Resume LK KB 1 Modul Evaluasi Pembelajaran Materi Konsep Dasar Pengukuran, Penilaian, Evaluasi dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Hai Sobat PPG PAI yang berbahagia, berikut GuruPenyemangat.com sajikan contoh lembar kerja yang berisikan resume LK KB 1 Modul Evaluasi Pembelajaran Materi Konsep Dasar Pengukuran, Penilaian, Evaluasi dan Penerapannya dalam Pembelajaran.
LK berikut dilengkapi dengan denah atau peta konsep yang bisa Sobat jadikan referensi untuk memenuhi tugas pendalaman materi PPG PAI baik prajabatan maupun dalam jabatan.
LK KB 1 Modul Evaluasi Pembelajaran Materi Konsep Dasar Pengukuran, Penilian, Evaluasi dan Penerapannya dalam Pembelajaran. Designed by GuruPenyemangat.com |
Nama Mahasiswa :
Kelas :
LPTK :
Dosen Pengampu :
A. Judul Modul : EVALUASI PEMBELAJARAN
B. Kegiatan Belajar : KONSEP DASAR PENGUKURAN, PENILAIAN, EVALUASI DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN (KB 1)
C. Refleksi
1 Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di KB
HUBUNGAN ANTARA PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN
Langkah pertama dalam kegiatan evaluasi pendidikan adalah pengukuran terhadap hasil belajar siswa dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik dengan menggunakan tes dan non tes, sehingga diperoleh skor dengan angka 1-100. Berdasarkan skor yang diperoleh siswa tersebut, guru kemudian mengadakan penilaian dengan cara membandingkan skor yang diperoleh siswa dengan standar yang digunakan oleh guru, sehingga dapat ditentukan nilai siswa tersebut dengan kategori sangat baik (A), baik (B), cukup (C), kurang (D), atau buruk/gagal (E).
Berdasarkan data dari nilai di atas, kemudian guru menganalisis berapa persen siswa yang memperoleh nilai A, B, C, D, atau E untuk dibandingkan dengan target tingkat ketercapaian yang sudah ditetapkan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sehingga dapat diputuskan apakah proses pembelajaran berhasil atau tidak, jika belum berhasil bagian mana yang harus diperbaiki untuk proses pembelajaran berikutnya.
FUNGSI EVALUASI PEMBELAJARAN
Fungsi instruksional
Dengan evaluasi formatifnya, hasil evaluasi dapat berfungsi sebagai feedback bagi siswa untuk memperbaiki proses belajarnya, dan juga feedback bagi guru untuk memperbaiki proses mengajarnya.
Fungsi administratif
Hasil evaluasi pembelajaran dapat berfungsi sebagai bahan pemberian laporan kepada orang tua atau pihak-pihak yang berkepentingan. Selain itu hasil evaluasi pembelajaran juga dapat 11 menjadi dasar bagi kenaikan kelas, pemilihan siswa berprestasi, dan pemilihan siswa untuk mengikuti program tertentu.
Fungsi diagnostic
Hasil evaluasi memiliki fungsi diagnostic, yaitu mengidentifikasi masalah atau kesulitan yang dialami siswa dan sekaligus berfungsi untuk merencanakan tindak lanjut berupa upaya-upaya pemecahan masalah sesuai dengan masalah atau kesulitan yang telah teridentifikasi.
PRINSIP-PRINSIP EVALUASI PEMBELAJARAN
Objektivitas (objectivity). Prinsip objektivitas maksudnya bahwa dalam evaluasi pendidikan hasilnya harus didasarkan pada kemampuan siswa secara objektif atau apa adanya.
Komprehensif (comprehensive). Prinsip komprehensif maksudnya bahwa penilaian harus dilakukan secara menyeluruh terhadap seluruh aspek siswa, sehingga objek penilaian bukan hanya terhadap aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik.
Transparansi (Transparency). Prinsip transparansi maksudnya bahwa penilaian harus dilakukan secara terbuka, baik dalam proses penilaiannya maupun dalam penyampaian hasil penilaiannya.
Koherensi (coherency). Prinsip koherensi maksudnya bahwa dalam proses penilaian harus memiliki kesesuaian antara soal sebagai alat evaluasi dengan seluruh unsur dalam proses pembelajaran, seperti tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan media pembelajaran.
Kontinuitas (Continuity). Prinsip kontinuitas maksudnya bahwa evaluasi pendidikan harus dilaksanakan secara berkesinambungan, tidak insidentil, terencana, dan sistematis.
Berkeadilan (Fairless). Prinsip berkeadilan maksudnya bahwa dalam pelaksanaan evaluasi pendidikan harus mempertimbangkan keadilan terhadap siswa, baik dalam menentukan siswa yang akan dievaluasi maupun dalam menentukan cara melakukan evaluasinya.
Diskriminabilitas (discriminability). Prinsip diskriminabilitas maksudnya bahwa hasil evaluasi harus dapat membedakan antara siswa yang pintar dengan siswa yang bodoh, atau antara siswa yang mampu dengan yang tidak mampu menyerap materi.
Akuntabilitas (accountability). Prinsip akuntabilitas maksudnya bahwa hasil evaluasi pendidikan harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau stakeholders sebagai pengguna output pendidikan.
Validitas (Validity). Prinsip validitas maksudnya bahwa dalam evaluasi pendidikan harus menggunakan alat evaluasi tes maupun non tes yang valid atau sahih. Valid atau sahih berarti bahwa alat evaluasi tersebut mampu mengukur kemampuan siswa sesuai dengan tujuan kita mengadakan pengukuran.
Reliabilitas (Reliability). Prinsip reliabilitas maksudnya bahwa hasil evaluasi pendidikan harus reliabel atau terpercaya, sehingga meskipun dilakukan berkali-kali evaluasi hasilnya relatif sama.
JENIS-JENIS EVALUASI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENDEKATAN
Assessment of learning (penilaian terhadap pembelajaran) merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai.
Assessment for learning (penilaian untuk pembelajaran) merupakan penilaian yang berfungsi untuk mendapatkan feedback bagi guru tentang pembelajaran yang sedang dilakukannya.
Assessment as learning (penilaian sebagai pembelajaran) merupakan penilaian yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa tentang materi yang akan dipelajari,
JENIS-JENIS EVALUASI BERDASARKAN FUNGSI
Evaluasi Formatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan pada setiap selesai mengajarkan satu atau dua pokok bahasan tergantung pada alokasi waktu dan panjang pendeknya materi pada masing-masing pokok bahasan.
Evaluasi Sumatif. Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilaksanakan pada setiap akhir program pendidikan, seperti akhir semester, akhir tahun, atau akhir jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, atau perguruan tinggi. Disebut sumatif, karena ruang lingkup materi yang dievaluasi terdiri dari kumpulan materi selama satu semester, satu tahun, atau selama satu program pendidikan pada jenjang tertentu.
Evaluasi Seleksi. Evaluasi seleksi adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memilih siswa sesuai dengan tujuan tertentu, seperti tes seleksi masuk sekolah, tes seleksi peserta lomba, tes seleksi penerima beasiswa, tes seleksi peserta PMDK, dan lain sebagainya sesuai dengan tujuan melakukan tes seleksi tersebut.
Evaluasi Penempatan Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memilih siswa yang akan ditempatkan pada program tertentu, seperti tes seleksi untuk penempatan jurusan, penempatan kelas berdasarkan kesamaan minat dan kemampuan, dan beberapa contoh tes penempatan lainnya.
Evaluasi Diagnostik Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk mengidentifikasi kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa, sehingga dapat ditemukan faktor-faktor penyebabnya dan sekaligus bagaimana cara mengatasinya.
ACUAN STANDAR PENILAIAN
Penilaian Acuan Patokan (Criterion Reference) Penilaian Acuan Patokan atau yang sering disebut dengan norma absolut adalah penilaian yang diberikan terhadap hasil belajar siswa berdasarkan skor yang diperolehnya dibandingkan dengan skor yang dijadikan acuan oleh guru. Dalam hal ini yang menjadi acuan adalah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh guru masingmasing bidang studi. Misalnya kita menetapkan KKM-nya adalah 75, maka siswa yang nilainya di bawah itu dianggap belum lulus dan harus mendapatkan Tindakan remedial teaching. Penilaian dengan menggunakan PAP dilakukan jika evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa atau tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai dasar dalam melakukan perbaikan mengajar.
Penilaian Acuan Normatif (norm reference) Sedangkan PAN atau yang sering disebut dengan norma relatif adalah penilaian yang diberikan terhadap hasil belajar siswa berdasarkan skor yang diperoleh siswa pada kelas atau kelompok tersebut, sehingga nilai rata-rata kelas akan sangat mempengaruhi kriteria nilai yang ditetapkan. Dengan menggunakan PAN, acuan penilaian sangat tergantung kepada kualitas masing-masing kelompok siswa di mana tes itu diadakan.
2 Daftar materi pada KB yang sulit dipahami
Penilaian dengan menggunakan PAN dilakukan jika hasil evaluasi menunjukkan kurva juling ke kiri (mayoritas nilai siswa rendah), sementara soal yang diteskan belum teruji validitas dan reliabilitasnya dan guru juga sudah mengetahui kemampuan masing-masing siswa, atau jika penilaian itu dilakukan untuk memberikan nilai pada buku raport siswa.
Tes perbuatan dapat digunakan untuk menilai kualitas suatu pekerjaan yang telah selesai dikerjakan oleh peserta didik, termasuk juga keterampilan dan ketepatan menyelesaikan suatu pekerjaan, kecepatan dan kemampuan merencanakan suatu pekerjaan dan hasil/produk yang dihasilkan.
Perbandingan statemen dengan option maksimal 1:1,5, artinya jika statemen-nya 10 maka option-nya maksimal 15 dan minimal 12, untuk menghindari kemungkinan siswa jeblok nilainya. domain afektif menekankan pada perasaan, emosi, apresiasi, pertimbangan suatu nilai dan tingkat penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu.
3 Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran
Mayoritas soal dalam suatu tes dalam ranah kognitif hanya terbatas pada soal tingkatan pengetahuan dan pemahaman saja.
Sebagaimana yang diketahui bahwa Pengetahuan (knowledge), yaitu jenjang kemampuan terendah yang menuntut peserta didik untuk dapat mengenali atau mengetahui adanya konsep, prinsip, fakta atau istilah tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya. Adapun Pemahaman (comprehension), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk memahami atau mengerti tentang materi pelajaran yang disampaikan guru dan dapat memanfaatkannya tanpa harus menghubungkannya dengan hal-hal lain. Yang menjadi poin miskonsepsi dalam pembelajaran ialah, guru hanya membatasi kualitas soal dengan hanya menggunakan kedua tingkatan ranah kognitif ini. Alhasil, soal-soal yang muncul akhirnya hanya berupa soal dengan gaya pertanyaan: Sebutkan…. Apa saja…, dan semisalnya. Padahal sebaiknya siswa juga diberikan soal dengan ranah koginitif dengan tingkat pemikiran yang lebih tinggi seperti analisis, sintesa, dan soal dengan tingkat pertanyaan evaluasi.
Sering Membuat pilihan jawaban yang tidak ada sangkut pautnya satu sama lain atau tidak sejajar/tidak homogen.
Salah satu miskonsepsi lainnya yang sering muncul dalam pembelajaran ialah, guru sering membuat pilihan jawaban yang tidak ada sangkut pautnya dengan tema atau topik pertanyaan. Hal ini bisa disebabkan karena waktu pembuatan soal yang terbatas, atau pun kurangnya refleksi guru dalam melakukan tindak lanjut evaluasi dalam pembelajaran.
Download LK KB 1 Modul Evaluasi Pembelajaran Materi Konsep Dasar Pengukuran, Penilaian, Evaluasi dan Penerapannya dalam Pembelajaran Format .doc (Word)
Berikut disajikan link unduhan tugas pendalaman materi dengan format .doc. Silakan klik tombol download lalu tunggu beberapa saat:
Semoga bermanfaat
Salam.
Lanjut Baca:
👉Download Resume LK KB 1 Modul Evaluasi Pembelajaran
👉Download Resume LK KB 2 Modul Evaluasi Pembelajaran
👉Download Resume LK KB 3 Modul Evaluasi Pembelajaran
👉Download Resume LK KB 4 Modul Evaluasi Pembelajaran
👉Contoh Analisa Bahan Ajar Jurnal Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran PPG PAI
👉Contoh Analisa Bahan Ajar Jurnal Pengembangan Soal HOTS
👉Analisa Bahan Ajar Langkah-langkah dan Teknik Evaluasi Hasil Belajar PAI
👉Analisa Bahan Ajar Pembelajaran Remedial Sebagai Suatu Upaya dalam Mengatasi Kesulitan Belajar
👉Contoh Tugas Analisa Materi Modul Evaluasi Pendidikan Materi Konsep dan Penerapan Penilaian Autentik
Posting Komentar untuk "Resume LK KB 1 Modul Evaluasi Pembelajaran Materi Konsep Dasar Pengukuran, Penilaian, Evaluasi dan Penerapannya dalam Pembelajaran"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)