Mulai dari Pengalaman, Inilah 6 Cara untuk Menjadi Pembicara yang Hebat
Cara untuk Menjadi Pembicara yang Hebat. Gambar oleh Roché Oosthuizen dari Pixabay |
Sobat Guru Penyemangat, tentu saja kita semua ingin tampil percaya diri, dan menjadi pembicara yang hebat, kan?
Ketika diberikan tugas oleh guru atau dosen untuk memaparkan makalah, kita berharap dapat menjelaskan makalah itu dengan baik, dan semua audiens mengerti apa yang kita terangkan.
Namun, itu tidaklah semudah yang kita pikirkan. Sebab ternyata berbicara tampil di depan umum itu sangat berbeda dengan ketika berbicara biasa dengan tongkrongan kita.
Suasana yang berbeda ini kemudian yang membuat kita menjadi gagap dan gugup hingga akhirnya gagal menjelaskan isi dari makalah yang dipaparkan.
Oleh karena itu pada tulisan kali ini saya ingin berbagai tips atau cara mempersiapkan diri untuk menjadi pembicara yang hebat:
Cara Menjadi Pembicara yang Hebat
Cara Menjadi Pembicara yang Hebat. Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay |
1. Menceritakan Pengalaman Sendiri
Salah satu cara belajar menjadi pembicara yang baik dan paling mudah dilakukan adalah menceritakan pengalaman sendiri.
Bercerita berdasarkan pengalaman pribadi merupakan salah satu cara menarik perhatian audiens. Sebab pada dasarnya manusia sangat senang mendengarkan cerita, apa lagi jika cerita itu berangkat dari kisah nyata.
Apapun pengalaman hidup yang kita miliki, ceritakanlah.
Yang paling penting dari cerita itu adalah pesan atau hikmah yang bisa dipetik. menceritakan pengalaman pribadi akan memudahkan kita untuk berbicara, sebab tentu materinya sudah dikuasai.
Selain itu disadari atau tidak, bisa jadi cerita yang kita miliki akan menjadi inspirasi atau motivasi bagi orang lain.
“Pengalaman adalah guru terbaik”
Oleh karena itu mulailah dari pengalam hidup diri sendiri terlebih dahulu.
2. Belajar dari Pengalaman Orang Lain
Waktu sekolah dulu guru IPS atau guru sejarah biasanya akan menceritakan sejarah-sejarah perjuangan para pahlawan di masa lalu.
Tentu saja guru kita itu tidak terlibat langsung dalam peristiwa-peristiwa tersebut, akan tetapi ia begitu mahir dan pasih di dalam bercerita.
Hal tersebut karena guru-guru kita membaca sejarah peruangan hidup di masa lalu. Kita pun juga bisa melakukan hal yang sama.
Dengan membaca atau melihat pengalaman hidup orang lain, kita bisa menceritakannya kepada audiens dan membungkusnya menjadi sebuah materi.
Boleh Baca: Pengalaman yang Berkesan Bersama Sahabat, Tak Terlupakan
3. Berbicara di Depan Cermin atau Kaca
Cara ini sangat mudah dilakukan, cukup berdiri di hadapan cermin lalu mulailah berbicara hal apapun yang anda kuasai.
Dengan berbicara di depan cermin kita bisa melihat ekspresi wajah pada saat berbicara, kemudian posisi tubuh, serta gerakan tangan.
Belajar di depan cermin akan memudahkan kita untuk menentukan ekspresi wajah yang ingin diperlihatkan, yang disesuaikan dengan pesan apa yang disampaikan kepada audiens.
Jika pesannya bermuatan kesedihan maka kita menampilkan ekspresi sedih, begitupun sebaliknya jika pesannya bersifat kegembiraan maka ekspresi pun juga gembira.
4. Berbicara Pada Saat Berkendara
Cara ini cukup sering saya lakukan, dan manfaatnya cukup terasa. Dengan mengulang-ulang materi yang dipelajari akan memudahkan bagi kita untuk mengingatnya dan lebih mudah pula memaparkannya suatu hari.
Selain itu cara ini bisa mengusir rasa kebosanan pada saat berkendara. Akan tetapi perlu juga untuk diingat agar tetap berhati-hati dan tetap konsentrasi. Sebab bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
5. Berbicara ketika Mandi
Bernyanyi di kamar mandi sepertinya sudah menjadi kebiasaan umum bagi sebagian besar orang. Jika anda termasuk di antara mereka, maka cobalah kebiasaan bernyanyi itu kita ubah menjadi kebiasaan berbicara.
Coba dibayangkan, dalam satu hari umumnya kita mandi dua kali. Oleh karena itu jika setiap mandi kita latihan berbicara, berarti kita latihan berbicara itu sebanyak dua kali dalam satu hari.
Cara ini cukup efektif dan efisien, mudah dilakukan tanpa membebani dan memberatkan serta tidak mengganggu waktu kegiatan lainnya.
6. Berbicara di Depan Keluarga atau Teman
Jika masih ragu dan malu berbicara di depan orang banyak. Maka mulailah dari kelompok-kelompok kecil terlebih dahulu, seperti lingkungan keluarga, teman-teman tongkrongan dan sejenisnya.
Dengan berbicara dengan mereka yang lebih kita kenal, akan memudahkan untuk bercerita apapun. Sebab berangkat dari orang-orang yang kita kenal.
Jika sudah nyaman dengan sekelompok kecil, mulailah berbicara pada kelompok-kelompok yang sedkit lebih besar lagi.
Lakukan dan tingkatkan kemampuanmu, dengan demikian anda akan semakin lebih percaya diri lagi.
Selamat mencoba, dan selamat menjadi pembicara yang hebat.
Salam.
Ditulis oleh: Syamsuddin Sahdan untuk Gurupenyemangat.com
Lanjut Baca: Guru Hebat dan Bermartabat, Seperti Apa Ciri-cirinya?
Posting Komentar untuk "Mulai dari Pengalaman, Inilah 6 Cara untuk Menjadi Pembicara yang Hebat"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)