Kumpulan Puisi Tema Hari Sumpah Pemuda Singkat Tahun 2022 yang Menyentuh Hati
Hari Sumpah Pemuda ke-94 Tahun 2022 Telah Tiba!
Tidak terasa kita akan segera singgah di momentum 28 Oktober 2022 yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Sejak 1928, ternyata sudah 94 tahun ikrar Sumpah Pemuda berkibar.
Tiap-tiap baitnya serasa mengajak diri untuk kembali berjiwa muda, meninggikan bakti, memperbanyak karya, serta meningkatkan rasa tulus dalam berbela negara.
Pada tahun 2022 ini pemerintah mengambil tema HSP "Bersatu Bangun Bangsa". Sekilas, tema tersebut hanya terdiri atas tiga diksi sederhana, tapi tersibar arti dan harapan yang begitu besar untuk kemajuan negara.
Ya, mirip-mirip dengan puisi. Sesederhana apa pun puisi, pasti ada maksud, harapan, keluh kesah, hingga nilai-nilai perjuangan yang bisa dipetik.
Puisi Tema Hari Sumpah Pemuda. Dok. Pinterest. |
Kumpulan puisi dengan tema Sumpah Pemuda berikut ditulis secara singkat, mudah dimengerti, dibaca, serta menyentuh hati.
Dengan demikian, kiranya segenap untai diksi berikut cocok untuk dibacakan oleh siapa saja mulai dari presiden, menteri, pejabat kenegaraan, pejabat daerah, mahasiswa, hingga para siswa.
Lebih daripada itu, puisi tentang Sumpah Pemuda juga cocok untuk dijadikan postingan dan caption untuk menyemarakkan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-94 tahun 2022.
Nah, langsung disimak saja ya:
Contoh Puisi Sumpah Pemuda 28 Oktober Pendek
Puisi 1: Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh
Entah mengapa sayap-sayap itu mengepak malas. Hidup tak lagi bebas. Sedikit keluar, wabah bersiap siaga menindas.
Beruntai harap yang kemarin didulang sekarang tandus dan kering kerontang. Laksana bulu yang mati, kata-kata bahagiamu luntang-lantung mengambang ke seberang.
Engkau tampak bertambah renta, padahal berkulit mulus. Masih sering posting status. Joget-jogetmu masih membius.
Apakah engkau yang disebut pemuda?
Aduhai malu aku melihat tulang-belulang renta. Mereka masih berjiwa muda. Berlomba bangun pagi menyapa fajar sebelum surya. Menyapa tetangga dengan senyum bahagia.
Di saat susah harusnya kita bersatu dan semena. Tapi engkau malah putus asa. Enggan menimba harap yang tenggelam dalam sumur corona.
Kita adalah pemuda yang harus bersatu walau pilu
Kita adalah pemuda yang harus bangkit meskipun sakit
Kita adalah pemuda yang harus tumbuh kendati merasa rimpuh
Semangat tak akan sesedan-sedan itu mati. Mimpi tak akan sesedu-sedu itu pergi. Karena yang hilang tersebab lalai tiada akan pernah kembali.
Karya: Ozy V. Alandika
Puisi 2: Pemuda Kebanggaan Negeri
Negeriku hari ini sedang berselimut duka
Para penduduk sudah lama tak bercerita
Sibuk bercermin mengkhawatirkan muka
Tentang hari ini; apakah dapat gaji atau malah air mata
Pandemi menerangkan banyak kisah
Menjadikan mimpi kita hilang arah
Saban hari hanya bertanya tentang apakah
Bingung atas musibah; ini ujian atau anugerah
Lalu kepada siapa aku boleh menitip cita?
Tiada pilihan lain kecuali pemuda
Mereka pandai berorasi
Pantang patah arang mengembangkan diri
Jadilah engkau bagian dari pemuda
Jadi kebanggaan negeri
Pemuda yang enggan ingkar janji
Membanggakan umat dengan karya
Jadilah kita pemuda kebanggaan negeri
Berani berbuat, tanggung jawab tak dipungkiri
Berani berharap, mau bangun dari mimpi
Berani membela, entah di kala ramai atau sepi
Karya Ozy V. Alandika
Puisi 3: Pemuda Terbaik
Pemuda terbaik mungkin dirimu
Yang enggan menebar harap-harap semu
Bukan seperti mereka yang kulihat waktu itu
Yang katanya berjanji tapi enggan ditepati walau sudah sewindu
Pemuda terbaik, mungkin saat ini masih dirimu
Yang peduli dengan diri sendiri
Sayang keluarga dan negeri
Mau berkorban dan siap sedia saban waktu
Menjadi pemuda terbaik adalah pilihanmu
Sumpah Pemuda adalah bekal perjuangan
Tak ada alasan cinta tanah air untuk jemu
Karena tiada alasan bosan untuk menggapai angan
Jadilah pemuda terbaik yang berkebajikan
Bertumpah darah yang satu
Berbangsa yang satu
Menjunjung tinggi bahasa persatuan
Karya: Ozy V. Alandika
Boleh baca: Kumpulan Pantun Tentang Hari Sumpah Pemuda Tahun 2022 yang Inspiratif, Lucu, dan Memotivasi
Puisi Sumpah Pemuda yang Menyentuh Hati
Puisi 4: Kami Pemuda Harapan Bangsa
Kami adalah pemuda harapan bangsa
Tolong jangan kau pandang sebelah mata
Cobalah lihat tanah jangan terus kau pandang angkasa
Lalu rasakanlah betapa semangat ini kian membara
Kami adalah pemuda harapan bangsa
Jangan kau batasi kami punya cita-cita
Kami ingin terus belajar membaca
Agar tak jadi seperti mereka, yang hanya merdu dalam kata-kata
Kami adalah pemuda harapan bangsa
Dengan aliran darah yang merah merona
Tiada mau setengah hati dalam upaya
Kewajiban kami adalah meneruskan cita-cita Indonesia
Negeri ini akan besar karena pemuda
Tapi akan segera runtuh saat terpecah
Mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa
Lalu tebarkan kebaikan hingga ke segala arah
Karya: Ozy V. Alandika
Puisi 5: Kabar Pemuda Hari Ini
Apa kabar pemuda hari ini?
Jangan bilang mereka sibuk dalam kamar
Terkakak-kikik melihat layar
Lupa dengan ikrar
Terbahak-bahak mengaku paling benar
Apa kabar pemuda hari ini?
Jangan katakan mereka sibuk berangan berhektar-hektar
Duduk diam berjam-jam enggan menggelepar
Berguling berselimut berlingkar-lingkar
Bersembunyi dari surya yang bersinar
Pemuda macam apa itu!
Jangan akui bahwa itu adalah engkau
Berteriak tiga bait Sumpah Pemuda sudah berserak garau
Harapan negeri dikira gurau
Enggan kau hirau
Cita-cita sendiri pun penuh dengan jikalau
Apa kabar pemuda hari ini?
Semestinya semangat juang mengangkasa
Semangat tumpah darah bergelora
Semangat kebangsaan merekat di jiwa
Semestinya pengabdian terbit tulus untuk bangsa
Aku berharap kabar pemuda hari ini baik-baik saja
Pemuda mau berkarya
Bukan hanya bermodal ikrar, sumpah dan seuntai kata
Lalu mengaku Indonesia telah jaya
Karya: Ozy V. Alandika
Puisi 6: Dia yang Muda dan Berkarya
Cobalah ceritakan kepadaku bagaimana kisah Sumpah Pemuda
Kau mungkin masih ingat, hapal, dan mau berkata
Bukan sekadar ikrar yang ingin kudengar dalam sapa
Tapi juga abdi tulusmu yang berbaju akhlak mulia
Cobalah ceritakan kepadaku siapa yang berkarsa dalam kisah Sumpah Pemuda
Pasti jawabanmu adalah dia yang muda dan berkarya
Pasti bukan dia yang lain yang sedikit-sedikit putus asa
Dan pasti bukan pula mereka yang enggan peduli dengan kisah dunia
Sumpah Pemuda ingin kita jadi bagian dari mereka
Mereka yang muda dan berkarya
Tak peduli berapa umur dan seperti apa wujud rupa
Kita adalah Bhinneka Tunggal Ika
Perbedaan menjadi anugerah penuh makna
Mengajak kita bersatu
Bertumpah darah yang satu
Berbangsa yang satu
Berbahasa persatuan
Dan tidak meninggalkan bahasa Ibu
Bangkit dan banggakanlah negeriku Indonesia tercinta
Banggakan dengan aksi
Banggakan dengan karya
Banggakan dengan abdi dan kesungguhan atas cinta
Karena kita sudah bosan mendengar kata-kata mutiara
Karya: Ozy V. Alandika
Puisi Sumpah Pemuda Bikin Nangis
Puisi 7: Pemuda Penjaga Bahasa
Bahasa persatuan adalah Bahasa Indonesia
Kau mungkin lebih tahu
Bahkan lebih paham tentang hal itu
Sejak dulu
Sejak kita masih belajar membaca bersama ibu
Sejak kita datang ke sekolah lalu dimarahi guru
Katanya kau belum lancar membaca
Lupa memotong kuku
Merasa enggan menyampul buku
Hingga akhirnya kita disuruh hormat menghadap tiang bendera
Bukannya berbinar, mata ini malah perih menatap langit biru
Badan jadi basah dan berpelu
Teman-teman terharu
Lalu kita dapat tugas tambahan untuk dikerjakan hari Minggu
Dan sadarkah engkau tentang apa yang kukatakan hari itu?
Kita berbicara dengan lantang menggunakan bahasa sendiri
Bangga dengan suku dan ragam yang ada di dalam negeri
Lemah lembut dalam sapa
Enggan mencaci maki
Karena orang tua dan guru mengajarkan kita tentang pentingnya menghormati
Tidak seperti hari ini
Kata-kata dan bahasa berserak dan terkotori
Mereka terus merapal amarah hingga menyayat hati
Mengolok-olok negeri
Mengaku paling hebat, kuat dan berdikari
Dengan bangga berteriak kata-kata asing seraya melirik kita yang tak mengerti
Padahal itulah seburuk-buruknya bahasa
Melukai mereka dan dirinya sendiri
Menyayat negeri dan bahasa Ibu Pertiwi
Hari ini dan esok hari adalah tugas kita
Kita sebagai pemuda penjaga bahasa
Berbicara Indonesia harusnya membuat diri ini bangga
Seakan menuntun kita untuk kembali bernostalgia
Dua puluh delapan Oktober dalam kisah ikrar Sumpah Pemuda
Rasanya sudah lebih dari cukup untuk kembali mesra
Duhai pemuda penjaga bahasa
Jaga dan rawatlah bahasa
Sebagaimana kita pernah berjanji
Bahasa persatuan akan dijunjung tinggi
Adalah Bahasa Indonesia
Bahasa yang menjadi identitas bangsa
Karya: Ozy V. Alandika
Puisi 8: Duhai Penjaga Tanah Air
Tahukah kamu siapa pasukan penjaga tanah air?
Bukan hanya pasukan bersenjata
Bukan presiden
Bukan hanya ulama
Tapi juga kita para pemuda
Sosok penuh semangat dengan darah merah merona
Yang mengalir deras dan berurat nadikan Indonesia
Kitalah pemuda penjaga tanah air
Penerus cita-cita dan harapan bangsa
Entah itu kau yang di hulu
Entah itu aku yang di hilir
Kita disatukan dalam janji teguh di atas naskah Sumpah Pemuda
Berakhlak Pancasila
Berpedoman atas undang-undang 1945
Bertumpah darah satu
Berbangsa satu
Berbahasa persatuan
Berbalut dalam mimpi dan cita-cita Indonesia maju
Duhai penjaga tanah air
Jangan jengah atas sejuknya angin semilir
Jangan pula lalai atas jernihnya air yang mengalir
Negeri ini bukan hanya lautan
Bukan hanya daratan
Bukan pula sekadar kolam susu
Indonesia ada di hari ini, tapi belum tentu di masa depan
Kisahnya akan bergantung pada penjaga tanah air
Seberapa tulus dalam abdi
Seberapa serius dalam bakti
Dan seberapa semangat dalam perjuangan
Karya: Ozy V. Alandika
***
Nah, demikianlah tadi segenap sajian Guru Penyemangat tentang kumpulan contoh puisi dengan tema Hari Sumpah Pemuda yang singkat dan menyentuh hati.
Beberapa atau salah satu puisi di atas bisa kamu bacaan untuk menyemarakkan Hari Sumpah Pemuda ke-94 Tahun 2022, atau bisa pula kita jadikan caption di media sosial.
O ya, jika menurutmu puisi di atas bermanfaat, boleh dong ya bantu share? Hehe. Kalau aku ingin posting ulang di websiteku? Boleh kok. Tapi cantumkan sumber/link blog ini yah :-)
Salam.
Selamat Menyambut Hari Sumpah Pemuda Tahun 2022
Posting Komentar untuk "Kumpulan Puisi Tema Hari Sumpah Pemuda Singkat Tahun 2022 yang Menyentuh Hati"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)