Contoh Sambutan Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah yang Singkat
Sambutan Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram. Dok. GuruPenyemangat.com |
Hai, Sobat Guru Penyemangat, selamat memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram ya!
Alhamdulillah. Senang sekali rasanya GuruPenyemangat.com karena bisa menyapa Sobat semua di bulan Muharram yang agung ini.
Menyambut Tahun Baru Islam, tentu bakal ada banyak kegiatan dan acara menarik nan bermanfaat yang digelar di sekolah, di desa, di masjid, di lapangan, atau di instansi tertentu.
Hal tersebut sungguh amatlah baik karena merupakan bagian dari syiar Islam, tepatnya memberitahukan kepada masyarakat muslim tentang hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi Tahun Baru Islam.
Nah berikut disajikan contoh kata sambutan dalam acara peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram yang singkat dan bermakna.
Mari disimak ya:
Kata Sambutan Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Alhamdulillahirobbil’alamin wa bihi nasta’in wa ‘ala umurid-dun ya waddin. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad.
Yang terhormat, Bapak/Ibu Ketua/Kepala….
Yang terhormat, Bapak/Ibu Tamu Undangan
Serta saudara-saudari yang berbahagia;
Pada momentum yang mulia ini, marilah kita berucap alhamdulillah sebagai tanda syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang senantiasa diberikan, terutama nikmat sehat dan nikmat kesempatan sehingga kita bisa hadir dalam kegiatan peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah.
Sholawat berhiaskan salam tiada lupa dan tiada bosan kita kirimkan kepada Nabi Akhir Zaman, beliaulah Rasulullah SAW. Semoga dengan senantiasa berucap Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad kita akan mendapatkan pertolongan beliau di Hari Kiamat nanti.
Bapak, Ibu, serta saudara-saudari yang berbahagia;
Senang sekali rasanya kita karena pada momentum ini bisa kembali bertamu dan menyapa Tahun Baru Islam sekaligus memasuki bulan pertama dalam Kalender Hijriah, yaitu bulan Muharram.
Biasanya ketika pergantian tahun, jalan raya bakal dipadati oleh orang-orang yang memborong jagung dan kembang api untuk acara kumpul-kumpul pada malam harinya.
Dan ketika malam hari jelang pergantian tahun tiba, tidak sedikit orang yang rela begadang hingga menunggu tepat jam 00 lewat 00 demi bisa menyalakan kembang api, kemudian menabur harapan, impian, dan resolusi di tahun yang baru.
Nah, itu adalah perayaan tahun baru Masehi, lalu bagaimana semestinya kita umat Islam dalam menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah?
Tentu bukan dengan bakar jagung, bukan dengan begadang, dan bukan pula sekadar perayaan dengan melempar kembang api.
Tahun Baru, Semangat Baru, maka hal-hal yang rasanya perlu kita lakukan dalam menyambut Tahun Baru Hijrah ialah bermuhasabah diri, melakukan evaluasi diri, kemudian merefleksikan amal ibadah yang bakal kita bawa ke hadapan Allah SWT.
Bapak, Ibu, serta saudara-saudari yang berbahagia;
Muharram adalah bulan yang agung, Muharram adalah Syahrullah yang berarti bulannya Allah. Ada banyak keutamaan dan keistimewaan di bulan ini sehingga bisa menjadi pemacu kita dalam memanajemen rutinitas ibadah setahun ke depan.
Ya, saat ini, sangat terasa sekali bahwa waktu kian singkat dan begitu cepat berlalu. Padahal rasanya kemarin kita baru selesai merayakan Idul Qurban, tapi sekarang sudah tiba bulan Muharram. Umur kita bukan hanya berkurang sehari atau sebulan, melainkan juga setahun.
Maka dari itu, semangat yang bisa kita petik dalam peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah adalah semangat hijrah.
Hijrah bukanlah sekadar berpindah ke tempat yang satu menuju tempat yang lain. Hijrah juga berarti memantapkan diri, melakukan perbaikan diri dari yang sebelumnya kurang baik menjadi baik, dari yang sebelumnya antipati menjadi empati, dari yang sebelumnya acuh tak acuh menjadi peduli.
Itulah ciri generasi Islam yang cerdas, yaitu generasi yang bisa memanfaatkan momentum hari besar sebagai landasan pacu untuk menambah bekal akhirat.
Bapak, Ibu, serta saudara-saudari yang berbahagia;
Marilah kita sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram dengan kegiatan-kegiatan dan acara yang bermanfaat. Adalah hal yang sangat penting untuk mengenalkan anak-anak tentang keutamaan bulan Muharram atau hal-hal yang perlu dilakukan setelah memasuki Tahun Baru Islam.
Di samping itu, jangan pula kita terhanyut dalam euforia atau kegembiraan yang berlebihan. Kita memang perlu bahagia dan senang menyambut Tahun Baru, tapi jangan lupa bahwa bersyukur adalah hal yang paling utama.
Minimal kita bersyukur karena masih diberi kesempatan umur dan kesehatan untuk memperbaiki diri.
Mari kita perbanyak lakukan amalan kebaikan. Tidak perlu yang besar-besar dan berat, karena kebaikan kecil pun bernilai amat besar di sisi Allah selama dilakukan dengan niat yang ikhlas, tulus, serta hanya mengharapkan ridha Allah SWT.
Bapak, Ibu, serta saudara-saudari yang saya hormati;
Demikianlah sambutan singkat ini saya sampaikan. Sekali lagi saya mengucapkan selamat menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah. Semoga Allah permudah urusan dan langkah kita menuju kebaikan dunia dan akhirat.
Banyak maaf, saya akhiri;
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
***
Boleh Baca: Pidato Singkat Tentang 1 Muharram yang Mudah Dihafal
Itulah tadi sajian GuruPenyemangat.com tentang contoh kata sambutan dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah yang singkat dan bermakna.
Contoh sambutan di atas bisa Sobat jadikan referensi untuk berpidato di acara pembukaan lomba, acara tabligh akbar di desa, serta kegiatan bertema Muharram lainnya.
Sobat hanya perlu menyesuaikan waktu kegiatan, tema kegiatan, judul acara, serta para pejabat atau tamu undangan yang datang.
Semoga bermanfaat ya
Salam.
Posting Komentar untuk "Contoh Sambutan Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah yang Singkat"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)