9 Puisi Pendek Untuk Hari Ibu yang Sedih dan Menyentuh Hati, Cocok Dibacakan pada 22 Desember
Kumpulan Puisi Pendek Untuk Hari Ibu yang Sedih dan Menyentuh Hati. Dok. Gurupenyemangat.com |
Hai Sobat Guru Penyemangat, bukankah Hari Ibu 22 Desember bakal singgah di pelupuk mata?
Nah, benar sekali. Pada penutup tahun ini kita bakal berjumpa di momen peringatan Hari Bahagianya para Mama yang dijuluki "Hari Ibu Nasional".
Betewe, apakah dirimu sebagai seorang anak sudah menyiapkan kado untuk hadiah di Hari Ibu? Boleh-boleh saja ya memberikan hadiah untuk Mama.
Tapi...
Guru Penyemangat kira, hadiah untuk Ibu bisa kita berikan setiap hari, setiap saat, alias kapan saja tanpa harus menunggu tanggal 22 Desember. Dan...doa terbaik bagi Mama adalah doa anak yang saleh.
Lebih daripada itu, beberapa dari kita pasti suka memberikan hadiah kepada Ibunda berupa bait-bait puisi indah nan menyentuh, kan?
Kebetulan di sini Gurupenyemangat.com sudah menyiapkan segenap contoh puisi pendek bertema Ibu.
Kumpulan puisi pendek tentang Bunda berikut sedih dan menyentuh hati dan cocok untuk dibacakan pada Hari Ibu 22 Desember.
Nah, mari kita simak:
Puisi untuk Ibu di Hari Ibu yang Sedih
Berkisah tentang Mama tercinta sering kali membuat kita terharu dan sedih. Memang sudah begitu fitrahnya, karena sedihnya diri adalah bagian dari penyesalan atas kurangnya diri dalam berbakti.
Puisi: Aku Ingin Mengenang Ibu
Oleh Sri Rohmatiah Djalil
Puisi untuk Ibu di Hari Ibu yang Sedih. Dok. Gurupenyemangat.com |
Ketika aku berlari dan terjatuh
Ibu memandang penuh kasih
Tangannya megulurkan perlindungan
Dekapannya beraroma ketenangan
Rayuannya menyejukkan
Berbisiklah Ibu,
“Berhenti menangis, sayang
sebelum air matamu habis.”
Aku pun takut air kering dari kelopak mata
kusisakan untuk esok hari
karena ingin tetap merasakan kehangatan
dalam rangkulannya
Sekali lagi Ibu berkata,
“Tersenyumlah, sayang
aku ambilkan obat luka
aku kucurkan penuh cinta
kau tak akan kesakitan.”
Aku pun mencari keyakinan lewat mata
Ibu mengangukkan kepala
Benar apa yang dikata
Aku terdiam tanpa suara
Merasakan pancaran mata
*
Boleh Baca: Bait-bait Puisi Cinta untuk Mama, Malaikat Ketulusan Tiada Tanding
Puisi: Kabar Duka
Oleh Sri Rohmatiah Djalil
Kabar duka mengudara di pagi buta
Aku tak dapat bersua
karena sesak yang mendera Ibu
hanya isak tampak di layar
Aku mendekap erat bayangnya
Tak lagi bisa memeluk nyata
Layar menjadi pemisah kita
Hanya derai air mata
Tak terima dengan kabar duka
Aku pun tinggalkan keluarga
Demi menyampingi
tetapi tetap tak bisa
Kabar duka seperti petaka dunia
Ibu dipanggil Sang Kuasa tanpa aba-aba
Ketika Corona merajalela
Aku tak bisa berbuat apa-apa
Hanya doa sebagai penyerta
*
Boleh Baca: Rekomendasi Kado untuk Hadiah Hari Ibu yang Murah tapi Berkesan
Puisi: Menjelang Senja
Oleh Sri Rohmatiah Djalil
Senja tiba Ibu akan memberi isyarat
Lambaian tangan membuyarkan permainan engklek
Tak ada yang berani membantah
Terlebih berontak
Dengan muka bersut aku mendekat
Tak ingin engklek dihentikan
Ibu pun bertutur,
“Nanti ada kelong yang sering membawa anak terbang.”
Kisah kelong si penculik anak tak kan sirna
Aku pun selalu setia mendengarkan Ibu cerita
Hingga selesai Ibu membersihakn debu di kaki
Ibu pun tersenyum dan berkata
“Kelong tidak akan berani menculik anak saleha, pergilah ke musala.”
*
Contoh Puisi untuk Hari Ibu yang Menyentuh Hati
Momentum Hari Ibu sungguh bisa membuat kita semua menata kembali hati seraya meninggikan ketaatan terhadap Mama tercinta. Berikut contoh puisi untuk Hari Ibu yang menyentuh hati.
Puisi: Ibu
Oleh Agnes Aprilia
Contoh Puisi untuk Hari Ibu yang Menyentuh Hati. Dok. Gurupenyemangat.com |
Ibuku sayang…
Sembilan bulan engkau mengandung
Siang dan malam engkau menjaga dan merawatku
Tanpa ada kata rasa lelah
Ibuku sayang…
Engkau menjalani hari-hari bersamaku
Mengajariku banyak hal yang tidak aku ketahui
Ketika aku bertanya tentang apa yang tak kutahu
Engkau menjawab dengan senyuman
Dan menjelaskannya
Dengan bahasa yang bisa aku pahami
Ibuku sayang…
Aku tidak bisa membalas semua yang telah engkau berikan kepadaku
Yang aku bisa hanya bisa mendoakanmu agar selalu sehat dan bahagia
Aku mengucapkan terima kasih atas pengorbananmu
Yang sungguh luar biasa ini
Ibuku sayang…
Aku selalu mencintaimu
*
Boleh Baca: Bait-bait Pantun Cinta untuk Ibu
Puisi: Lauk dari Nenek
Oleh Sri Rohmatiah Djalil
Ibu tak tampak kala aku terjaga dari mimpi
Hanya ada secarik kertas bertuliskan
“Ibu ke rumah sakit, antenglah besama nenek”
Uang koin di atasnya
Nenek datang dengan sepiring nasi tampa lauk
Hanya ada hiasan serbuk hitam
Aku bertanya, ini apa?
“Abon terasi,” katanya
Aku menutup hidung tak tahan dengan aroma
Nenek berucap,
“Makan saja, ibu tidak menitipkan uang”
Aku pun mengambil uang koin
yang telah beralih ke saku celana
Nenek menutup tangan kecilku
“Simpan untuk jajan!”
*
Puisi: Ibu
Oleh Miranda Utari
Puisi Tentang Ibu yang Menyentuh Hati. Dok. Gurupenyemangat.com |
Bunga Mawar harum nan cantik
Manis gulali meleleh lembut
Pancaran matahari terbenam mempesona
Pancaran aurora memanjakan mata
Sinar cahaya nebula yang menakjubkan
Emas intan permata menyilaukan mata
Wanita soleha dengan akhlak mulia
Bidadari dunia dan surga
Ibu… Ibu… Ibu… Ibu…
Puisi untuk Ibuku Tercinta Singkat
Sobat Guru Penyemangat, tentu saja selalu ada hal-hal berkesan yang Mama hadirkan untuk kita selaku anaknya, kan?
Tentu saja. Pada momentum yang berbahagia ini, mari kita coba hadiahkan puisi untuk Ibu Tercinta.
Puisi: Nasi Goreng Ibu
Oleh Sri Rohmatiah Djalil
Puisi untuk Ibuku Tercinta. Dok. Gurupenyemangat.com |
Di antara macam nasi goreng
Hanya buatan ibu paling enak
Berbumbu bawang merah dan garam
Juga pengawet rasa, cinta
Pengawet rasa menyebar aroma
Hingga ke lain penghuni
Abang pengambil sampah pun jatuh cinta
Pada nasi gorang buatan Ibu
Penjaga masjid pun turut serta mengecap rasa
Akhirnya terlena dalam goyangan lidah
Tak terasa satu piring tak tersisa
Nasi goreng Ibu tak ada dua
Satu piring tersisa untuk Ibu
Pemulung mengampiri
Tak tega menyaksikannya
Nasi goreng berpindah tangan padanya
“Masaklah lagi” tutur belahan jiwanya
Ibu berlalu tak perlu berseru
Berharap keberkahan selalu
*
Puisi: Ibu Pahlawanku
Oleh Ozy V. Alandika
Puisi Ibu Pahlawanku. Dok. Gurupenyemangat.com |
Pada pagi yang cerah itu
Aku melihat tanah-tanah tandus tersenyum
Bukan sinar matahari yang menyapa mereka
Bukan embun pagi
Bukan pupuk organik
Bukan pula arunika
Tanah yang mulai bersemut api itu tersenyum tanpa sedan
Mereka melihat ibuku
Ibuku tampil cantik
Memegang arit
Bertopikan caping
Dengan muka keriput yang berkeringat
Ibuku berlomba dengan fajar
Ketika fajar sudah lelah dan berganti duha
Ibuku masih semangat
Demi uang jajanku
Agar aku bisa membeli sepotong bakwan dan pempek panggang
Dengan cabai yang tidak terlalu pedas
Karena jika pedas; ibu akan memarahiku
Seketika tergelincir matahari
Aku mencoba melihat ibu-ibu lain
Kutemukanlah mereka yang berpayung hias
Ramah dan sopan
Ibu-ibu lain juga tersenyum dan baik kepadaku
Seketika aku melihat tanah tandus
Ia tetap tandus
Tidak terurus
Sampailah senja ditenggelamkan dan ibuku datang lagi
Lalu embun dan arunika muncul kembali
Seketika itu aku tersadar
Ternyata ibu adalah pahlawanku
*
Puisi: Doa
Oleh Sri Rohmatiah Djalil
Aku pernah bertanya
apa yang sering Ibu doakan untukku
“Semoga banyak yang menyayangi,
jika insan sayang, akan terus menjaga
tak menyakiti, tak menodai, tak menghianati,”
Apa lagi? tanyaku
“Nama-mu membawa doa”
***
Boleh Baca: Sajak dan Doa Akhir Tahun
Nah. Demikianlah tadi kumpulan contoh puisi tentang Ibu untuk Hari Ibu yang Sedih dan Menyentuh Hati.
Guru Penyemangat harap, mudah-mudahan beberapa atau salah satu puisi di atas mampu mendulang inspirasi dan kebermanfaatan, ya.
Salam. Mari kita bahagiakan Ibu semampu dan Sebisa Diri.
Posting Komentar untuk "9 Puisi Pendek Untuk Hari Ibu yang Sedih dan Menyentuh Hati, Cocok Dibacakan pada 22 Desember"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)