Cerita Tentang Liburan Hari Raya Idul Fitri yang Singkat, Seru, dan Menyenangkan
Sobat Guru Penyemangat. Selamat Menyambut Hari Raya Idul Fitri, ya.
Betewe, Sobat sudah jalan-jalan dan ke mana saja nih pada momentum liburan Idul Fitri? Apakah ke kebun binatang, taman bunga, atau malah santai saja di rumah?
Nah, jadi bisa kan Sobat menuliskan cerita pendek tentang liburan selama Idul Fitri tahun ini.
Berikut Gurupenyemangat.com sajikan contoh cerita liburan Hari Raya Idul Fitri yang menyenangkan untuk anak SD.
Cerita Liburan Hari Raya Idul Fitri ke Rumah Nenek
Cerita Tentang Liburan Hari Raya Idul Fitri. Dok. Gurupenyemangat.com |
Assalamu’alaikum. Hai teman-teman. Perkenalkan nama saya “Guru Penyemangat”. Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan menceritakan pengalaman saya tentang liburan sekolah pada momentum Hari Raya Idul Fitri.
Pada awalnya, saya bersama keluarga melaksanakan Shalat Idul Fitri berjamaah di masjid dekat rumah. Setelah itu kami mengikuti kegiatan halal bihalal di masjid, serta singgah ke beberapa rumah tetangga khususnya di dekat tempat tinggal kami.
Barulah jelang siang hari, saya bersama keluarga dan kakak bergegas pergi liburan ke rumah nenek.
Sejatinya jarak tempuh ke rumah nenek tidak terlalu jauh, yaitu sekitar 30 KM yang mana bisa ditempuh dalam waktu 45 menit – 1 jam perjalanan.
Namun karena suasananya sedang Hari Raya Idul Fitri, maka jalan raya cukup dipadati oleh umat Islam yang baru saja pulang dari masjid maupun mereka yang baru hendak bepergian untuk bersilaturahmi.
Saya bersama keluarga berangkat menggunakan sepeda motor. Kami berangkat pukul 09.30 WIB berempat. Saya berbonceng dengan kakak, sedangkan ayah bersama ibu mengendarai satu motor.
Sebelum berangkat, kami terlebih dahulu menyiapkan makan siang, cemilan, oleh-oleh, hingga baju ganti. Ya, rencananya selain berkunjung ke rumah nenek, kami akan liburan di sana selama beberapa hari.
Setelah melakukan perjalanan dengan sepeda motor selama hampir satu jam, akhirnya kami tiba di rumah nenek.
Seketika kami memarkirkan sepeda motor, nenek sudah bersiap di depan pintu untuk menyapa. Sontak saja saya bersama keluarga langsung bersalaman dan mengucapkan mohon maaf lahir dan batin.
Perjalanan selama satu jam di atas sepeda motor memang terasa cukup melelahkan. Namun kami beruntung karena nenek sudah menyiapkan minuman berupa jus jeruk dingin.
Saya pun bercerita banyak kepada nenek, terutama aktivitas kami selama bulan puasa Ramadan. Namun sesudah Zuhur saya dan kakak langsung tidur siang karena merasa kelelahan.
Menjelang sore, ayah dan ibu pun pamit pulang ke rumah karena ada kegiatan silaturahmi dan pekerjaan yang tak dapat ditinggal. Sedangkan aku dan kakak menginap di rumah nenek.
Selama di rumah nenek, saya pun diajak berlibur di sekitaran desa. Saya bersama kakak diajak nenek untuk mencari belut di sawah, memancing ikan di pinggir sungai, hingga menunggu durian jatuh di kebun kepunyaan nenek.
Liburan Idul Fitri tahun ini sungguh seru dan berkesan sekali bagi saya. Kesan yang paling seru dan lucu menurut saya ialah ketika kami duduk di pondok, kemudian ada bunyi durian jatuh.
Setelah kami datangi dan cari-cari, ternyata bukan durian yang kami dapat melainkan buah kelapa yang sudah kering. Meski begitu, beberapa waktu kemudian kami tetap mendapatkan buah durian matang yang amat ranum dan lezat.
Begitulah cerita saya selama liburan sekolah pada momentum Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Liburan ke rumah nenek dan mengunjungi alam sekitar adalah salah satu pilihan liburan yang murah, menyehatkan, dan juga berkesan. Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
*
Jika contoh cerita liburan Hari Raya Idul Fitri di atas agak mirip dengan kisah Sobat Guru Penyemangat, silakan ganti nama, dan tuliskan alamat di mana tempat tinggal keluarga maupun nama tempat yang menjadi pilihan liburan.
Boleh Baca: Contoh Cerpen Tentang Liburan di Rumah Saja
Cerita Liburan Idul Fitri Bersama Keluarga ke Taman Bunga
Liburan Idul Fitri tahun ini cukup panjang, dan alhamdulillah pandemi sudah relatif menghilang dari Indonesia. Dengan demikian, kegiatan-kegiatan yang melibatkan keramaian pun cenderung tidak dibatasi lagi.
Saya bersama keluarga pun bersyukur karena meskipun lebaran tahun ini tidak mudik, kami tetap bisa liburan ke destinasi wisata di daerah sendiri.
Pada hari pertama hingga ketiga Idul Fitri, saya bersama keluarga belum melakukan liburan. Kami masih sibuk bersilaturahmi ke rumah tetangga, teman-teman, guru, serta sanak-saudara yang tidak terlalu jauh dari rumah.
Nah, memasuki Hari Raya Idul Fitri yang keempat, saya pun diajak oleh ayah dan ibu untuk mengunjungi taman bunga.
Setelah mengaksesnya lewat instagram, ternyata taman bunga tersebut cukup lengkap dan memiliki spot foto yang bagus.
Bahkan, selain spot foto ada pula kebun jeruk dan kebun stroberi mini di mana pengunjungnya boleh memetik, berfoto, dan membawa pulang panenannya sendiri.
Karena merasa tertarik, kami pun berangkat menuju taman bunga tersebut. Jaraknya dari rumah tidak terlalu jauh, yaitu sekitar 15 KM. Dengan demikian, jarak tempuhnya ialah sekitar 25-30 menit.
Kami berangkat pukul 16.00 WIB dan tiba di sana pukul 16.30 WIB. Sengaja ayah saya memilih waktu sore karena cuaca siang hari sangatlah terik.
Sesampainya di taman bunga, kami langsung membeli karcis. Tidak lupa kakak saya membelikan kami beberapa botol minuman segar.
Memasuki taman bunga, saya lihat banyak sekali pengunjung yang datang. Di sana tersedia beragam jenis bunga baik yang sedang mekar maupun kebun dengan buah stroberi yang merah.
Beragam jenis bunga ditanam dengan rapi di atas bedengan, dan akses jalannya pun berupa batako yang sudah diwarnai. Dengan demikian, kami tidak diperbolehkan untuk memijak, atau bahkan memetik bunga sembarangan.
Adapun tiket untuk masuk ke taman bunga ini cukup murah, yaitu Rp10.000. Sedangkan untuk memetik stroberi, kami harus membayar Rp30.000. Meski terdengar agak mahal, namun dengan uang Rp30.000 kami bisa memetik stroberi hingga maksimal 2 kg sekaligus membawanya pulang secara gratis.
Saya pun didampingi dengan kakak untuk memetik stroberi. Karena kebetulan kami membawa botol air mineral, sembari memetik stroberi saya pun mencicipinya langsung di kebun tersebut. Rasanya manis dan sedikit asam.
Setelah memetik stroberi, kami pun melakukan sesi foto di beberapa spot menarik di taman bunga, dan sekitar pukul 17.30 WIB, kami pun segera pulang ke rumah.*
***
Demikianlah tadi sajian singkat Guru Penyemangat tentang contoh cerita pendek tentang liburan sepanjang Hari Raya Idul Fitri yang seru dan menyenangkan.
Semoga bermanfaat.
Salam.
Lanjut Baca: Contoh Cerita Pengalaman Liburan ke Tempat Wisata yang Berkesan
1 komentar untuk "Cerita Tentang Liburan Hari Raya Idul Fitri yang Singkat, Seru, dan Menyenangkan"
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)