Puisi Bertema Hari Olahraga Nasional yang Menyentuh Hati dan Bikin Semangat
Salam Olahraga!
Hai, Sahabat Guru Penyemangat. Tiada terasa ya pada kesempatan hari ini kita telah tiba di momentum yang berbahagia yaitu Hari Olahraga Nasional alias Haornas.
Tiada disangka, Hari Olahraga Nasional yang diperingati setiap tanggal 9 September sudah memasuki usia 39 tahun. Sudah benar-benar dewasa, ya?
Sesaat bernolstalgia menilik sejarah, Haornas pertama kali dicanangkan pada tahun 1983.
Penetapan Hari Olahraga Nasional bukan hanya sekadar untuk menjadi pengingat melainkan juga menjadi landasan pacu untuk melakukan peningkatan, pembinaan, serta perbaikan olahraga nasional.
Sayangnya, beberapa tahun ini situasi olahraga kita terkesan naik turun. Terlepas dari penampilan hebat para atlet pada gelaran Olimpiade Tokyo yang baru saja usai belum lama ini, eksistensi olahraga nasional kian seret.
Meski begitu, semoga olahraga nasional semakin eksis dan atlet-atlet kita semakin berprestasi, ya.
Pada tulisan kali ini Gurupenyemangat.com telah menyiapkan beberapa bait puisi bertema Hari Olahraga Nasional.
Segenap bait puisi Hari Olahraga Nasional tahun 2022 ini diharapkan mampu membangkitkan semangat diri untuk sehat dan rutin berolahraga.
Nah, langsung disimak saja, ya:
Puisi Hari Olahraga Nasional yang Menyentuh Hati dan Bikin Semangat
Olahraga memang mesti dilakukan secara rutin, namun kadang kala ada-ada saja segenap hal yang mungkin membuat diri jadi kurang bersemangat.
Katakanlah seperti bola yang pecah, lapangan rumput yang tidak rata, kolam renang yang kotor, hingga senar raket yang tidak lagi kencang.
Tapi, ya, di sebalik kekurangan tersebut semangat kita tetap harus bertumbuh. Soalnya, terkadang olahraga tidak melulu membutuhkan fasilitas yang megah melainkan butuh ungkapan semangat untuk untuk terus menjadi sosok yang lebih baik.
Puisi 1: Mimpi Seorang Atlet
Puisi Olahraga Mimpi Seorang Atlet. Dok. Gurupenyemangat.com |
Bangun pagi-pagi yang terlihat adalah sepatu olahraga. Kadang kupakai ke sekolah, dan sepulangnya berlari bersama-sama.
Dia lompat ke sana bukan untuk bertambah tinggi. Ia sangat mengerti bahwa Tuhan sungguh adil menciptakan diri.
Atlet adalah harapannya yang mulai bertumbuh menjadi mimpi. Datang ke stadion menjadi alasan untuk melarikan diri dari sepi.
Adakah kesempatannya untuk membanggakan negeri?
Pasti. Sportivitas adalah kunci.
Kerja keras dan doa suatu hari akan berbuah medali. Negeriku semestinya juga mendulang satu visi, bukan malah sok bijak sendiri.
Mimpi seorang atlet jangan dinodai dengan kepentingan pribadi. Dia yang tinggal di pelosok negeri selalu mengeraskan otot sebelum terbit matahari.
Seorang atlet punya impian yang terpatri dalam sanubari. Katakanlah kepada mereka; yang terpenting jangan pernah berhenti berjuang untuk meraih mimpi.
Karya: Ozy V. Alandika
Boleh Baca: Puisi Tentang Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia
Puisi 2: Olahraga Hati
Lari di tempat dengan hitungan delapan delapan. Menebar senyuman. Bukan sekadar fisik dan otot yang terkuatkan. Bahagia untuk menenangkan pikiran.
Keringat menetes membasahi tanah. Duduk dan istirahat bila merasa lelah. Hati ini perlu diolah. Olahraga teratur, tenangkan segala amarah.
Berkabar kepada hati. Sudah saatnya kita bersenandung senam.
Tolehkan kepala ke kanan
Tolehkan kepala ke kiri
Senam yoga
Lari pagi
Olahraga hati. Di saat kau sehat, jangan lupa berzikir kepada Ilahi.
Karya: Ozy V. Alandika
Kumpulan Puisi Olahraga Pendek
Sejatinya berolahraga setiap hari bakal membuat diri ini sehat. Bukan hanya sehat secara jasmani melainkan juga kuat secara rohani.
Jadi, dalam menyambut momentum Hari Olahraga Nasional dalam suasana pandemi saat ini, mari kita lebih semangat untuk berolahraga dengan bahagia.
Puisi 3: Bergerak dan Sehat
Bergerak setiap hari
Menguatkan sendi
Bersama atau sendiri
Semakin sehat dalam abdi
Sehat setiap saat
Sarapan pagi dalam sempat
Maraton untuk memetik manfaat
Bahagia saat berkeringat
Bergerak dan sehat dengan berolahraga
Rutin setiap hari sendiri atau bersama keluarga
Terserah mau senam lantai atau beryoga
Tubuh yang sehat sangatlah berharga
Sehat jasmani adalah kunci
Agar diri bisa terus menggapai mimpi
Sehat rohani akan terus terpatri
Agar semua tantangan lebih mudah untuk dihadapi
Karya: Ozy V. Alandika
Boleh Baca: Puisi Tentang Kebersihan Lingkungan Sekolah dan Rumah
Puisi 4: Jadilah Anak yang Sehat
Anak yang sehat
Berolahraga di kala sempit dan sempat
Terus bergerak sebelum sendi berkarat
Fisik yang kuat adalah nikmat
Anak yang sehat
Terus bertumbuh dalam kebahagiaan
Terus lapang hati dalam setiap nasihat
Terus berolahraga dengan kesetiaan
Jadilah anak yang sehat
Gunakan mata untuk melihat
Manfaatkan tangan untuk bermaslahat
Membanggakan negeri hingga akhir hayat
Jadilah anak yang sehat
Sebelum sakit ini menguburkan mimpi
Tidak ada yang senang menua dengan asam urat
Karena sebenarnya kebanggaan itu tiada pernah bertepi
Karya: Ozy V. Alandika
Puisi 5: Lari Pagi
Ikatlah kedua tali sepatumu lalu ayo kita lari pagi. Menyusuri trotoar. Berlari perlahan melewati tepi.
Pada kanan dan kiri jalan aku menghirup nikmatnya udara pagi.
Belum ada asap
Belum ada bau sampah
Belum ada banyak orang
Juga hingar-bingar kendaraan yang bikin pening
Lari pagi akan menyehatkan jasmani. Setiap langkah kaki sangat berarti untuk mimpi. Karena dengan sehat kita akan lebih hebat berjuang di bumi.
Entah itu untuk membanggakan diri, keluarga, atau bahkan negeri. Entah itu untuk membahagiakan pribadi atau bahkan membersihkan segenap kotoran yang bikin sakit hati.
Tetaplah engkau lari pagi. Tetaplah engkau tersenyum dalam suka duka. Dan… jangan berhenti berolahraga.
Karya: Ozy V. Alandika
Puisi 6: Lapangan Hijau
Puisi Olahraga Pendek Lapangan Hijau. Dok. Gurupenyemangat.com |
Pagi ini aku merindukan lapangan hijau. Ingin kuterjatuh tergigit pahitnya rumput-rumput.
Menendang bola
Mengayuh sepeda
Lomba lari
Menghirup udara
Lalu melihat wajahmu yang semakin bersinau-sinau.
Cerahnya matahari pagi membuat hatiku semakin bahagia. Ramainya lapangan hijau membuatku ingin bernostalgia.
Dulu;
Kita datang beramai-ramai untuk menonton bola.
Aku teriak; bermain yang sportif!
Sedangkan kau mendukungku dengan menabuh gendang dengan pekik-pekik bahagia. Tidak lupa, aku masih ingat betul waktu itu ada tempelan kertas merah putih di pipi ranummu.
Pagi ini aku masih merindukan lapangan hijau.
Pagi besok juga masih begitu. Aku ingin pandemi segera sirna, karena pagi hari di masa depan aku tetap akan merindukan lapangan hijau.
Karya: Ozy V. Alandika
Boleh Baca: Kumpulan Pantun Bertema Olahraga
Puisi 7: Apa Kabar Olahraga Nasional
Apa kabar olahraga
Aku lihat kau tak lagi banyak tertawa
Padahal dulu kita terus bersama-sama
Tapi sekarang kau terus berjibaku dalam upaya
Kini Hari Olahraga Nasional telah tiba
Sayangnya prestasi negeri sedang tidak baik-baik saja
Bukannya juara sepak bola
Malah pontang-panting melawan pandemi corona
Kau sudah rindu bermain sepeda
Aku juga rindu berlari di lapangan bola
Kau sudah rindu bermain basket
Aku juga rindu memukul bola voli di atas net
Kau sudah rindu bermain air di kolam
Aku pula rindu memanah sasaran sambil bergurindam
Kini Hari Olahraga Nasional telah tiba
Dari sejak seribu sembilan ratus delapan pula tiga
Ternyata kita sudah tiga puluh delapan tahun berupaya
Demi menyukseskan berbagai pesta olahraga
Apa kabar olahraga
Sejenak aku ingin bernostalgia
Dulu sepak bola kita pernah masuk piala dunia
Nama Dutch East Indies telah membuatku bangga
Sekarang mimpi negeri kembali ditabuh
Semoga pandemi tidak menyurutkan hati untuk berlabuh
Karena kita tahu; sportivitas akan senantiasa membuat hati luluh
Semangat akan terus bertumbuh walau dengan berpeluh-peluh
Karya: Ozy V. Alandika
Tetap bersemangat untuk berolahraga dan tetap berjuang untuk sehat, ya. Salam olahraga.
Posting Komentar untuk "Puisi Bertema Hari Olahraga Nasional yang Menyentuh Hati dan Bikin Semangat"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)