun”. Namun sebelum itu, khotib mengajak diri khotib sendiri serta jamaah sekalian untuk mari kita kencangkan sabuk pengaman, kita tingkatkan iman dan takwa kepada Allah, iman dengan sebenar-benarnya iman, dan takwa dengan sesungguh-sungguhnya takwa.
Memang kehidupan kita di dunia ini seperti melewati sebuah jalan dengan lintasan penuh dengan dinamika dan tantangan. Medan terjal yang harus terus kita daki, hingga medan menurun dan mendatar, tak boleh membuat kita terlena. Perjalanan kita menyisakan masa lalu sebagai pengalaman, masa kini sebagai kenyataan, dan masa yang akan datang sebagai harapan. Sehingga kita butuh rambu-rambu agar kita senantiasa lancar dan selamat sampai ke tujuan dan rambu-rambu itu bernama ketakwaan.
وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ
Artinya: “Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat,” (QS Al-Baqarah: 197).
Dari berbagai suka duka yang dijalani, bisa kita petik setidaknya ada 3 Kesadaran Hidup Pada Akhir Tahun Ini.
1. Perlombaan yang Paling Melelahkan Adalah Perlombaan Mengejar Dunia.
Jamaah Sholat Jumat rahimakumullah;
Nyaris setiap hari, tidak sedikit orang mulai bekerja sejak Subuh hinggalah Magrib. 14-15 jam kita keluar rumah, pergi gelap pulang gelap, namun hasilnya sangat sedikit yang didapat. Kadang bukan untung yang didapat tapi rugi, kadang bukan pelanggan yang didapat malah berlari, kadang bukan uang yang didapat malah kulit yang gatal-gatal dan alergi, kadang bukan jabatan dan kedudukan yang didapat tapi malah terus diumpat dan dicaci maki. Naudzubillah.
Ternyata dunia ini hanyalah permainan sebagaimana firman Allah dalam Al-Hadid ayat 20:
ٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا لَعِبٞ وَلَهۡوٞ وَزِينَةٞ وَتَفَاخُرُۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٞ فِي ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَوۡلَٰدِۖ كَمَثَلِ غَيۡثٍ أَعۡجَبَ ٱلۡكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصۡفَرّٗا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمٗاۖ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ عَذَابٞ شَدِيدٞ وَمَغۡفِرَةٞ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٰنٞۚ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلۡغُرُورِ
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
Jamaah sholat Jumat rahimakumullah;
Ayat tersebut menerangkan kepada kita bahwa perlombaan yang paling berat dan melelahkan adalah perlombaan mengejar dunia. Karena mengapa? Karena mau di mana pun dan kapan pun kita mulai lomba, maka garis akhirnya, garis finishnya adalah kematian.
Maka darinya, marilah bersama-sama kita menjemput hidayah, marilah sama-sama kita berjuang, bukan berjuang dari nol melainkan berjuang untuk menambah bekal akhirat.
Jamaah sholat Jumat rahimakumullah;
2. Ternyata Nikmat terbesar dari sholat adalah sujud.
341 hari di tahun 2023 hingga saat ini, agaknya kita mulai menyadari bahwa hidup di dunia ini begitu banyak lelahnya. Bekerja banting tulang hingga lembur, tapi yang didapat hanya segitu-segitu saja. Sedangkan ketika kita beristirahat sembari singgah di masjid, hati ini menjadi tenang dan lelah pun hilang sementara. Apa artinya? Ternyata di saat yang sempit tersebut kita sedang mendapat nikmat sholat berjamaah, dan nikmat dari sholat yang terbesar ialah ketika kita sujud.
Jamaah yang dirahmati Allah SWT;
Ketahuilah, iblis adalah makhluk yang sangat kepada Allah, sangat cerdas, alim dan menyembah Allah. Dosanya cuma 1, yaitu iblis tidak mau sujud kepada Nabi Adam, tapi iblis masih mau sujud kepada Allah. Sedangkan kita? Kalau kita sudah tidak melakukan sholat sebagai wujud sujud kepada Allah, bukankah kita lebih buruk dari iblis? Naudzubillahi min dzalik.
Saat kita menonton film di televisi, kita pasti menyadari bahwa film tersebut diedit dulu sebelum tayang, para artis berkali-kali harus casting dan menghafal naskah. Apa jadinya bila film yang tampil di televisi tidak diedit? Tentulah hasilnya tidak akan bagus. Kita pula demikian, saat membuat story Instagram, postingan Facebook, hingga YouTube. Sebuah karya dan postingan perlu diedit dulu supaya hasilnya tampak bagus, cantik, menarik dan elegan.
Nah, jamaah, sejatinya kehidupan dunia kita pula begitu. Nantinya akan ditampilkan di akhirat, di Padang Mashyar. Jika tadi postingan yang jelas-jelas untuk dunia saja kita edit dulu supaya bagus, maka masa iya kita juga tidak mengedit persiapan dan bekal di dunia ini sebelum tampil di akhirat? Jika ada episode kehidupan kita yang penuh dengan kata-kata kurang baik, maka beristigfarlah.
Jika ada episode kehidupan kita yang penuh dengan sikap kurang baik, maka perbaikilah sholat, perbaguslah akhlak, supaya nanti yang tampil di akhirat adalah tayangan-tayangan kebaikan hingganya Allah ridho memasukkan kita ke surga.
Jamaah sholat Jumatrahimakumullah;
3. Introspeksi Diri Dilakukan Setiap Hari, Tidak Menunggu Akhir Tahun
Mari kita cermati dan periksa kembali diri, kapan terakhir kita melakukan muhasabah diri. Apakah pada awal tahun kemarin, pada idul fitri, atau idul adha tahun kemarin? Jika harus menunggu 93 hari lagi hingga tiba bulan Ramadhan, baru kemudian melakukan refleksi diri, alangkah lamanya, alangkah ruginya, alangkah sombongnya kita, sedangkan kita tidak tahu umur ini akan sampai atau tidak.
Rasulullah SAW pernah bersabda:
مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ
Artinya: “Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka).” (HR Al-Hakim).
Jamaah sholat Jumat rahimakumullah;
Tahun 2023 akan segera telah pergi, jangan kita menangisi hari-hari yang berlalu, tapi tangisilah diri kita sendiri. Karena tahun depan mungkin masih akan datang lagi, tapi belum tentu dengan kita. Bisa jadi ajal ini tiba lebih dahulu, sedangkan selama belum kiamat, tahun depan sudah pasti akan datang lagi.
Terakhir, marilah kita ramaikan masjid. Orang yang rajin datang ke masjid adalah orang-orang yang sadar bahwa dirinya banyak dosa. Sedangkan orang yang tidak datang ke masjid, bisa saja mereka sudah merasa tidak punya dosa sehingga jauh dari Allah. Apakah kita takut kehilangan sandal? Padahal, kehilangan sandal di masjid hanyalah musibah kecil. Sedangkan musibah besar adalah ketika sandal kita tidak pernah ada di masjid.
Pada akhirnya, kita semua akan datang ke masjid. Apakah datang sendiri, atau ditandu sebagai jenazah sebelum diantar ke peristirahatan terakhir.
Khalifah Umar bin Khattab pernah berkata:
Jikalau kita letih karena kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan kekal. Namun jikalau kita bersenang-senang dengan dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosa itu akan kekal.
Demikianlah khutbah yang bisa khotib sampaikan. Semoga Allah menerima amal-ibadah kita, dan semoga Allah ridhoi kita untuk menjadi pemenang dalam meraih takwa.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ.. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ. فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيّن وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
***
Nah itulah tadi seutas sajian GuruPenyemangat.com mengenai contoh naskah Khutbah Jumat dalam rangka menyambut bulan Desember sebagai akhir dari tahun 2023 dalam kalender masehi.
Semoga bermanfaat
Salam.
Posting Komentar untuk "Teks Khutbah Jumat Menyambut Bulan Desember 2023: Memetik 3 Kesadaran Hidup di Akhir Tahun"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)