Cerpen Agama Islam Singkat Tentang Menghindari Akhlak Tercela
Dear Sobat Guru Penyemangat, ada berapa banyak akhlak tercela yang disebutkan dalam Islam? Rasanya sungguh sangat banyak, ya.
Perbuatan dan perilaku yang merugikan diri sendiri dan orang lain sejatinya merupakan bagian dari akhlak tercela. Contoh kecilnya? Sebut saja seperti dusta, bermusuhan, marah, hasad, riya, hingga dendam.
Sungguh ada begitu banyak contoh lain yang rasanya tidak akan sempat bila Guru Penyemangat sebutkan semuanya. Yang paling penting saat ini ialah bagaimana caranya kita untuk menjauhkan diri dan keluarga dari akhlak tercela.
Berikut disajikan secarik cerpen agama Islam singkat yang berkisah pelajaran tentang pentingnya menghindari akhlak tercela.
Mari disimak ya:
Cerpen Agama Islam Singkat: Menghindari Akhlak Tercela
Oleh Sri Rohmatiah Djalil
Cerpen Agama Islam Singkat Tentang Menghindari Akhlak Tercela. Dok. Gurupenyemangat.com |
Jam dinding di kamar Wisnu menunjukkan pukul 22.00 WIB, tetapi anak laki-laki berusia 12 tahun itu masih belum bisa memejamkan kedua matanya.
Di hadapannya secangkir teh manis panas menebar aroma teh pilihan Pangalengan tempat orang tuanya mencari nafkah. Mata Wisnu memandang sebuah buku yang lama dibiarkannya.
“Kenapa aku sulit memahami materi Menghindari Akhlak Tercela ya?” gumamnya.
Dia membaca dengan lirih tujuan dari materi kelas 6 madrasah ibtidaiyah .
“Setelah mempelajari materi yang tersaji, siswa diharapkan dapat menunjukkan sikap penolakan yang konsisten terhadap sifat tercela, seperti, marah, fasik dan murtad.”
Malam semakin larut, Wisnu pun masih terus membaca baris demi baris materi yang akan diujikan besok pagi. Tiba-tiba ibunya membuka pintu perlahan.
“Belum tidur, Nak?”
“Masih belajar, Bu,” jawabnya sambil memperlihatkan buku yang sudah berada di tangan kokohnya.
“Tanya saja jika ada yang kurang dipahami, ibu bantu jelaskan,” ujar ibunya sembari duduk di bibir amben yang tampak mulai reyod dimakan waktu.
“Bu, semua orang sudah tahu kalau marah itu sifat tercela, kenapa masih ada yang sering marah-marah ketika menghadapi sesuatu yang tidak sesuai hatinya?” tanya Wisnu mendekat ibunya.
“Orang sering marah karena dia tidak tahu kalau Allah itu lebih menyukai orang yang sabar dan berbuat kebaikan. Kamu simak di Al-Qur’an surah Ali-Imran ayat 134 yang artinya, (yaitu orang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah menyukai orang yang berbuat kebaikan.” terang ibunya.
Wisnu menganggukkan kepala tanda dia mengerti.
“Orang yang selalu marah, dia akan keras hatinya dan tidak bisa menerima nasihat orang lain. Dia pun akan mudah terjerumus pada perbuatan tercela,” imbuh ibunya.
“Oh ya, Bu, orang sering bilang, jika sering marah akan cepat tua, benarkah?” tanya Wisnu.
“Itulah kerugian dari orang yang sering marah selain hatinya keras, wajahnya pun tampak lebih tua dari usianya. Hal ini karena otot wajahnya tegang, tertarik ke dalam, berbeda dengan orang yang sabar, dia akan tampak lebih muda karena dia selalu berseri-seri, seperti ibumu ini, Nak,” seru ibunya sambil tersenyum.
Mendengar penjelasan dan canda ibunya, Wisnu tersenyum.
“Sudah, sekarang kamu tidur ini sudah malam, jangan lupa matikan lampunya ya, Nak!” perintah ibunya seraya meninggalkan kamar Wisnu.
Namun, Wisnu masih terus membaca materi lainnya dengan suara lirih agar tidak terdengar anggota keluarga lainnya.
“Fasik atau al-fisik adalah sifat tercela yang artinya keluar. Menurut istilah berarti keluar dari ketaatan Allah Swt., lawan dari taat atau patuh. Fasik terbagi menjadi dua golongan, yang pertama adalah yang membuat seseorang keluar dari agama Islam atau kufur.
Golongan pertama termasuk dosa besar karena telah kufur dan Allah Swt. akan menghukum dengan siksa api neraka.
Seperti tercantum dalam Al-Qur’an, surah As-Sajdah ayat 20 yang artinya, ‘Dan adapun orang-orang yang fasik (kafir), maka tempat mereka adalah neraka jahannam. Setiap kali mereka hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka: Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu mendustakannya.’
Boleh Baca: Cerpen Motivasi Terbaik Adalah Al-Qur'an
Golongan kedua, tidak menyebabkan seseorang keluar dari agama Islam. Golongan ini disebut pelaku maksiat. Semua yang berbuat fasik berdosa dan akan mendapat hukuman.”
Wisnu berhenti membaca, dia menghela nafas panjang, seperti ada yang ingin dilepaskan. Matanya kembali tertuju pada halaman selanjutnya.
“Murtad adalah seseorang yang berpindah agama, semula muslim berganti memeluk selain agama Islam. Jika orang yang tadinya beragama nonIslam berganti menjadi agama Islam disebut muallaf.” Wisnu berhenti membaca, matanya tampak memerah tanda sudah lelah.
Buku yang beserakan segera ia rapikan. Lampu kamar dimatikan sesuai pesan ibunya, direbahkannya tubuh yang berbalut kaos dan sarung di atas kasur.
Terdengar dia berdoa perlahan, “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi (karunia).” (Q.S. Ali-Imran/3: 8)
*
Lanjut Baca: Cerita Islami Pendek Tentang Sedekah
Posting Komentar untuk "Cerpen Agama Islam Singkat Tentang Menghindari Akhlak Tercela"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)