Kumpulan Hadits Tentang Keutamaan Belajar Al-Qur’an Beserta Artinya
Bismillah, Hai Sobat Guru Penyemangat, Sudah Membaca Al-Qur'an pada Hari Ini?
Semoga kita semua senantiasa disinari oleh cahaya Qur'an dan menjadi orang-orang yang terus berusaha dekat dengan kitabullah ya Sobat.
Aamiin Ya Rabb.
Sejatinya Al-Qur'an adalah kalamullah yang disampaikan kepada Rasulullah melalui perantara malaikat Jibril yang berisi pedoman hidup dunia akhirat.
Hadits Tentang Keutamaan Belajar Al-Qur’an Beserta Artinya. Dok. GuruPenyemangat.com |
Ada banyak kebaikan yang tertuang dalam Al-Qur'an. Bahkan lebih daripada itu, di dalam Al-Qur'an sudah terjawab fenomena-fenomena yang telah terjadi, sedang terjadi, atau yang akan terjadi.
Artinya, Al-Qur'an adalah sebaik-baiknya pedoman dan kita umat muslim wajib mengimani Al-Qur'an.
Nah, berikut disajikan kumpulan hadits shahih tentang keutamaan belajar Al-Qur'an lengkap dengan teks Arab, latin, dan artinya.
Mari disimak ya:
Hadits Keutamaan Belajar Al-Qur’an, Lengkap dengan Teks Arab, Bacaan Latin dan Artinya
Hadits Keutamaan Belajar Al-Qur’an. Dok. GuruPenyemangat.com |
1. Orang yang Paling Baik nan Mulia Ialah yang Belajar dan Mengajarkan Al-Qur’an
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Bacaan Latin:
Khoirukum man ta’allamal qur’aana wa ‘allamahu
Artinya:
"Orang yang paling baik di antara kalian adalah seorang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari Nomor 4639)
Hadits tentang keutamaan belajar dan mengajarkan Al-Qur’an di atas termasuk hadits shahih, karena selain diriwayatkan oleh Imam Bukhari, terdapat pula jalur lain dengan matan serupa dengan derajat yang shahih pula.
2. Orang yang Membaca Al-Qur’an namun Masih Terbata-bata, Maka Baginya 2 Pahala
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
Bacaan Latin:
Almahiru bil qur’aani ma’as-safarotil kiroomin baroroti walladzii yaqro-ul qur’aana wa yatata’ta’u fiihi wahuwa ‘alaihi syaqqun lahu ajroon.
Artinya:
"Orang mukmin yang mahir membaca Al-Qur'an, maka kedudukannya di akhirat ditemani oleh para malaikat yang mulia. Dan orang yang membaca Al-Qur'an dengan gagap, ia sulit dalam membacanya, maka ia mendapat dua pahala." (HR. Muslim Nomor 1329)
Hadits di atas derajatnya shahih sekaligus menerangkan tentang banyaknya pahala yang didapat oleh seorang mukmin saat membaca Al-Qur’an. Meskipun membaca Al-Qur’an terbata-bata atau masih gagap, namun Allah sudah menghadiakan baginya dua pahala.
Boleh Baca: Teks Ceramah Singkat Tentang Keutamaan Al-Qur'an untuk Anak SD
3. Orang yang Membaca Al-Qur’an Sama Seperti Sedang Bersedekah
إِنَّ الَّذِي يَجْهَرُ بِالْقُرْآنِ كَالَّذِي يَجْهَرُ بِالصَّدَقَةِ وَالَّذِي يُسِرُّ بِالْقُرْآنِ كَالَّذِي يُسِرُّ بِالصَّدَقَةِ
Bacaan Latin:
Innalladziina yajharu bil qur’aani kalladzii yajharu bish-shodaqoti walladzii yusirru bil qur’aani kalladzii yusirru bish-shodaqoh.
Artinya:
"Orang yang membaca Al-Qur'an dengan mengeraskan suaranya seperti orang yang menampakkan sedekah, dan orang yang memelankan suaranya dalam membaca Al-Qur'an seperti orang yang menyembunyikan sedekahnya." (HR. Nasa'i Nomor 1645)
Hadits di atas derajatnya shahih sekaligus menerangkan tentang keutamaan membaca Al-Qur’an secara lirih, karena disandingkan dengan perbuatan sedekah secara sembunyi-sembunyi.
Meskipun demikian, membaca Al-Qur’an secara lantang dan jahr pula tetap memiliki keutamaan sebagaimana bersedekah secara terang-terangan.
Membaca Al-Qur’an secara lantang dan jahr bisa dilakukan ketika sedang bertadarus, mengajarkan Al-Qur’an, serta mempelajari Al-Qur’an bersama-sama.
4. Hadits Keutamaan Belajar Al-Qur’an di Rumah Allah Bersama-sama
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتَذَاكَرُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا أَظَلَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ بِأَجْنِحَتِهَا حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَبْتَغِي بِهِ الْعِلْمَ سَهَّلَ اللَّهُ طَرِيقَهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَمَنْ أَبْطَأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
Bacaan Latin:
Majtama’u qoumun fii baitim-mimbuyutillaahi yatadzakkaruuna kitaaballaahi wa yatadaarosuunahu bainahum illaa azollathum al malaaikatu bi’ajnihatihaa hatta yakhuudhuu fi hadiitsin ghoirihi wa man salaka thoriiqon yabtaghii bihil ‘ilma sahhalallahu thoriiqohu minal jannati wa man abtho-a bihi ‘amaluhu lam yusri’ bihi nasabuhu.
Artinya:
"Tidaklah suatu kaum berkumpul di sebuah rumah Allah (masjid), mereka mempelajari Al-Qur'an dan mendiskusikannya di antara mereka, kecuali Malaikat menaungi mereka dengan sayapnya sehingga mereka beralih ke pembicaraan lain. Dan barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, Allah mudahkan jalannya menuju surga, dan barang siapa tidak beramal shalih, (di hari kiamat) nasabnya tidak dapat sedikitpun membawa manfaat". (HR. Darimi Nomor 359)
Hadits di atas memiliki isnad dengan derajat yang shahih sekaligus menerangkan tentang keutamaan belajar Al-Qur’an secara berjamaah di masjid, yaitu dinaungi oleh malaikat-malaikat Allah.
Hadits Belajar Al-Qur’an, Membaca, dan Menghafalkannya
Hadits Belajar Al-Qur’an, Membaca, dan Menghafalkannya. Dok. GuruPenyemangat.com |
1. Ganjaran Bagi Orang-orang yang Hari-harinya Disibukkan dengan Membaca Al-Qur’an
مَنْ شَغَلَهُ قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ عَنْ مَسْأَلَتِي وَذِكْرِي أَعْطَيْتُهُ أَفْضَلَ ثَوَابِ السَّائِلِينَ وَفَضْلُ كَلَامِ اللَّهِ عَلَى سَائِرِ الْكَلَامِ كَفَضْلِ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ
Bacaan Latin:
Man syagholahu qiroo-atul qur’aani ‘an mas-alatii wa dzikrii a’thoituhu afdhola tsawaabis-saa-iliina wa fadhlu kalaamillaahi ‘ala saa-iril kalaami kafadhlillaahi ‘ala kholqihi.
Artinya:
"Barangsiapa yang disibukkan membaca Al-Qur'an hingga lupa meminta dan berzikir kepada-Ku, maka Aku akan memberikan kepadanya sebaik-baik pahala orang-orang yang meminta (kepada-Ku). Keutamaan Kalamullah atas seluruh perkataan lainnya seperti keutamaan Allah atas seluruh makhluk-Nya." (HR. Darimi Nomor 3222)
Hadits di atas memiliki derajat isnad yang shahih. Selain menerangkan tentang banyaknya kebaikan dan pahala yang bakal diterima oleh para pembaca Al-Qur’an, Nabi Muhammad SAW pula menegaskan keutamaan Al-Qur’an setara dengan keutamaan Allah atas seluruh makhluk ciptaan-Nya.
Boleh Baca: Jumlah Ayat Al-Qur'an 6666 atau 6236 sih?
2. Hadits Perumpaan Para Penghafal Qur’an
إِنَّمَا مَثَلُ صَاحِبِ الْقُرْآنِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْإِبِلِ الْمُعَقَّلَةِ إِنْ عَاهَدَ عَلَيْهَا أَمْسَكَهَا وَإِنْ أَطْلَقَهَا ذَهَبَتْ
Bacaan Latin:
Innamaa matsalu shoohibil qur’aani kamatsali shoohibil ibilil mu’aqqolati in ‘aahada ‘alaihaa amsakahaa wa in athlaqohaa dzahabat.
Artinya:
"Sesungguhnya perumpamaan para penghafal Al-Qur'an adalah seperti seorang yang memiliki Unta yang terikat, jika ia selalu menjaganya, maka ia pun akan selalu berada padanya, dan jika ia melepaskannya, niscaya akan hilang dan pergi." (HR. Bukhari Nomor 4643)
Hadits di atas adalah hadits shahih yang menerangkan tentang pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai sahabat hidup, pentingnya mengulang-ulang Al-Qur’an, dan menjaga hafalan Qur’an.
Hal ini bisa kita pahami bersama dari perumpamaan yang diterangkan oleh Rasulullah, bahwa orang yang menghafal Qur’an namun tidak menjaganya ibarat orang yang memiliki unta dengan tali yang tak terikat hingga unta tersebut segera hilang dan pergi darinya.
3. Hadits Tentang Perumpamaan Membaca Al-Qur’an antara Orang Mukmin dan Orang Fajir
مَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَالْأُتْرُجَّةِ طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَرِيحُهَا طَيِّبٌ وَالَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَالتَّمْرَةِ طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَلَا رِيحَ لَهَا وَمَثَلُ الْفَاجِرِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الرَّيْحَانَةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ وَمَثَلُ الْفَاجِرِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ طَعْمُهَا مُرٌّ وَلَا رِيحَ لَهَا
Bacaan Latin:
Matsalulladzii yaqro-ul qur’aana kal-utrujjati tho’muhaa thoyyibun wa riihuhaa thoyyibun walladzii laa yaqro-ul qur-aana kat-tamroti tho’muhaa thoyyibun walaa riiha lahaa wa matsalul faajirilladzii yaqro-ul qur’aana kamatsalir-roihaanati riihuhaa thoyyibun wa tho’muhaa murrun wa matsalul faajirilladzii laa yaqro-ul qur’aana kamatsalil hanzholati tho’muhaa murrun walaa riiha lahaa.
Artinya:
"Perumpamaan orang yang membaca Al-Qur'an adalah seperti buah Utrujjah, rasanya lezat dan baunya juga sedap. Sedang orang yang tidak membaca Al-Qur'an adalah seperti buah kurma, rasanya manis, namun baunya tidak ada. Adapun orang Fajir yang membaca Al-Qur'an adalah seperti buah Raihanah, baunya harum, namun rasanya pahit. Dan perumpamaan orang Fajir yang tidak membaca Al-Qur'an adalah seperti buah Hanzhalah, rasanya pahit dan baunya juga tidak sedap." (HR. Bukhari Nomor 4632)
Hadits di atas derajatnya adalah shahih. Buah Utrujjah yang disebutkan dalam hadits ialah buah yang mirip seperti jeruk lemon.
Adapun “Fajir” yaitu sebutan bagi orang yang melakukan dosa dan maksiat secara terang-terangan melalui tindakan.
Buah Raihanah adalah buah yang manis dan harum baunya, namun rasanya pahit. Sedangkan buah hanzhalah adalah buah yang rasanya pahit dan baunya tidak sedap sebagai perumpaan bagi orang-orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an.
Boleh Baca: Silsilah 25 Nabi dan Rasul Lengkap dengan Gambar
4. Hadits Tentang Perumpaan Orang yang Belajar Al-Qur’an dan Mengamalkannya
تَعَلَّمُوا الْقُرْآنَ وَاقْرَءُوهُ وَارْقُدُوا فَإِنَّ مَثَلَ الْقُرْآنِ وَمَنْ تَعَلَّمَهُ فَقَامَ بِهِ كَمَثَلِ جِرَابٍ مَحْشُوٍّ مِسْكًا يَفُوحُ رِيحُهُ كُلَّ مَكَانٍ وَمَثَلُ مَنْ تَعَلَّمَهُ فَرَقَدَ وَهُوَ فِي جَوْفِهِ كَمَثَلِ جِرَابٍ أُوكِيَ عَلَى مِسْكٍ.
Bacaan Latin:
Ta'allamul qur'aana waqro-uhu warquduu fainna matsalal qur'aani wa man ta'allamahu faqooma bihi kamatsali jiroobin mahsyuwwin miskan yafuuhu riihuhu kulla makaanin wa matsalu man ta'allamahu faroqoda wahuwa fii jaufihi kamatsalil jiroobin uukiya 'ala misk.
Artinya:
"Pelajari dan bacalah Al-Qur'an, dan janganlah engkau berpisah dengannya. Sungguh, perumpamaan Al-Qur'an dan orang yang mempelajari kemudian mengamalkannya, seperti kantong yang terisi penuh dengan minyak kesturi, dan keharumannya dapat tercium dari setiap tempat. Sedangkan perumpamaan orang yang mempelajarinya kemudian memendamnya, maka ia seperti kantong yang terisi kesturi." (HR. Ibnu Majah: 213)
Hadits di atas menerangkan tentang perumpamaan antara orang yang membaca Al-Qur’an, mempelajari, kemudian mengamalkannya dengan orang yang mempelajari Al-Qur’an untuk dirinya sendiri.
Hadits Tentang Pahala Membaca Al-Qur’an
Hadits Tentang Pahala Membaca Al-Qur’an. Dok. GuruPenyemangat.com |
1. Hadits Al-Qur’an Menjadi Penolong di Hari Kiamat
اِقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ لِصَاحِبِهِ
Bacaan Latin:
Iqro-ul qur’aana fainnahu ya’tii syafii’an yaumal qiyaamatti lishoohibihi.
Artinya:
Bacalah Al-Qur'an karena ia datang pada hari kiamat memberi syafaat kepada pemiliknya. (HR. Ahmad Nomor 21169)
Derajat hadits di atas adalah shahih dan menerangkan tentang kebaikan Al-Qur’an yang dihadiahkan kepada para pembaca dan pengamalnya, di mana Al-Qur’an bakal menjadi syafaat alias penolong di Hari Kiamat nanti.
2.Hadits Pahala Membaca Satu Huruf dalam Al-Qur’an
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Bacaan Latin:
Man qoro-a harfan min kitaabillaahi falahu bihi hasanatan walhasanatu bi’asri amtsaalihaa laa iquulu ALIF LAM MIM harfun walakin alfun harfun walaamun harfun ma miimun harfun.
Artinya:
"Barang siapa membaca satu huruf dari Al-Qur'an, maka baginya satu pahala kebaikan, sementara satu pahala kebaikan itu akan dilipat gandakan menjadi sepuluh kali. Aku tak mengatakan ALIF LAAM MIIM itu satu huruf, akan tetapi ALIF satu huruf, LAAM satu huruf dan MIIM satu huruf. (HR. Tirmidzi Nomor 2835)
Hadits di atas memiliki derajat hasan shahih dan menerangkan tentang kebaikan dan pahala yang didapat ketika seseorang membaca Al-Qur’an. Satu huruf dalam Al-Qur’an bernilai satu pahala, dan satu pahala tersebut bakal dilipatgandakan menjadi 10 kali.
***
Boleh Baca: Kumpulan Ayat Tentang Takaran dan Timbangan Beserta Ancaman bagi Para Pelakunya
Demikianlah sajian GuruPenyemangat.com tentang kumpulan hadits tentang keutamaan membaca Al-Qur’an, keutamaan mempelajari Al-Qur’an, keutamaan mengamalkan Al-Qur’an, serta keutamaan menghafal dan menjaga hafalan Al-Qur’an.
Selain dari kalam Nabi yang disajikan di atas, sesungguhnya masih ada banyak hadits lain yang menerangkan tentang keutamaan Al-Qur’an.
Namun demikian, semoga sajian di atas bisa memacu kita semua untuk semakin menggiatkan diri membaca Qur’an dan menjadikan Qur’an sebagai sahabat dunia akhirat.
Semoga bermanfaat
Salam.
Posting Komentar untuk "Kumpulan Hadits Tentang Keutamaan Belajar Al-Qur’an Beserta Artinya"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)