Cerita Anak Tentang Sedekah: Lelaki Berjubah
Hai, Sobat Guru Penyemangat, sudahkah kamu bersedekah hari ini?
Semoga sudah, dan masih rajin melakukannya, ya.
Terang saja, sedekah di dalam Al-Qur’an dijelaskan sebagai perbuatan baik dengan cara memberikan pinjaman kepada Allah. Kumpulan dalil selengkapnya bisa simak di: 42 Ayat Quran Tentang Infak dan Sedekah
Lalu, apakah senyum itu adalah sedekah? Tentu saja. Amal seperti membuang duri yang ada di pinggir jalan, menyingkirkan batu yang menghadang jalan, hingga membuang sampah yang mengusik lingkungan merupakan bagian dari sedekah.
Intinya, masing-masing dari kita bisa berinfak maupun bersedekah baik secara terang-terangan maupun diam-diam.
Nah, pada tulisan kali ini Gurupenyemangat.com ingin menghadirkan cerita anak tentang sedekah.
Cerita anak tentang sedekah yang membawa berkah berikut berjudul “Lelaki Berjubah” yang berkisah tentang membantu sahabat secara diam-diam.
Oke, langsung disimak saja, ya:
Cerpen untuk Anak: Lelaki Berjubah
Oleh: Fahmi Nurdian Syah
Cerita Anak Tentang Sedekah. Dok. Gurupenyemangat.com |
Semilir angin berhembus lirih. Seperti memainkan tirai gorden jendela. Terdapat seorang wanita berambut panjang berwarna hitam pekat, wajahnya yang sudah sedikit berkeriput dengan alis yang tipis sedang duduk menapung dagu dengan kesal.
Bibir yang mungil pun seakan tak mau ketinggalan dalam mengekspresikan kekesalan yang sedang dirasakan.
Pria yang ada di sampingnya pun seakan tau dengan wanita itu yang sedang merasakan kegundahan.
"Sudah lah Bu, tak perlu dipikirkan," ucap pria itu.
"Gak perlu pikir bagaimana? Persediaan beras kita hampir habis, nanti kita mau makan apa?, Batu?" Celetuk Ibu Rusmini dengan keadaan hati yang penuh kesal.
"Stt, jangan keras-keras, nanti Anto bangun" sahut pak Sahrul sambil mengarahkan jari telunjuknya ke bibir wanita itu.
Keadaan seketika menjadi hening, tiba-tiba dari arah luar terdapat suara aneh.
Dug...dug...dug...
"Dengar gak Bu, ada suara dari arah ruang tamu?" Tanya Pak Sahrul untuk memastikan bahwa dia tak salah dengar.
"Iya, lihat sana Pak! Takutnya ada tikus nyelundup masuk, persediaan beras kita kan hampir habis," jawab Bu Rusmini.
Pak Sahrul bergegas menuju ke ruang tamu dan melihat ke segala penjuru sudut, namun ia tak mendapati keberadaan tikus.
Saat ia masih fokus melihat sudut-sudut ruangan untuk memastikan bahwa tidak ada tikus masuk, dari arah jendela terdapat bayangan gelap seperti lelaki yang berjubah bergerak dengan cepat.
Sontak hal tersebut membuat Pak Sahrul penasaran, siapa yang sedang di depan rumahnya malam-malam seperti ini. Kemudian Pak Sahrul membuka pintu rumahnya.
Kriettt...
Angin malam yang dingin berhembus kencang seakan menyambut pria berkumis tipis itu. Keadaan di luar begitu sepi dan gelap, pak Sahrul menengok ke segala arah dan tak melihat siapapun.
Boleh Baca: Contoh Cerita Pendek Tentang Sedekah, Amalan Penghapus Dosa yang Mensucikan Jiwa
Saat hendak kembali masuk ke dalam rumah, Pak Sahrul tak sengaja melihat sebuah karung yang persis berada di bawahnya. Dengan bergegas ia pun mengecek apa isi dari karung tersebut.
Tak disangka, isi karung tersebut adalah butiran putih kecil yang tak lain adalah beras. Pak Sahrul memegang dan memastikan bahwa yang ada di depan matanya adalah nyata.
"Siapa yang menaruh ini di sini? Apakah ini pertanda Tuhan memberikan kemudahan di kala kesusahan?" Decaknya.
Saat masih terfokus, ia dikagetkan dengan keberadaan Bu Rusmini yang sudah ada di belakangnya.
"Gimana Pak? Benar ada tikus masuk?" Tanya Bu Rusmini penasaran.
"Bu, lihat! Bukan tikus yang kita dapati, melainkan sekarung beras."
"Siapa yang ngasih pak?" Tanya wanita itu sambil mengerutkan keningnya.
"Gatau Bu, tadi bapak lihat sekelebatan ada bayangan lelaki berjubah. Saat membuka pintu tidak ada siapa-siapa, dan karung ini sudah tergeletak di bawah," jelas pak Sahrul.
Sepasang suami istri itu pun memutuskan untuk membawa masuk karung tersebut. Dan menganggapnya bahwa itu rezeki buat mereka di kala persediaan beras yang sudah menipis.
Keesokan harinya, Anto melihat di meja makan terdapat nasi yang begitu banyak, melihat hal itu membuat anak yang sudah menginjak remaja tersebut merasa heran karena dia tau bahwa persediaan beras di rumahnya sudah hampir habis.
"Loh, katanya persediaan beras menipis, kok ibu masaknya banyak?" Tanya Anto yang merasa kebingungan.
"Semalem bapakmu melihat ada sekarung beras di depan pintu, tapi gak tau siapa yang naruh. Yaudah mungkin ini rezeki buat kita. Kemudian Keluarga pak Sahrul pun menyantapnya dengan lahap.
Setelah beberapa hari kemudian, setiap persediaan beras keluarga Pak Sahrul menipis. Malamnya pasti ada yang mengetuk pintu dan setiap dibuka tidak terdapat siapapun. Yang ada adalah sekarung beras yang tergeletak di depan pintu.
Boleh Baca: Cerpen Tentang Kejujuran Membawa Keberkahan
Hal ini membuat Pak Sahrul semakin penasaran. Pada suatu malam ketika persediaan beras keluarganya mau habis.
Ia sudah bersiap-siap di samping rumah. Keadaan malam seperti biasa, sepi dan hening. Benar saja tak lama kemudian, terdapat seseorang lelaki berjubah hitam yang datang dan membawa karung.
Pak Sahrul yang melihatnya seketika langsung memergokinya. Pria berjubah itupun kaget dan hendak berlari. Namun usahanya gagal lantaran pak Sahrul sudah memegangi tubuhnya.
Dengan paksa pak Sahrul membuka jubah lelaki tersebut. Saat melihat wajah lelaki tersebut, Pak Sahrul memasang muka kaget seperti tak percaya. Lantaran pria berjubah tersebut adalah Pak Cahyo, ia merupakan rekan kerja sekaligus sahabat pak Sahrul.
Ternyata, setiap kali persediaan beras hampir habis, pak Sahrul selalu bercerita kepada Pak Cahyo. Hal inilah yang membuat dirinya merasa iba dan ingin membantu. Tetapi ia tak ingin Pak Sahrul tahu bahwa dirinyalah yang membantunya.
Pak Sahrul kini sudah mengetahui siapa yang telah memberikan bantuan kepada keluarganya. Ia pun dengan air mata yang tak terbendung mengucapkan terimakasih kepada Pak Cahyo untuk kebaikannya selama ini.
*SELESAI*
Nah, demikianlah seuntai cerita anak tentang sedekah yang berjudul “Lelaki Berjubah”. Singkatnya, kisah di atas menceritakan kepedulian seorang sahabat sejati yang ingin membantu sahabatnya secara diam-diam.
Adapun pesan moral yang bisa dipetik: Berbuat baiklah kepada sesama selagi kita mampu, misalnya dengan cara membantu maupun bersedekah kepada orang terdekat yang sedang membutuhkan.
Dan, sebaik-baiknya perbuatan baik ialah kebaikan yang dikerjakan oleh tangan kanan namun tangan kirinya tidak mengetahui alias bersedekah dalam diam.
Cukup kita, malaikat, dan Allah yang tahu.
Salam.
Posting Komentar untuk "Cerita Anak Tentang Sedekah: Lelaki Berjubah"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)