Contoh Pidato Tentang Pergaulan Bebas Remaja Masa Kini dan Solusinya

Dear Sobat Guru Penyemangat, sejatinya kita bergaul itu boleh dengan siapa saja dan tidak terbatas pada suku, agama, ras, dan budaya, kan?

Begitulah.

Hanya saja yang bahaya ialah ketika pergaulan yang dilakukan itu sudah mengarah ke perbuatan menyimpang, melanggar norma, HAM, Pancasila, serta nilai-nilai agama. Pergaulan semacam ini disebut juga dengan pergaulan bebas.

Di era digitalisasi seperti saat sekarang ini, pergaulan bebas cukup marak terjadi di kalangan remaja dan generasi muda. Salah media terbesar yang memengaruhi ialah media sosial dan teknologi komunikasi serupa.

Maka darinya, diperlukan sosialisasi, pembekalan, pendampingan, hingga penguatan kepada remaja. Salah satunya melalui pidato.

Berikut ada contoh pidato tentang pergaulan bebas remaja masa kini yang singkat lengkap dengan solusi yang bisa diterapkan.

Mari disimak ya:

Pidato Tentang Pergaulan Bebas Singkat

Contoh Pidato Tentang Pergaulan Bebas Singkat. Dok. GuruPenyemangat.com

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat pagi dan salam bahagia untuk kita semua,
Yang saya hormati, Bapak/Ibu Kepala SD/MI/SMP/MTs Negeri/Swasta Kabupaten/Kota
Yang saya hormati, Bapak/Ibu Dewan Guru Beserta Staf Tata Usaha dan Segenap Karyawan
Yang saya hormati, Bapak/Ibu Wali Murid
Serta, teman-teman seperjuangan yang saya banggakan
Salam sejahtera bagi kita semua!

Marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia kepada kita semua.

Sholawat dan salam semoga selalu tercurah pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang penuh cahaya.

Para hadirin yang saya cintai;

Kita sebagai manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupan sehari-hari memerlukan bantuan orang lain untuk menjalin hubungan antar manusia melalui suatu pergaulan.

Kita harus bergaul tanpa melakukan diskriminasi atau perbedaan hak bagi manusia didasarkan perbedaan agama, ras, suku, dsb. 

Meskipun kita perlu bergaul tanpa membedakan-bedakan manusia, bukan berarti kita bebas mengikuti pergaulan yang justru membawa malapetaka dan merusak diri sendiri serta banyak orang.

Maka dari itu, kita boleh pandai bergaul tetapi tetap berpedoman pada norma susila dan agama serta tidak menimbulkan pelanggaran hukum.

Tujuannya tidak lain ialah agar kita terhindar dari pergaulan bebas yang melakukan tindakan melanggar batas, tidak terkontrol, dan menyimpang dari norma maupun hukum yang berlaku. 

Beberapa contoh tindakan pergaulan bebas yang menjerat para remaja sebut saja seperti merokok, mabuk-mabukan, tawuran, judi, prostitusi, mengonsumsi obat-obatan terlarang, melakukan seks bebas hingga berujung aborsi ilegal. 

Lunturnya nilai moral akibat pergaulan bebas membawa banyak dampak negatif seperti hamil di luar nikah, pernikahan dini yang akan melahirkan generasi stunting, putus sekolah, bunuh diri karena depresi, dan tindakan aborsi ilegal yang menyalahi hukum yang sebabkan kematian hingga masalah lain yang semakin kompleks.

Dari data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 yang dilakukan per 5 tahun mengungkapkan, ada sekitar 2% remaja wanita usia 15-24 tahun dan 8% remaja pria usia di usia yang sama mengaku telah melakukan hubungan seksual sebelum menikah, dan 11% di antaranya mengalami kehamilan yang tidak diinginkan.

Hadirin yang saya banggakan;

Ada banyak penyebab remaja melakukan pergaulan bebas, penyebab yang paling utama adalah kurangnya pegangan hidup remaja dalam agama, kurang perhatian keluarga, ketidakstabilan tingkat emosi, dan tentu saja kondisi lingkungan yang tidak mendukung remaja untuk berkembang ke arah yang lebih baik. 

Para remaja terjerumus pergaulan bebas hanya semata-mata untuk menyenangkan diri sendiri tanpa memikirkan risiko dalam jangka panjang.

Dengan demikian, pergaulan bebas perlu kita cegah dengan meningkatkan pondasi dalam ajaran agama melalui pendidikan moral.

Generasi muda sejak dini harus ditopang prinsip-prinsip keimanan dan ajaran agama, serta ajaran nilai dan norma susila yang kuat. 

Para remaja juga harus dididik untuk menjunjung tinggi nilai-nilai HAM dan Pancasila dalam kehidupan.

Semuanya bisa dimulai dari hal-hal sederhana seperti menghargai sesama, menjaga ketertiban lingkungan, kerukunan, dan sebagainya.

Adapun dari pemerintah pusat maupun daerah rasanya perlu menghadirkan agenda kegiatan positif untuk melibatkan remaja secara terprogram.

Jadi, nantinya di samping melakukan pendampingan pada remaja yang terlanjur bermasalah dalam pergaulan bebas, remaja yang pun bisa ikut berkonsultasi dan mencari solusi bersama dalam satu meja.

Boleh Baca; Pidato Tentang Kenakalan Remaja dan Solusinya

Hadirin yang berbahagia;

Selain itu, peran besar orang tua dalam mengawasi pergaulan remaja agar tidak sampai terseret pada pergaulan bebas.

Para remaja juga harus menanamkan dalam diri mereka bahwa bergaul bukan hanya untuk ketenaran dan kesenangan semata, tetapi sebagai wadah membentuk karakter.

Harapannya ialahdapat menyebarkan manfaat kepada remaja lain dalam pengaruh pergaulan yang positif, terutama di era modern saat ini yang semakin luas membuka ruang pergaulan dengan interaksi di media sosial.

Oleh sebab itu, dalam memilih pergaulan kita boleh bebas asalkan tegas dalam menetukan batas benar dan salah yang juga tak lepas dari peran keluarga, pendidikan, dan lingkungan remaja itu sendiri. 

Tokoh pendidikan paling terkemuka di Indonesia yaitu  Ki Hadjar Dewantara bahkan menyebutkan bahwa dalam hidupnya anak-anak ada tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan yang amat penting baginya, yaitu alam keluarga, alam perguruan dan alam pergerakan pemuda.

Demikian pidato yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf bila ada salah ucapan dan tindakan. Semoga pidato yang saya sampaikan bermanfaat bagi kita semua. 

Saya akhiri,
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

***

Lanjut Baca: Contoh Pidato Mari Perangi Narkoba Singkat