Kumpulan Puisi Tema Hari Kebangkitan Nasional Karya Chairil Anwar
Hai, Sobat Guru Penyemangat. Selamat Menyambut Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei, ya!
Memanfaatkan momentum Harkitnas, rasanya akan menjadi kegiatan yang cukup seru bagi Sobat untuk membacakan puisi bertema semangat nasional.
Nah, salah satu penyair yang masyhur dan sering menerbitkan karya-karya puisi yang berbicara tentang keadaan negeri ini ialah Chairil Anwar.
Penyair kelahiran Medan, Sumatra Utara pada 26 Juli 1922 ini beranjak terkenal dalam dunia sastra setelah pemuatan puisinya yang berjudul Nisan pada tahun 1942, tepatnya ketika ia baru berusia 20 tahun.
Di kala itu tema puisi yang ia tulis banyak berkisah tentang kematian. Namun ada pula beberapa puisi bertema semangat nasionalisme yang sudah sering kita baca atau pelajari di bangku sekolah.
Berikut tersaji contoh puisi bertema Hari Kebangkitan Nasional karya Chairil Anwar yang cocok untuk dibacakan oleh anak SD maupun pelajar.
Mari disimak ya:
Puisi Hari Kebangkitan Nasional Karya Chairil Anwar
Puisi Hari Kebangkitan Nasional Karya Chairil Anwar. Dok. blog.ppns.ac.id |
Puisi 1: Krawang-Bekasi
Karya Chairil Anwar
Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan berdegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi
*
Boleh Baca: Kumpulan Puisi Bertema Sumpah Pemuda yang Menyentuh Hati
Puisi 2: Diponegoro
Karya Chairil Anwar
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai.
Maju.
Serbu.
Serang.
Terjang
*
Boleh Baca: Kumpulan Puisi Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh
Puisi 3: Persetujuan dengan Bung Karno
Karya Chairil Anwar
Ayo! Bung Karno kasih tangan, mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
Dipanggang di atas apimu, digarami lautmu
Dari mulai 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api, Aku sekarang laut
Bung Karno! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu, di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu, di uratku kapal-kapal kita betolak dan berlabuh
***
Demikianlah tadi seutas sajian Guru Penyemangat tentang kumpulan puisi bertema Hari Kebangkitan Nasional karya Chairil Anwar.
Semoga bermanfaat
Salam.
Posting Komentar untuk "Kumpulan Puisi Tema Hari Kebangkitan Nasional Karya Chairil Anwar"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)