Sajak Tentang Bulan Desember dan Akhir Tahun, Penuh Harapan dan Doa
Sajak Tentang Bulan Desember dan Akhir Tahun, Penuh Harapan dan Doa. Dok. Gurupenyemangat.com |
Akhir Tahun Segera Menyapa, Adakah Harapan dan Doamu?
Hai, Sobat Guru Penyemangat. Tidak terasa ya sekarang kita sudah dilirik oleh bulan Desember sekaligus akhir tahun 2021.
Membayangkan sebelas purnama terakhir, aku yakin ada segudang kisah dan peristiwa yang engkau lalui. Mungkin kisah tersebut tentang keceriaan, tapi tidak sedikit pula yang bercerita tentang duka.
Biasalah. Namanya juga hidup, karena hidup adalah perjuangan dan di sebalik perjuangan selalu ada untaian harap dan doa.
Toh, kita sebagai pribadi yang tegar tidak boleh berhenti berharap, kan?
Maka dari itulah di sini Gurupenyemangat.com ingin menghadirkan beberapa untai sajak bulan Desember untuk penyemangat dan renungan.
Bait-bait sajak tentang bulan Desember berikut berkisah tentang harapan, renungan, hingga doa dalam rangka menyambut akhir tahun.
Baiklah, langsung disimak saja ya:
Sajak Bulan Desember yang Penuh Harapan
Sajak Desember Karya Sapardi Djoko Damono
Sajak Desember Karya Sapardi Djoko Damono. Dok. Gurupenyemangat.com |
Kutanggalkan mantel serta topiku yang tua
Ketika daun penanggalan gugur
Lewat tengah malam…
Kemudian kuhitung
Hutang-hutangku pada-Mu…
Mendadak terasa: betapa miskinnya diriku;
di luar hujan pun masih kudengar…
dari celah-celah jendela…
Ada yang terbaring di kursi… letih sekali…
Masih patutkah kuhitung segala milikku…
Selembar celana dan selembar baju…
Ketika kusebut berulang nama-Mu;
taram temaram bayang, bianglala itu…
Karya: Sapardi Djoko Damono (1961)
Surat untuk Desember
Surat untuk Desember. Dok. Gurupenyemangat.com |
Kepada Desember;
Gerah rasanya hati mengumbar harap
Satu berhasil seribu yang gagal
Segelas keringat sebukit harap yang kandas
Sebelas purnama berlalu
Mereka hanya tertawa kepadaku
Menari-nari bersama bayang sendu
Terbahak-bahak menertawaiku
Kepada Desember;
Engkau tidak semanis senja
Tidak sesejuk embun pagi
Almanakmu hanya membuat pikirku meronta
Mengerdil ingin
Mengajakku menghabiskan tiga ratus hari secepat kedipan mata
Kepada Desember;
Baru saja singgah
Kini engkau ingin segera pergi
Meninggalkan kenanganku
Meninggalkan kepastianku
Seakan kisah sebelas purnama waktu itu tidak berbekas
Kepada Desember;
Aku akan merenung
Mencatat duka-duka di selembar kertas
Memenuhi halaman buku dengan tinta-tinta kepastian
Karena gagal itu pasti
Sakit itu pasti
Kepergianmu itu pasti
Hanya aku saja yang sering kali tiada peduli
Kepada Desember;
Aku ingin lebih dekat dengan Tuhan
Lebih lama menatap langit
Mengagumi ciptaan-Nya
Agar aku tidak lebih cinta terhadap makhluk
Karena hari ini sudah banyak kecewaku
Karya: Ozy V. Alandika
Boleh Baca: Sajak dan Puisi Hujan Bulan November
Sajak Akhir Tahun
Sajak Akhir Tahun. Dok. Gurupenyemangat.com |
Ratusan hari yang murung
Saban waktu aku hanya mendengar kabar burung
Tentang pemimpin yang memekik janji dusta
Tentang miskin yang meronta-ronta
Tentang pemuda yang bangga dengan jernihnya kaca
Sepinya beranda terkutip dalam kata-kata lara
Akhir tahun tak semanis buah markisa
Hijaunya yang kusam
Ranumnya yang mengernyit
Tak pantas bersanding dengan almanak lama yang usang
Akhir tahun yang penuh dengan basa-basi
Kata mereka hanya manis dalam puisi
Empuk dan gurih dalam janji-janji
Inovasi hanya tentang membolak-balikkan diksi
Minim aksi
Kurang rapi
Jauh dari kata murni
Tentang tulus yang sudah tak serela itu lagi
Akhir tahun yang dingin
Aku ingin merenung
Seberapa banyak ingin
Sakitnya mendung
Mesranya kidung
Akhir tahun yang basah
Gugurlah elegi
Gugurlah sepi
Berselimut hangat harsa
Karya: Ozy V. Alandika
Boleh Baca: Sajak Februari
Doa Bulan Desember
Doa Bulan Desember. Dok. Gurupenyemangat.com |
Kepada Tuhan yang Maha Pengasih;
Ampuni aku atas tajamnya lidah yang melukai
Kedua tangan terlalu mudah mencelakai
Kedua kaki sibuk menandatangi janji semerbak bangkai
Kepada Tuhan yang Maha Penyayang;
Makananku ratusan hari ini terlalu banyak yang terbuang
Ketika fakir kelaparan, aku keberatan tawa dalam kenyang
Dibuang sayang, disimpanlah jadi sarang
Kepada Tuhan yang Maha Agung;
Ampuni aku yang masih betah dalam singgung
Pura-pura baik padahal linglung
Memamerkan diri atas kekarnya punggung
Kepada Tuhan yang Maharaja;
Ingin aku berdoa di bulan Desember
Tentang sehatku
Tentang selamatku
Tentang berkah rezekiku
Tentang kebahagiaanku
Juga tentang kecukupan atas ketidakcukupan rasa dalam rasaku
Kepada Tuhan yang Maha Perkasa;
Aku tidak ingin berhenti berdoa
Diri ini banyak dosa
Sedikit puasa
Tapi banyak ingin dan pinta
Kepada Tuhan Maha Pengabul Doa;
Mudahkanlah hisabku jelang akhir masa
Tunjukkanlah jalan dalam ridho-Mu senantiasa
Dalam sujud ini; aku memohon ampunan tas segala dosa
Karya: Ozy V. Alandika
***
Nah, demikianlah tadi sajian Guru Penyemangat tentang sajak bulan Desember dan sajak akhir tahun yang penuh harap dan doa.
Mudah-mudahan bulan Desember dan akhir tahun ini kita dihadiahkan keceriaan, ya. Oke, mari kita bersama-sama menikmati senja dan arunika dalam indahnya syukur.
Salam.
Lanjut Baca: Puisi Tentang Lucunya Negeri Ini
Posting Komentar untuk "Sajak Tentang Bulan Desember dan Akhir Tahun, Penuh Harapan dan Doa"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)