Cerpen Tentang Ibu Singkat: Perbedaan Perlakuan Ibu
Hai, Sobat Guru Penyemangat, bagaimana kabar Ibumu hari ini?
Mudah-mudahan beliau selalu sehat dan berada dalam lindungan Allah SWT, ya.
Berkisah tentang Ibu, sudah pasti banyak untaian cerita singkat baik dari segi perlakuan, sikap, perjuangan, hinggalah inspirasi.
Dari semua itu, kita sebagai anak pun sering kali tersentuh. Terlebih ketika Ibu biasanya berjuang dalam diam, alias berusaha mempersembahkan yang terbaik untuk kita walaupun kitanya sendiri terkadang tidak sadar.
Uniknya, beda Ibu, beda pula perlakuan dan sikap yang mereka ajarkan kepada anak-anaknya.
Pada kesempatan kali ini, Gurupenyemangat.com bakal menyajikan cerpen tentang Ibu yang ditulis singkat dengan judul "Perbedaan Perlakuan Ibu".
Okeh, langsung disimak saja ya:
Cerpen: Perbedaan Perlakuan Ibu
Oleh: Fahmi Nurdian Syah
Cerpen Tentang Ibu Singkat: Perbedaan Perlakuan Ibu. Dok. Gurupenyemangat.com |
Reno merupakan siswa kelas delapan. Ia sering terlihat murung ketika berada di sekolah. Kadang ketika guru sedang menjelaskan pelajaran, Reno tak sedikit pun untuk memperhatikan. Ia seperti memendam sesuatu yang sedang ia rasakan.
Tono yang merupakan teman duduk satu bangkunya hanya berani sekali-kali melirik ke arah Reno yang murung, ia tak pernah punya nyali untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada Reno.
Suatu hari, Reno begitu kelihatan ceria. Tono mencoba untuk memberanikan diri bertanya kepada Reno, mengapa ia sering kelihatan sedih ketimbang ceria.
"Ren, kenapa kamu sering kelihatan murung ketika guru menjelaskan butir-butir materi pelajaran, apakah kamu tidak suka dengan mata pelajarannya?" Tanya Tono Penasaran.
"Gapapa, suka mata pelajarannya kok" jawab Reno yang seperti menutupi sesuatu.
Mendengar ucapan Reno, Tono hanya mengangguk seakan percaya apa yang diucapkan oleh teman sebangkunya itu.
Boleh Baca: Cerpen Tentang Ibuku Pahlawanku
"Oiya, nanti sepulang sekolah, boleh gak aku main ke rumahmu?" Sambung Tono sambil menatap Reno.
"Main ke rumahku?" Jawab Reno yang sedikit tercengang terhadap keinginan Tono.
"Iya, main ke rumahmu, gak boleh ya?" Tanya Tono yang sedikit curiga terhadap reaksi Reno.
"Emm, bo-boleh kok" ujar Reno yang sedikit gugup.
Teeet...
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Para siswa kini telah berhamburan keluar dari kelas, tak terkecuali Reno dan Tono.
Mereka berjalan menuju ke rumah Reno yang letaknya tak jauh dari sekolah. Sesampainya di rumahnya Reno, Tono mengucapkan salam. Akan tetapi Reno langsung mempersilakan untuk langsung masuk ke dalam rumah.
Tono memang dididik oleh ibunya untuk selalu mengucapkan salam sebelum masuk ke rumah. Namun berbeda halnya dengan Reno, yang tak pernah diajarkan oleh ibunya untuk mengucapkan salam.
"Kamu duduk di sini dulu ya, bentar aku buatin minum" ucap Reno sambil melangkahkan kakinya menjauh dari Tono.
Sembari menunggu temannya keluar, Tono hanya menatap dinding di sekitarnya. Dan sesekali ia melihat beberapa foto yang terpajang rapi. Ketika masih fokus melihat foto. Tiba-tiba...
PRAAAKKKK...
Terdengar suara gelas jatuh dari arah dalam.
"Renooo! Kamu ini ya bisanya ngerusak perabotan rumah, kemarin piring sekarang gelas." Teriak seorang wanita.
Mendengar suara seorang wanita yang sedang marah, Tono duduk di sofa dengan kaki gemetar. Ia juga mendengar seduan orang nangis. Iya yang tak lain adalah Reno.
Ibu Reno yang masih dalam keadaan marah, keluar dan mendekat ke arah Tono, melihat Ibu Reno yang mendekatinya jantung Tono semakin berdebar, ia tak tahu harus berbuat apa. Seketika Ibu Reno menyuruhnya untuk pulang, Tono hanya mengangguk pasrah dan berpamitan untuk pulang.
Di perjalanan pulang, tersebesit di dalam pikiran Tono membayangkan betapa beratnya menjadi seorang Reno. Karena beberapa hari yang lalu ia juga pernah melakukan hal yang sama, menjatuhkan gelas di rumah. Namun ia mendapatkan perilaku yang berbeda.
Boleh Baca: Cerpen Tentang Pentingnya Perilaku Disiplin Sejak Dini
Ibu Tono malah menanyakan apakah dia baik-baik saja tidak terkena pecahan gelas tersebut.
Sesampainya di rumah, Tono menanyakan hal tersebut kepada ibunya.
"Ibu, Tono mau tanya, kenapa ibu gak marah ketika Tono memecahkan gelas beberapa hari yang lalu?" Tanya Tono dengan lirih.
"Kenapa Tono menanyakan hal itu?" Ucap Ibu Tono.
"Karena Tono habis main ke rumah temen, dan ia memecahkan gelas di rumahnya, seketika ibunya langsung marahin."
"Gini nak, ibu tidak marah ketika kamu mecahin gelas karena ketika ibu marah, maka itu akan membuatmu semakin tertekan, dan tidak bagus untuk mentalmu. Gelas yang pecah dapat dibersihkan dengan waktu yang singkat, namun mengembalikan mental anak tidak dapat dilakukan sekejap, oleh karena itu ibu gak mau marah" ujar Ibu sembari memeluk anaknya.
Dari penjelasan ibunya, Tono paham bahwa Reno sering terlihat murung ketika di sekolah bukanlah karena tak suka mata pelajarannya melainkan karena sering terkena marah oleh ibunya.
Tono juga bersyukur karena memiliki ibu yang baik dan benar-benar tulus dalam menyayanginya.
***
Nah, demikianlah tadi sajian cerpen tentang Ibu singkat yang berkisah tentang perbedaan perlakuan seorang Mama.
Semoga menginspirasi, ya.
Salam.
Posting Komentar untuk "Cerpen Tentang Ibu Singkat: Perbedaan Perlakuan Ibu"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)