Contoh Pidato Tentang Kebersihan Sebagian dari Iman Singkat Beserta Dalilnya
Pidato Tentang Kebersihan Sebagian dari Iman Singkat Beserta Dalilnya. Dok. Gurupenyemangat.com |
Hai, Sobat Guru Penyemangat, bagaimana kisah belajarnya hari ini?
Semoga senantiasa seru dan menyenangkan, ya. Namanya juga belajar, kadang-kadang kita lelah, bosan, penat, dan mengantuk. Walau begitu, tidak apa-apa, yang penting tetap jaga kebersihan.
Lho, kok penat belajar pesannya malah jaga kebersihan?
Hehe. Soalnya di sini Gurupenyemangat.com bakal menyajikan contoh pidato tentang kebersihan.
Tepatnya pidato tentang kebersihan sebagian dari iman singkat beserta dalilnya yang bisa dibacakan pada kegiatan sosialisasi atau bahkan teks ceramah.
Jadi, langsung disimak saja, ya:
Pidato Tentang Kebersihan Sebagian dari Iman Singkat
Pidato Tentang Kebersihan Sebagian dari Iman Singkat. Dok. Gurupenyemangat.com |
Assalamu’alaykum Warahmatullah Wabarakatuh
Alhamdulillahi Hamdan Katsiran Kama Amar. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. Allahumma shalli ala Muhammad wa ala ali Muhammad.
Yang terhormat, Bapak/Ibu Kepala SD/SMP/SMA 000 Bengkulu beserta wakilnya
Yang terhormat, Bapak/Ibu Kepala Tata Usaha beserta segenap karyawan
Yang terhormat, Bapak/Ibu Dewan Guru
Serta, teman-teman seperjuangan yang saya banggakan:
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan kita berjuta-juta nikmat, terutama nikmat iman, sehat, dan kesempatan sehingga kita bisa berkumpul di tempat yang sejuk ini.
Shalawat berbingkaikan salam kita sampaikan kepada Nabi akhir zaman, Muhammad SAW yang telah menuntun kita untuk mengenal cahaya Islam.
Bapak, Ibu, serta teman-teman yang berbahagia.
Menurut kalian, seberapa penting kebersihan dalam kehidupan kita sehari-hari? Mengapa kita harus mandi minimal dua kali sehari, mengapa harus gosok gigi, dan mengapa pula kita harus berwudhu?
Ternyata ada banyak pertanyaan yang terkait dengan kebersihan, ya. Karena pada dasarnya kebersihan itu adalah sebagian daripada iman. Dalam hadis dikatakan bahwa bersuci (thaharah) itu adalah setengah daripada iman.
Nah, berarti kita hanya cukup mencari setengah iman lainnya agar sempurna, bukan?
Izinkan saya atas nama “Guru Penyemangat” untuk menyampaikan pidato singkat mengenai Kebersihan Sebagian dari Iman.
Teman-teman yang saya banggakan, Sejatinya kebersihan itu begitu penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan kita sehari-hari.
Jika di sekolah kita diminta untuk mengelap kaca, mengepel lantai, menyapu ruang kelas, hingga membuang sampah pada tempat sampah, maka di lingkungan keluarga maupun masyarakat hal serupa juga berlaku.
Di rumah, kita pula harus rutin menyapu dan membersihkan semua ruangan. Jika tidak? Bersiaplah debu-debu akan bertamu, kecoa bahkan ulat bakal mengetuk pintu, dan rumah kita pun perlahan-lahan menjadi bau.
Aduh! Sungguh tidak nyaman, bukan? Semakin keadaan rumah kita tidak bersih, semakin besar pula peluang diri untuk terserang penyakit. Jika sudah sakit? Semua rencana dan kenikmatan hidup kita bakal terganggu. Tak bisa belajar, tak bisa bersekolah, bahkan tak bisa kerja.
Maka dari itulah, hubungan kebersihan dan kesehatan itu laksana sepasang sepatu. Jika kita mengenakan sepatu hanya sebelah, apakah yang terjadi?
Sepatu tidak akan berfungsi dan berperan sebagaimana ia dibuat. Dan jika kita berjalan dengan sepatu sebelah, kesempatan kaki untuk terluka makin membahana. Hemm.
Teman-teman yang saya banggakan;
Berdasarkan pentingnya kebersihan yang sampai-sampai disandingkan dengan iman, bisa kita petik hikmah bahwa Islam itu mengajarkan setiap umatnya untuk hidup bersih.
Jangankan hanya sekadar buang sampah pada tempatnya, untuk mengerjakan sholat saja kita wajib berwudhu.
Jika tidak? Sholat tidak sah alias batal. Betapa Islam itu mengajak kita untuk hidup bersih.
Walau begitu, kebersihan tidak hanya cukup dari apa yang tampak saja melainkan kita pula wajib membersihkan apa yang tidak tampak.
Nah, apakah sesuatu yang tidak tampak itu? Benar, dialah perasaan. Perasaan iri, dengki, sombong, takabur, merasa hebat, ingin pamer, dan sebagainya itu semua adalah penyakit yang membuat hati kita semakin kotor.
Jika ada sampah yang mengotori lantai, kemudian kita buang, maka selesai sudah kisahnya. Tapi jika hati yang kotor? Apa mungkin hatinya yang kita buang? Hehehe
Maka dari itulah, selain menjaga kebersihan lingkungan, kita pula wajib menjaga kebersihan hati dengan cara berbaik sangka, berpikir positif, memaafkan oran lain, serta yang paling utama adalah berzikir kepada Allah. Dengan begitu, kebersihan lahir dan batin akan kita dapatkan.
Bapak, Ibu, serta teman-teman yang saya banggakan:
Kiranya demikianlah pidato singkat mengenai Kebersihan Sebagian dari Iman yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini. Semoga bermanfaat untuk diri dan semua. Banyak maaf, saya akhiri;
Wassalamu’alaykum Warahmatullah Wabarakatuh
Pidato Kebersihan Sebagian dari Iman Singkat Beserta Dalilnya
Pidato Kebersihan Sebagian dari Iman Singkat Beserta Dalilnya. Dok. Gurupenyemangat.com |
Assalamu’alaykum Warahmatullah Wabarakatuh
Alhamdulillah. Alhamdulillahilladzi arsala rosuluhu bilhuda wa diinil haq. Asyadu alla ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. Allahumma sholli ala sayyidina muhammad, wa ala alihi wasohbihi ajma’in.
Yang terhormat, Bapak/Ibu Kepala SD/SMP/SMA 000 Bengkulu beserta wakilnya
Yang terhormat, Bapak/Ibu Kepala Tata Usaha beserta segenap karyawan
Yang terhormat, Bapak/Ibu Dewan Guru
Serta, teman-teman seperjuangan yang saya banggakan:
Pernahkah kalian mendengar slogan “annadzofatu minal iman” yang artinya “Kebersihan sebagian daripada iman?”
Rasanya kita semua sudah tahu bahkan hapal, ya. Hanya saja, perlu diketahui bahwa kalimat tersebut bukanlah hadis melainkan slogan atau kata-kata mutiara. Maknanya memang bagus dan harus kita terapkan sehari-hari, namun tidak boleh kita yakini sebagai hadis yang disandarkan kepada Rasullullah SAW.
Pada kesempatan kali ini, izinkan saya atas nama “Guru Penyemangat” untuk menyampaikan pidato mengenai Kebersihan Sebagian dari Iman beserta dalilnya.
Teman-teman yang Saya banggakan;
Dalam kehidupan sehari-hari, kebersihan adalah hal yang sangat penting. Kebersihan itu penting bukan hanya sebagai syarat untuk sehat, melainkan juga menjadi amalan yang bernilai ibadah.
Ada hadis shahih riwayat Muslim yang mengatakan bahwa “at-thuhuru syatrul iimaan” yang artinya bersuci (kebersihan) itu setengah daripada iman.
Kalimat yang sama “at-thuhuru syatrul iimaan” juga tertuang dalam Musnad Ahmad dan Sunan Ad Darimi. Dengan demikian, kalau ingin menyandarkan pentingnya kebersihan kepada Nabi maka kita bisa gunakan ketiga hadis di atas.
Teman-teman yang saya sayangi. Ternyata, Islam menempatkan kebersihan sebagai faktor penting bagi keimanan seorang hamba, ya.
Kebersihan alias bersuci di sini memiliki makna yang luas. Tidak hanya sekadar menyapu rumah, mengelap kaca, atau membuang sampah, kegiatan lain seperti mandi, tayamum, wudhu, tidak berkata-kata kotor, serta berperilaku rendah hati juga menjadi bagian dari kebersihan.
Benar sekali! Kebersihan jasmani dan rohani alias kebersihan lahir dan batin. Bukan hanya badan, sejatinya hati kita juga harus dibersihkan dari segala penyakit hati.
Allah berfirman dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 222: “…innallaha yuhibbuttawabina wa yuhibbul mutatohhirin” yang artinya “…Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”
Pada ayat tersebut, Allah menegaskan bahwa Dia mencintai orang-orang yang bersih alias senantiasa mensucikan diri.
Bagaimana caranya? Untuk kebersihan jasmani rasanya sudah kita terapkan sehari-hari seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan pakaian, rumah, dan membersihkan najis yang menempel pada pakaian maupun kulit.
Sedangkan kebersihan hati bisa kita pupuk dengan cara memaafkan orang lain, memaafkan diri sendiri, serta yang paling utama adalah dengan senantiasa berzikir, bertasbih kepada Allah serta membaca Al-Quran.
Lebih daripada itu, dalam Al-Quran Surah At-Taubah ayat 103 Allah memerintahkan kepada kita untuk senantiasa berzakat atas harta yang kita dapatkan guna membersihkan dan mensucikan diri.
Mengapa begitu? Karena setiap harta yang kita dapatkan di bumi sebagiannya adalah milik orang lain.
Teman-teman yang berbahagia;
Alhasil, kesimpulan yang bisa kita tarik kali ini yaitu; kebersihan itu meliputi kebersihan jasmani, kebersihan rohani, dan juga kebersihan harta. Mari senantiasa kita menjaga kebersihan seraya meningkatkan kualitas iman dan takwa kepada Allah SWT.
Bapak, Ibu, serta teman-teman yang saya banggakan;
Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang mulia ini. Banyak maaf, saya akhiri;
Wassalamu’alaykum Warahmatullah Wabarakatuh
**
Demikianlah sajian Guru Penyemangat tentang contoh pidato kebersihan sebagian dari iman yang singkat dan lengkap. Untuk mengunduh dokumen PDF-nya, silakan klik tombol download berikut:
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Contoh Pidato Tentang Kebersihan Sebagian dari Iman Singkat Beserta Dalilnya"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)