Fabel: Beruang Hitam dan Beruang Putih
Fabel Tentang Rasa Syukur Beruang Hitam dan Beruang Putih. Dok. Gurupenyemangat.com |
Hai, Sobat Guru Penyemangat, sudahkah kita bersyukur hari ini?
Bersyukur adalah kegiatan remeh namun bernilai besar amalnya di hadapan Allah SWT. Bersyukur bisa dilakukan baik di waktu lapang maupun sempit.
Nah, bila kita saksikan kisah orang-orang di sekitar kita, ada banyak cerita dari mereka yang senantiasa meninggikan syukur, kan?
Di sini Gurupenyemangat.com bakal menghadirkan contoh fabel bertema rasa syukur.
Fabel tentang syukur berikut berkisah tentang Beruang Hitam dan Beruang Putih yang secara tidak sadar telah meremehkan hal-hal kecil.
Mari disimak ya:
Fabel: Beruang Hitam dan Beruang Putih
Oleh Fahmi Nurdian Syah
Di suatu hutan yang lebat, hiduplah dua ekor beruang yang berukuran sama besar. Mereka hanya dibedakan dengan warna kulit. Yang satu kulitnya berwarna putih dan yang satu berwarna hitam.
Pada suatu hari, Beruang Hitam sedang melakukan perjalanan. Ketika berada di tengah jalan, tiba-tiba ia merasa lapar.
"Aku sudah tidak tahan lagi dengan perutku yang lapar ini," ucap monolog Beruang Bitam.
"Baiklah, aku pergi ke sungai dulu," tambahnya.
Beruang Hitam itu pun bergegas melangkahkan kakinya menuju ke sungai. Tak lama kemudian, sampailah ia berada di tepi sungai. Airnya yang jernih mengalir begitu deras.
Beruang Hitam tersebut melihat cukup banyak ikan yang sedang berenang. Tanpa berpikir panjang ia pun langsung menerkam seekor ikan yang berada di depannya, dan menangkapnya.
Setelah berhasil menangkap seekor ikan, Beruang Hitam tersebut berpikir.
"Ikan ini terlalu kecil untuk ukuran perutku, aku harus mencari dan menangkap ikan yang berukuran lebih besar."
Beruang Hitam itu pun melepaskan seekor ikan yang sudah berhasil ditangkapnya. Kemudian ia mencari ikan yang lain.
Ia membutuhkan selang beberapa waktu untuk menangkap ikan yang lain. Lagi-lagi, ia menangkap seekor ikan yang kecil. Namun Beruang Hitam itu membiarkan untuk pergi.
Boleh Baca: Fabel Tentang Gagak Hitam yang Baik Hati
Padahal jika dengan ia mengumpulkan ikan-ikan kecil tersebut bisa menjadi banyak. Tetapi Beruang Hitam malah membiarkan ikan tersebut untuk pergi.
Hingga tanpa disadari Beruang Hitam, matahari sebentar lagi akan terbenam. Beruang itu belum menangkap ikan yang besar sesuai keinginan hatinya.
Perlahan, ia mulai merasa kelelahan. Dia pun dengan terpaksa harus kembali ke rumah dengan keadaan perut yang kosong.
"Besok saja aku kembali ke sini untuk mencari ikan yang besar," gumamnya.
Malam Beruang Hitam tersebut harus berteman dengan rasa laparnya yang belum hilang. Ia tak sabar agar hari cepat pagi supaya bisa mencari ikan yang ia mau.
Di tempat tidurnya, Beruang Hitam hanya memiringkan badannya ke kiri, kemudian miring ke kanan. Ia sangat gelisah dengan keadaan perutnya. Hingga rasa kantuknya pun datang.
Keesokan harinya, Beruang Hitam bangun dari tidurnya. Ia melihat sinar matahari yang sudah tinggi. Dengan sisa tenaganya, ia pun pergi ke sungai.
Ketika sedang perjalanan menuju ke sungai, ia bertemu dengan seekor Beruang Putih. Dari sini mereka mulai saling mengakrabkan diri.
"Hai Beruang Hitam, kau tampak lemas sekali, kau sedang sakitkah?" tanya Beruang Putih.
"Tidak Beruang Putih, aku tidak sakit. Tetapi sudah dari kemarin aku merasa lapar," jawabnya.
"Oh kamu merasa lapar, mari mencari ikan bersamaku," ajaknya.
Beruang Hitam hanya menganggukkan kepalanya. Mereka pun berjalan bersama menuju ke sungai yang sama seperti kemarin.
Setelah sampai di sungai, mereka pun mulai mencari ikan untuk dijadikan santapannya.
Beruang Putih dengan sigap, menerkam ikan-ikan kecil yang berenang di depannya. Ia menaruh ikan yang ditangkapnya di sebuah ember hitam.
Berbeda dengan Beruang Putih, Beruang Hitam masih seperti kemarin. Ia hanya ingin menangkap ikan yang besar. Tetapi ia tak mendapatkannya.
Karena Beruang Hitam tak mendapatkan ikan yang besar, ia pun bertanya kepada Beruang Putih.
"Hai Beruang Putih, kenapa dari kemarin aku tidak menemukan ikan yang berukuran besar," tanya Beruang Hitam.
Boleh Baca: Fabel Tentang Hippo yang Tak Tahu Diri
Mendengar pertanyaan Beruang Hitam, Beruang Putih tersenyum lalu ia menjawab.
"Apakah kau tidak tahu kenapa tidak ada ikan yang berukuran besar?" tanya balik Beruang Putih.
"Tidak."
"Ikan-ikan yang berukuran besar sudah ditangkap oleh manusia, jadi hanya tersisa ikan yang berukuran kecil. Kita harus menangkap ikan kecil tersebut yang banyak supaya dapat mengenyangkan perut kita," jawabnya.
Mendengar jawaban itu, Beruang Hitam tampak sangat menyesal telah melepaskan ikan-ikan kecil yang telah ia tangkap.
Kini ia harus berusaha dari awal untuk menangkap ikan-ikan kecil tersebut. Disaat beruang Putih telah merasa cukup dengan ikan yang ditangkapnya.
Beruang Hitam masih sibuk mencari ikan untuk mendapatkan jumlah yang banyak.
~ Selesai ~
Nah, demikianlah sajian Guru Penyemangat tentang fabel bertema rasa syukur yang berjudul Beruang Hitam dan Beruang Putih.
Adapun pesan moral dari cerita pendek di atas adalah syukurilah apa pun yang kita dapatkan hari ini, karena dengan rasa syukur meskipun sedikit maka akan terasa cukup.
Semoga bermanfaat ya.
Salam.
Posting Komentar untuk "Fabel: Beruang Hitam dan Beruang Putih"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)