Beberapa Gangguan pada Sel Telur yang Dapat Memengaruhi Kehamilan
Gangguan pada Sel Telur yang Dapat Memengaruhi Kehamilan. Gambar oleh Boris Gonzalez dari Pixabay |
Hai, Sobat Guru Penyemangat! Sejatinya sel telur (ovum) yang sehat bisa mempercepat proses terjadinya kehamilan.
Oleh karena itu, kualitas terhadap sel telur perlu selalu dijaga. Karena jika tidak, maka sel telur dapat mengalami masalah sehingga akan sulit untuk mempunyai keturunan.
Sel telur (ovum) merupakan sel reproduksi pada wanita. Bersama sperma, sel ini berperan sangat penting dalam proses pembuahan dan pembentukan janin.
Di dalam tubuh wanita, sel telur (ovum) akan dilepaskan dari ovarium ketika wanita sedang ovulasi.
Sel telur (ovum) terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
- Lapisan luar (zona pellucida) yang berfungsi sebagai pelindung sel telur
- Sitoplasma yang berfungsi untuk memberikan nutrisi kepada sel telur
- Nukleus yang berfungsi sebagai pembawa materi genetik
Jika kesehatan pada sistem reproduksi tidak dijaga, maka kualitas sel telur bisa menurun dan akan berdampak pada tingkat kesuburan, sehingga mengganggu proses kehamilan.
Boleh Baca: Ciri-ciri Wanita Tidak Subur, Berikut Cara Mengetahuinya
Ada banyak penyebab yang dapat membuat wanita lebih berisiko mengalami gangguan kesuburan, seperti usia yang lebih tua.
Berikut beberapa gangguan pada sel telur wanita yang dapat memengaruhi kehamilan.
3 Gangguan pada Sel Telur yang Dapat Memengaruhi Kehamilan
Gangguan pada Sel Telur yang Memengaruhi Kehamilan. Gambar oleh Anastasia Golovina dari Pixabay |
1. Kerusakan pada Sel Telur (ovum)
Biasanya, ketika sedang hamil, sel telur yang telah dibuahi sel sperma akan menempel pada dinding rahim.
Ketika memasuki usia kandungan kurang lebih 6 minggu, embrio telah tumbuh dan berkembang di dalam rahim.
Jika terdapat kerusakan pada sel telur, rahim akan terus tumbuh tanpa ada janin di dalamnya. Kondisi ini biasa disebut kehamilan kosong atau blighted ovum.
Jenis kehamilan ini biasanya terdapat tanda yang sama seperti sedang hamil normal, yaitu seperti nyeri pada payudara, mual, tidak mengalami menstruasi, dan tes kehamilan yang positif.
Tanpa adanya janin, maka akan membuat pertumbuhan plasenta tidak akan maksimal dan akan terhenti.
Pada saat itulah kadar hormon kehamilan akan menurun secara drastis sehingga menimbulkan tanda keguguran, yaitu seperti keluarnya darah atau pendarahan hebat dari vagina yang disertai kram pada perut.
Keguguran pada kehamilan kosong tidak bisa dicegah, tetapi bukan berarti kerusakan pada sel telur membuat seorang wanita tidak dapat hamil sama sekali.
Wanita yang mengalami kondisi tersebut dapat tidak mengalaminya lagi dan berhasil hamil pada kesempatan berikutnya.
Meskipun begitu, bila terjadi keguguran berulang kali, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan untuk mengetahui penyebab yang sebenarnya.
2. Masalah Genetik Bawaan
Ketika terjadi pembuahan, sel telur dan sel sperma menyatu dan akan membentuk embrio di dalam kandungan.
Terjadinya mutasi pada salah satu gen di dalam sel telur atau sel sperma dapat menyebabkan janin di dalam kandungan memiliki gangguan atau kecacatan.
Kondisi ini disebut dengan mutasi genetik bawaan karena diwariskan dari orang tua kepada anaknya.
Mutasi genetik bisa menimbulkan beberapa penyakit, seperti tumor retinoblastoma atau tumor wilms yang dapat berkembang menjadi kanker.
3. Abnormalitas pada Perkembangan Sel Telur
Hingga saat ini, kehamilan mola atau biasa disebut kehamilan anggur belum bisa dipastikan penyebabnya. Tetapi, abnormalitas pada sel telur diasumsikan bisa memengaruhi terjadinya kehamilan ini.
Sel telur dan sel sperma berisi kromosom yang membawa DNA dari ayah dan ibu.
Ketika kedua sel tersebut bersatu dalam proses pembuahan, sel sperma dan sel telur akan menyumbang separuh dari jumlah DNA bagi janin yang berkembang.
Jika terjadi abnormalitas pada jumlah kromosom ketika proses ini berlangsung, baik jumlahnya lebih maupun kurang, maka akan dapat terjadi yang namanya kehamilan mola atau kehamilan anggur.
Kelainan ini juga dapat mengakibatkan terjadinya masalah dalam pembentukan jenis kelamin janin.
Kehamilan mola berdasarkan jenisnya dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
- Kehamilan mola parsial, ini terjadi ketika janin terbentuk tapi tidak dapat tumbuh dan berkembang secara sempurna menjadi bayi.
- Kehamilan mola lengkap, ini terjadi ketika terdapat sel abnormal di dalam rahim, yang kemudian tidak berkembang atau membentuk janin sama sekali.
Bila terjadi kehamilan mola, tanda yang seringkali terjadi adalah perdarahan dengan cairan berwarna cokelat kemerahan dari vagina pada usia kandungan sekitar 8 sampai 14 minggu.
Kehamilan mola seringkali tanpa menunjukkan gejala. Kelainan pada kehamilan ini bisa terdeteksi ketika melakukan USG kehamilan di usia kandungan 8 sampai 14 minggu.
Kehamilan mola yang terdeteksi, sebagian besar akan berakhir pada keguguran sehingga dokter akan mengeluarkan jaringan di dalam rahim dengan prosedur kuret supaya mencegah terjadinya komplikasi.
Kelainan yang terjadi pada sel telur (ovum) dapat membuat berbagai kondisi yang menghambat proses kehamilan.
Boleh Baca: 7 Fakta Sel Telur pada Wanita yang Perlu Kamu Ketahui
Jika kamu mengalami gejala yang dikira berkaitan dengan adanya masalah pada sel telur (ovum) maka periksakanlah ke dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Salam.
Ditulis oleh: Anita Putri Kirana
Referensi:
- Danielsson, K. Verywell Family (2019). Molar Pregnancy Causes, Symptoms and Treatment.
- Mayo Clinic (2021). Diseases & Conditions. Molar Pregnancy.
- MedicineNet (2021). Medical Definition of Hereditary mutation.
- National Health Service UK (2020). Health A to Z. Molar Pregnancy.
- National Instittute ot Health (2021). U.S. National Library of Medicine Genetics Home Reference. What Is a Gene Mutation and How Do Mutations Occur?
- Tobah, Y. Mayo Clinic (2019). What Causes a Blighted Ovum? What Symptoms Can I Expect?
Posting Komentar untuk "Beberapa Gangguan pada Sel Telur yang Dapat Memengaruhi Kehamilan"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)