Analisa Bahan Ajar Tentang Konsep Toleransi Modul PAI Kontemporer
Berikut GuruPenyemangat.com sajikan contoh Analisa Bahan Ajar Tentang Konsep Toleransi Modul PAI Kontemporer untuk memenuhi tugas PPG PAI.
Mari disimak:
ANALISA BAHAN AJAR “KONSEP TOLERANSI (AL-SAMAHAH) ANTAR UMAT BERAGAMA PERSPEKTIF ISLAM”
Analisa Bahan Ajar Tentang Konsep Toleransi Modul PAI Kontemporer. Designed by GuruPenyemangat.com |
TULISLAH 5 KONSEP DAN DESKRIPSINYA YANG ANDA TEMUKAN DI DALAM BAHAN AJAR.
1. Konsep Toleransi dalam Islam
Toleransi bisa berarti memberikan izin, membolehkan, legitimasi, lisensi, maaf, kelapangan dada, murah hati dan kedermawanan. Olehnya itu, toleransi dalam beragama berarti saling menghormati dan berlapang dada terhadap pemeluk agama lain, tidak memaksa mereka untuk mengikuti agamanya dan bahkan tidak men campuri sesuatu apapun dalam urusan agama masing-masing. Toleransi merupakan suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak me nyimpang dari aturan agama, di mana seseorang saling menghargai, menghormati, dan memberikan ruang gerak yang begitu luas bagi pemeluk agama untuk memeluk agama nya masing-masing tanpa adanya unsur paksaan dari pemeluk agama lain. Dengan demikian, masing-masing pemeluk agama dapat menjalankan ritual agamanya dengan rasa kedamaian dan pada tataran selanjutnya akan menciptakan suasana kerukunan hidup antarumat beragama yang harmonis, jauh dari pertikaian dan permusuhan. Sikap saling memberi maaf, memahami, dan menjunjung tinggi hak orang lain untuk dapat beribadah sesuai dengan keyakinan yang dimilikinya.
2. Makna Kebebasan Beragama dalam Islam
Kebebasan beragama yang diberikan Islam mengandung tiga makna: Pertama, Islam memberikan kebebasan kepada umat beragama untuk memeluk agamanya masing-masing tanpa ada ancaman dan tekanan. Tidak ada paksaan bagi orang non-muslim untuk memeluk agama Islam. Kedua, Apabila seseorang telah menjadi muslim, maka ia tidak sebebasnya mengganti agama nya, baik agamanya itu dipeluk sejak lahir maupun karena konversi. Ketiga, Islam memberi kebebasan kepada pemeluknya menjalankan ajaran agamanya sepanjang tidak keluar dari garis-garis syariah dan aqidah. Dalam Q.S. al-Baqarah/2: 256 dapat dipahami bahwa sepanjang sejarah dan hal ini merupakan bukti otentik bahwa tidak pernah terjadi umat Islam memaksa penganut agama lain untuk masuk Islam.
3. Konsep Toleransi Terhadap Umat Non-Muslim
Toleransi hanya berlaku pada tataran/ wilayah muamalah atau interaksi dalam hubungan sosial antar sesama manusia. Misal nya, Islam menganjurkan berbuat baik terhadap tetangga meskipun non-muslim, tidak boleh berbuat zalim terhadap keluarga dan kerabat meskipun non-muslim, Islam melarang keras membunuh non-muslim kecuali jika mereka memerangi kaum muslimin dan Islam menganjurkan berbuat adil dalam hukum dan peradilan terhadap non-muslim. Dengan demikian, uraian mengenai bentuk/model toleransi yang dibenarkan oleh Rasulullah saw. perlu dibahas dengan memberikan beberapa bukti atau contoh kasus dan pada akhirnya dapat diambil suatu ke simpulan bahwa Islam adalah agama yang menjunjung tinggi toleransi terhadap agama lainnya dan tentunya bukan model toleransi yang kebablasan.
4. Keadilan Terhadap Non-Muslim dalam Bertoleransi
Islam memberikan tuntunan untuk berlaku adil dalam hukum dan peradilan terhadap non-muslim. Contohnya ketika Umar bin Khattab radhiallahu’anhu membebaskan dan menaklukkan Yerussalem Palestina. Beliau menjamin warganya agar tetap bebas memeluk agama dan membawa salib mereka. Umar tidak memaksakan mereka memluk Islam dan menghalangi mereka untuk beribadah, asalkan mereka tetap membayar pajak kepada pemerintah Muslim. Berbeda ketika bangsa dan agama lain mengusai, maka mereka melakukan pembantaian. Umar bin Khattab juga memberikan kebebasan dan memberikan hak-hak hukum dan perlindungan kepada penduduk Yerussalem walaupun mereka non-muslim.
5. Posisi Akidah dalam Toleransi Umat Beragama
Masing-masing penganut agama harus yakin sepenuhnya dengan ajaran agama atau kepercayaannya. Selama mereka telah yakin, mustahil mereka akan membenarkan ajaran yang tidak sejalan dengan ajaran agama atau kepercayaannya. Fakta di atas memberikan gambaran dan pemahaman bahwa kerukunan hidup antar umat atau pemeluk agama yang berbeda dalam masyarakat yang majemuk/plural harus benar-benar diperjuangkan tanpa harus mengorbankan akidah. Kalimat yang secara tegas menunjukkan hal ini terdapat pada ayat yang terakhir (ayat keenam) Surah Al-Kafirun yang berarti bagimu agamamu dan bagiku agamaku. Masing-masing pemeluk agama diberikan hak seluas-luasnya untuk meyakini, melaksanakan dan mengamalkan ajaran agama yang telah diyakininya.
LAKUKAN EVALUASI DAN REFLEKSI ATAS PEMAPARAN MATERI PADA BAHAN AJAR.
Evaluasi yang didapat pada pemaparan bahan ajar yaitu: pada dasarnya agama-agama selain Islam harus mendapatkan penghormatan yang sama dari komunitas kaum muslim. Tempat-tempat ibadah mereka, simbol-simbol agama yang mereka sakralkan juga harus mendapatkan peng hormatan. Namun agama-agama non-islam juga harus melakukan hal yang sama di mana mereka wajib menghormati dan menghargai umat Islam, utamanya umat Islam yang berada di daerah-daerah muslim minoritas. Kenyataannya, sering muncul pemberitaan tentang perlakuan zalim umat non-muslim terhadap umat Islam minoritas dan fenomena seperti ini tidak disikapi dengan tegas oleh pemerintah dunia, atau minimal pemerintah di negara tersebut. Maka darinya, diperlukan aturan dan musyawarah lebih lanjut yang membahas tentang pentingnya toleransi antar umat beragama.
Adapun refleksi yang bisa dipetik dari pemaparan bahan ajar di atas yaitu: Islam adalah agama yang penuh rahmat untuk seluruh umat manusia. Islam merupakan agama yang mengajarkan segala sesuatu sampai pada hal-hal yang sangat terperinci baik sikap manusia dalam kehidupan sosial maupun dalam kehidupan beragama. Toleransi yang ingin dibangun oleh Islam adalah toleransi yang mengedepankan sikap saling menghormati antar sesama pemeluk agama agar dapat mengamalkan ajaran agamanya masing-masing sesuai dengan keyakinan yang dimilikinya tanpa adanya pihak yang memberikan tekanan atau pun pemaksaan kehendak kepada penganut agama lain untuk memeluk agama tertentu. Namun toleransi dalam Islam juga memiliki ketegasan dan batasan-batasan. Jika toleransi tersebut sudah bersinggungan/berkaitan dengan masalah akidah, maka prinsip yang dipakai adalah “bagimu agamamu dan bagiku agama ku”. Wilayah muamalah dan wilayah akidah mustahil untuk disatukan atau dicampuradukkan antara satu dengan yang lainnya. Singkat kata bahwa antara keduanya memiliki batas-batas tertentu sesuai dengan porsinya masing-masing.
TULISLAH KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TERKAIT DENGAN PENJELASAN MATERI PADA BAHAN AJAR.
Kelebihan:
1. Bahan ajar dipaparkan secara sistematis, lengkap, dan dengan ulasan yang mendalam terkait pembahasan mengenai toleransi.
2. Pemaparan bahan ajar disajikan dengan deskriptif dan berusaha untuk memberikan ketegasan dan batasan-batasan dalam bertoleransi, khususnya toleransi antar umat beragama.
3. Bahan ajar kaya dengan referensi utama dan juga didukung dengan dalil-dalil yang lengkap dari tulisan Arab beserta artinya.
Kekurangan:
1. Pada bahan ajar belum disajikan fenomena kekinian terkait problematika toleransi antar umat beragama.
2. Pada bahan ajar belum diulas secara khusus mengenai step by step untuk menjaga dan merawat kerukunan umat beragama.
KAITKAN ISI BAHAN AJAR DENGAN NILAI MODERASI BERAGAMA.
Sejatinya yang perlu ditegaskan bersama ialah bahwa toleransi yang ingin dibangun oleh Islam adalah sikap saling menghormati antar pemeluk agama yang berlainan dan hidup berdampingan dalam masyarakat yang majemuk tanpa mencampuradukan hal-hal yang berkaitan dengan i’tiqadiyah atau akidah. Namun akhir-akhir ini cukup marak pemberitaan dan aksi di media sosial berupa influencer yang berusaha mencampur-adukkan akidah Islam dengan akidah non-muslim dengan mengkambing-hitamkan toleransi. Hal ini beberapa kali dilakukan oleh Abu Janda yang kemudian menyebabkan perdebatan yang tiada ujung. Maka darinya, materi pada bahan ajar di atas yaitu tentang toleransi perlu dikaitkan lebih dalam terutama mengenai nilai-nilai moderasi beragama dalam rangka menjaga kerukunan, tidak hanya kerukuran antar sesama melainkan juga untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan.
Semoga bermanfaat
Salam.
Lanjut Baca:
👉Download Resume LK KB 1 Modul PAI Kontemporer
👉Download Resume LK KB 2 Modul PAI Kontemporer
👉Download Resume LK KB 3 Modul PAI Kontemporer
👉Download Resume LK KB 4 Modul PAI Kontemporer
👉Analisa Bahan Ajar PAI Penangkal Radikalisme Modul PAI Kontemporer
👉Analisa Bahan Ajar Tentang Peran Gender dan Gender Seksualitas Modul PAI Kontemporer
👉Analisa Bahan Ajar Tentang Konsep Toleransi Modul PAI Kontemporer
Posting Komentar untuk "Analisa Bahan Ajar Tentang Konsep Toleransi Modul PAI Kontemporer"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)