Bacaan Surat Al-Maidah Ayat 6 Latin dan Artinya, Lengkap dengan Asbabun Nuzul
Bacaan Surat Al-Maidah Ayat 6 Latin dan Artinya, Lengkap dengan Asbabun Nuzul. Dok. Gurupenyemangat.com |
Bismillah.
Hai, Sobat Guru Penyemangat, sudah tahukah kamu bahwa perintah bersuci tertuang dalam Surat Al-Maidah ayat 6?
Bila kita baca kembali ayat dan terjemahannya, di Surat Al-Maidah ayat 6 ternyata tertuang banyak sekali ilmu tentang bersuci.
Mulai dari penegasan bersuci sebagai syarat sahnya sholat, rukun wudhu, mandi junub, hingga rukun tayamum.
Namun, sudah lancarkah bacaan kita saat membaca Surat Al-Maidah ayat 6 ini?
Jika Sobat masih merasa kesulitan, di sini Gurupenyemangat.com sudah menyiapkan bacaan Surat Al-Maidah khusus ayat 6.
Bacaan Surat Al-Maidah ayat 6 berikut terdiri atas bacaan latin dan artinya, serta dilengkapi dengan asbabun nuzul alias latar belakang turunnya ayat.
Mari disimak saja ya:
Surat Al-Maidah Ayat 6 Latin Beserta Artinya
Surat Al-Maidah Ayat 6 Latin Beserta Artinya. Dok. Gurupenyemangat.com |
Dalam Al-Quran, Surat Al-Maidah adalah surat kelima yang memiliki arti hidangan. Adapun hidangan yang dimaksud ialah hidangan dari langit yang diberikan kepada pengikut Nabi Isa AS.
Surat Al-Maidah berjumlah total 120 ayat dan diturunkan di Madinah. Maka dari itu, Surat kelima dalam Al-Quran ini tergolong Surat Madaniyah.
Berikut Guru Penyemangat sajikan bacaan Surat Al-Maidah ayat 6 latin beserta terjemahannya:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا قُمۡتُمۡ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغۡسِلُواْ وُجُوهَكُمۡ وَأَيۡدِيَكُمۡ إِلَى ٱلۡمَرَافِقِ وَٱمۡسَحُواْ بِرُءُوسِكُمۡ وَأَرۡجُلَكُمۡ إِلَى ٱلۡكَعۡبَيۡنِۚ وَإِن كُنتُمۡ جُنُبٗا فَٱطَّهَّرُواْۚ وَإِن كُنتُم مَّرۡضَىٰٓ أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوۡ جَآءَ أَحَدٞ مِّنكُم مِّنَ ٱلۡغَآئِطِ أَوۡ لَٰمَسۡتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمۡ تَجِدُواْ مَآءٗ فَتَيَمَّمُواْ صَعِيدٗا طَيِّبٗا فَٱمۡسَحُواْ بِوُجُوهِكُمۡ وَأَيۡدِيَكُم مِّنۡهُۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجۡعَلَ عَلَيۡكُم مِّنۡ حَرَجٖ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمۡ وَلِيُتِمَّ نِعۡمَتَهُۥ عَلَيۡكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ [المائدة:6]
Bacaan Latin:
Yaa ayyuhalladziina aamanuu idzaa qumtum ilashshollati faghsiluu wujuuhakum wa aidiyakum ilal maroofiqi, wamsahuu biru’usikum wa arjulakum ilalka’bain, wa inkuntum junuban fatthohharuu, wa inkuntum mardhoo au ‘alaa safarin au jaa a ahadum minkum minal ghoo-ithi aulamastumun nisaa-a falam tajiduumaa-an fatayammamuu sho’iidan thoyyiban famsahuu biwujuuhikum wa aidiyakum minhu, maa yuriidullahu liyaj’ala ‘alaikum min harojiw walaakin yuriidu liyutoh-hirokum waliyutimma ni’matahuu ‘alaikum la’allakum tasykuruun.
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. [Surat Al-Maidah:6]
Surat Al-Maidah ayat 6 di atas menerangkan tentang perintah untuk orang-orang yang beriman untuk membersihkan diri dari hadas sebagai syarat sahnya sholat.
Boleh Baca: Sholat Sebagai Penghapus Dosa dan Kesalahan (Tafsir Surat Hud ayat 114)
Kegiatan membersihkan diri yang pertama ialah berwudhu, dan pada potongan Surat Al-Maidah ayat 6 di atas telah diterangkan anggota badan yang termasuk dalam rukun wudhu.
Anggota badan yang termasuk rukun wudhu sesuai QS Al-Maidah ayat 6 yaitu membasuh muka, membasuh kedua tangan sampai siku, menyapu kepala, dan membasuh kaki sampai kedua mata kaki.
Selanjutnya, rukun tayamum yang terdapat pada surat Al-Maidah ayat 6 dimulai dari menyapu muka lalu kedua tangan dengan menggunakan tanah yang baik alias bersih.
Perintah tayamum di sini adalah sarana untuk memudahkan orang-orang beriman yang ingin bersuci namun tidak memperoleh air.
Karena pada ayat di atas diterangkan secara berurutan dan terang, artinya kegiatan wudhu harus dilaksanakan dengan tertib dan tidak boleh terbolak-balik.
Dengan demikian, rukun wudhu yang sesuai dengan QS Al-Maidah ayat 6 terdiri atas:
- Niat
- Membasuh muka
- Membasuh kedua tangan sampai siku
- Mengusap atau menyapu kepala (atau sebagian kepala)
- Membasuh kaki sampai kedua mata kaki
- Tertib
Adapun rukun tayamum yang sesuai dengan QS Al-Maidah ayat 6 meliputi:
- Niat
- Mengusap wajah dengan debu/tanah yang suci
- Mengusap kedua tangan sampai siku
- Tertib
O ya, apakah Sobat Guru Penyemangat sudah mengetahui perbedaan antara “Membasuh” dengan “Mengusap” dalam kegiatan berwudhu dan tayamum?
Perlu diketahui bahwa “Membasuh” adalah kegiatan meratakan air menuju anggota wudhu hingga airnya menetes.
Dengan demikian, tindakan yang kita lakukan ialah mengangkat air dari keran atau gayung untuk kemudian dibasuh ke muka. Sedangkan untuk kedua tangan, maka airnya dialirkan sampai siku.
Sedangkan “Mengusap” artinya menyeka atau menyapu air maupun debu ke anggota wudhu dan tayamum.
Dengan demikian, saat kita mengusap kepala dengan air wudhu, maka volume alias jumlah airnya tidaklah banyak karena kita tidak mengumpulkan air di kedua genggaman tangan untuk membasahi kepala.
Sama seperti kegiatan mengecat atau menyapu, kita hanya membasahi kepala atau sebagian kepala sesuai dengan syariat.
Asbabun Nuzul Surat Al-Maidah Ayat 6
Asbabun Nuzul Surat Al-Maidah Ayat 6. Dok. Gurupenyemangat.com |
Sobat Guru Penyemangat, perlu diketahui bahwa asbabun nuzul adalah sebab turunnya ayat Al-Quran.
Adapun sebab yang dimaksud di sini dapat berupa peristiwa, pertanyaan, atau kejadian yang menjadi dasar atau latar belakang turunnya sebuah ayat.
Boleh Baca: Bacaan Surat Al-Ahzab Ayat 21 beserta Terjemahan dan Tafsirnya
Untuk Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 6, ada dua riwayat yang menceritakan latar belakang turunnya perintah bersuci:
Riwayat Pertama:
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Amr bin Al-Harts dari Abdurrahman bin Al-Qasim dari bapaknya yang bersumber dari Aisyah:
Dikemukakan bahwa kalung Siti Aisyah telah jatuh dan hilang di suatu lapangan dekat Kota Madinah. Rasulullah Saw memberhentikan untanya lalu turun untuk mencarinya, kemudian istirahat hingga tertidur di pangkuan Siti Aisyah.
Tiada lama kemudian datanglah Abu Bakar menampar Siti Aisyah sekerasnya seraya berkata: “Kamulah yang menahan manusia karena sebuah kalung”.
Kemudian Nabi Saw terbangun dan tibalah waktu Subuh. Beliau mencari air tetapi tidak mendapatkannya, maka turunlah ayat ini (Surat Al-Maidah ayat 6).
Maka berkatalah Usaid bin Mudhair: “Allah telah memberi berkah bagi manusia dengan sebab keluarga Abu Bakar”.
Riwayat Kedua:
Diriwayatkan oleh At-Thabrani dari ‘Ubbad bin Abdillah bin Zubair yang bersumber dari Aisyah:
Bahwa setelah terjadi kehilangan kalung Aisyah yang menimbulkan fitnah yang besar, ada suatu ketika dalam suatu peperangan beserta Rasulullah Saw, kalung Aisyah jatuh lagi, sehingga orang-orang terhalang pulang karena perlu mencari kalung yang hilang itu.
Berkatalah Abu Bakar kepada Aisyah: “Wahai anakku tiap-tiap perjalanan kau selalu menjadi bala’ dan menjengkelkan orang lain”.
Maka Allah menurunkan ayat ini (Surat Al-Maidah ayat 6) yang membolehkan tayamum, sehingga Abu Bakar berkata:“Sesungguhnya kau membawa berkah”.
***
Nah, demikianlah tadi seutas sajian Guru Penyemangat mengenai bacaan Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 6 latin beserta terjemahan dan asbabun nuzul ayat.
Semoga bermanfaat ya.
Salam.
Posting Komentar untuk "Bacaan Surat Al-Maidah Ayat 6 Latin dan Artinya, Lengkap dengan Asbabun Nuzul"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)