15 Contoh Kritik dan Saran Kuliah Online untuk Dosen dan Mahasiswa
Contoh Kritik dan Saran Kuliah Online untuk Dosen dan Mahasiswa. Dok. Gurupenyemangat.com |
Hai, Sobat Guru Penyemangat, bagaimana rasanya kuliah online?
Tiap-tiap mahasiswa maupun dosen pasti memiliki kesan tersendiri terkait dengan kuliah online. Ada yang merasa bahwa kuliah daring itu lebih irit, ada pula yang berargumen sistem belajarnya tidak efektif.
Sekarang sudah nyaris dua tahun kita hidup di era yang berdampingan dengan pandemi. Sistem pembelajaran yang digaungkan pula terus berganti menyesuaikan dengan situasi.
Kadang belajar tatap muka di bangku kuliah, kadang pula belajar daring. Bahkan, bisa saja ada situasi di mana dalam satu hari seorang mahasiswa mesti belajar online dan belajar tatap muka.
Bersandar dari fenomena di tengah pandemi, hadir berbagai macam kritik dan saran untuk kuliah online baik bagi mahasiswa maupun dosen.
Pada tahun ini Guru Penyemangat ingin menghadirkan beberapa contoh kritik dan saran kuliah online baik untuk dosen maupun mahasiswa.
Contoh Kritik dan Saran Kuliah Online untuk Dosen
Contoh Kritik dan Saran Kuliah Online untuk Dosen. Dok. Gurupenyemangat.com |
Kita sama-sama menyadari bahwa bangku kuliah itu sangat berbeda dengan situasi pembelajaran di sekolah dasar dan menengah.
Biarpun demikian, tetap saja yang menjalani kuliah online, yang merasakan kegiatan belajar daring itu mahasiswa.
Artinya, entah mau sebagus apa pun tawaran sistem kuliah yang dipersembahkan oleh dosen kalau tidak seirama dengan kemauan dan kemampuan mahasiswa, maka akan sulit mendulang efektivitas.
Nah, berikut ada beberapa kritik dan saran kuliah online yang bisa disampaikan kepada dosen:
1. Dosen Menerapkan Metode Lecturer Centered Learning Selama Kuliah Online
Sesekali, pernah pula kita temukan dosen yang semangat mengajar sehingga situasi kuliah berasa seperti lecturer centered learning alias pembelajaran yang hanya satu arah dan terfokus kepada dosen.
Jika sudah seperti itu, sering kali sistem kuliah dosen dibawa ke kegiatan kuliah online. Ceramah terus, dan mahasiswa hanya mendengarkan sampai jam kuliah selesai.
Nah, saat situasi seperti ini, mahasiswa boleh menghadirkan kritik bahwa perkuliahan online dengan metode ceramah satu arah hanya dari dosen itu tidak efektif dan membatasi ruang untuk berargumen.
Adapun saran yang perlu ditempuh yaitu; sebaiknya dosen memberikan ruang kepada mahasiswa untuk bisa berekspresi, beragumen, beropini, bahkan berdebat saat kuliah online berlangsung.
2. Kurangnya Variasi Mengajar Dosen Selama Kuliah Daring
Selama menggelar kuliah daring mahasiswa memang dituntut untuk aktif, kreatif, berani, dan terus bersemangat.
Walau demikian, bagi mahasiswa yang haus akan ilmu tentu saja menginginkan materi kualitas “daging” dari dosen.
Sayangnya, tidak banyak dosen yang istiqomah memberikan materi, pengetahuan, dan ilmu baru berdasarkan fenomena maupun temuan-temuan terkini secara kreatif.
Yang ada malah, dosennya hanya diam di saat kuliah online sedang berlangsung.
Saran dari mahasiswa, jika berkenan dosen perlu menghadirkan variasi mengajar baru. Tidak hanya materi ceramah atau menyimpulkan topik diskusi melainkan juga menyajikan materi perkuliahan menarik berupa video pembelajaran.
3. Dosen Kurang Antusias Saat Kuliah Online
Sejatinya kuliah online itu cukup berbeda dengan kuliah tatap muka di kampus. Karena pertemuan berlangsung secara daring, tidak jarang ditemukan dosennya kurang antusias dan kurang semangat mengikuti perkuliahan.
Mahasiswanya semangat berdiskusi dan berdebat, tapi sang dosen malah ingin cepat-cepat mengakhiri perkuliahan tanpa menyajikan kesimpulan atau pun kata-kata motivasi.
Saran untuk dosen yang seperti ini yaitu; sebaiknya dosen lebih semangat dan antusias dalam menyikapi perkuliahan online.
Biasanya mahasiswa itu sangat menyukai cerita, kesimpulan, serta motivasi inspiratif yang didasarkan atas fenomena kekinian atau pengalaman dosen.
O ya, ditambah humor boleh dong Pak.
4. Suara Dosen Saat Menjelaskan Terlalu Pelan dan Cara Berbicaranya Terlalu Cepat
Lanjut ke permasalahan kuliah online yang keempat. Menurut Guru Penyemangat, situasi di mana sang dosen berbicara terlalu pelan namun cepat sering terjadi saat kelas daring dimulai.
Jikalau mahasiswa akrab dengan dosennya, sudah kenal, atau sudah berada di semester tinggi, barangkali mereka berani-berani saja mengingatkan dosen. Tapi bagi mahasiswa baru? Belum tentu.
Takut kan nanti nilai akhir cuma dapat B- atau B. Eh
Saran untuk dosen, sebaiknya saat perkuliahan online dosen lebih mengasah kepekaannya terhadap situasi mahasiswa.
Sesekali, boleh pula melempar pertanyaan; “Apakah penjelasan saya bisa dimengerti?, Apakah suara saya terlalu pelan?” dan sejenisnya.
5. Sistem Perkuliahan Dosen yang “Seenaknya” Selama Kuliah Online
Nah, untuk kisah nomor lima ini pernah Guru Penyemangat temui tepatnya sebulan yang lalu. Pada waktu itu diriku sempat bertamu ke rumah guru yang anaknya sedang kuliah di sebuah universitas.
Nah, guru tersebut bercerita kepadaku bahwa ia kasihan dengan anaknya sekaligus kesal dengan ulah dosen yang seenaknya menggonta-ganti sistem perkuliahan.
Masa iya, dosennya menerapkan sistem perkuliahan online dan perkuliahan tatap muka dalam waktu yang sempit.
Dosen A ingin menerapkan sistem kuliah online, sedangkan dosen Z malah ingin sistem pembelajaran tatap muka pada jam setelah waktu mengajar dosen A habis.
Kalian tahu kan apa yang terjadi?
Di saat kuliah online dengan dosen A, ada mahasiswa yang sibuk gosok gigi, mandi, bahkan sempat terdengar ada gayung yang jatuh dari layar Zoom Meeting. Hahaha. Ini serius lho!
Nah, saran untuk kasus perkuliahan online yang seperti ini; sebaiknya dosen perlu berkoordinasi dengan mahasiswa maupun dosen lain terlebih dahulu.
Dengan adanya koordinasi, diharapkan sistem perkuliahan bisa dijalankan dengan semaksimal mungkin, walaupun di situasi pandemi.
Kritik dan Saran Kuliah Online untuk Mahasiswa Selama Pandemi
Kritik dan Saran Kuliah Online untuk Mahasiswa Selama Pandemi. Dok. Gurupenyemangat.com |
Mahasiswa juga menjadi pelaku perkuliahan terpenting selama pembelajaran online di masa pandemi.
Untuk memaksimalkannya, kita perlu memetakan dampak kuliah daring yang disebabkan oleh sikap/perilaku mahasiswa yang kurang bijaksana.
Berikut ini Guru Penyemangat menghadirkan contoh kritik dan saran kuliah online untuk mahasiswa:
1. Mahasiswa Kurang Aktif Mengikuti Jalannya Perkuliahan Online
Ada mahasiswa aktif, ada pula mahasiswa pasif. Di dalam perkuliahan ini mungkin sudah menjadi hal yang lumrah alias biasa.
Namun, di saat kuliah online suasananya pasti berbeda. Mereka yang kurang aktif mengikuti jalannya kuliah daring bisa saja semakin tertinggal dari yang lain.
Padahal, aktifnya seorang mahasiswa menanggapi jalannya diskusi perkuliahan merupakan salah satu etika berkomunikasi dalam pembelajaran daring yang perlu digaungkan, bukan?
Maka dari itu, saran kepada mahasiswa yaitu tetaplah aktif dan mengikuti jalannya perkuliahan online dengan bersandar pada niat untuk mendapat ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat.
2. Mahasiswa Tidak Mengerjakan Tugas Seperti yang Diharapkan Dosen
Ada dua hal yang membuat mahasiswa enggan mengerjakan tugas. Yang pertama yaitu kurang termotivasi, dan yang kedua adalah tidak mengerti sama sekali dengan cara pengerjaan tugas.
Dua hal ini sudah sepantasnya menjadi biang kritik yang membangun bagi seorang pembelajar.
Saran terbaik; mahasiswa sebaiknya lebih produktif untuk meraup ilmu dan mengembangkan kompetensi akademiknya semasa pandemi. Jangan pernah bosan untuk bertanya dan mempelajari hal-hal baru.
3. Mahasiswa Sulit Hadir Tepat Waktu
Penyakit lama kalau yang satu ini. Jam Indonesia itu dikatakan orang seperti jam karet karena sulitnya mahasiswa untuk hadir tepat waktu.
Di masa kuliah online, stand by dan on time saat belajar itu laksana sebuah prinsip yang wajib dipegang hingga kita menua. Jadi, usahakanlah untuk selalu hadir tepat waktu.
4. Beberapa Mahasiswa Menjadikan Sinyal Internet dan Kuota Sebagai Dalih
Ada mahasiswa yang memang benar-benar kesulitan dalam mencari sinyal internet dan kuota, tapi ada pula mahasiswa yang menjadikan keterbatasan sinyal sebagai dalih agar tidak mengikuti kuliah.
Sebenarnya yang rugi ya mahasiswa itu sendiri.
Maka darinya, disarankan kepada para pembelajar untuk bersyukur atas ketersediaan sinyal internet, kuota, dan kesempatan belajar. Soalnya di luar sana ada banyak orang yang pontang-panting ingin kuliah tapi belum mampu.
Saran untuk Kuliah Online ke Depannya
Saran untuk Kuliah Online ke Depannya. Dok. Gurupenyemangat.com |
Di laman pencarian Google, Guru Penyemangat melihat banyak orang mengetik kalimat “Saran untuk Kuliah Online Kedepannya”, padahal yang benar itu “Ke depannya” karena “depan” itu posisinya bukan sebagai kata kerja.
Yup, itu salah satu pembelajaran Bahasa Indonesia yang sering kali tidak diacuhkan banyak orang. Tapi dalam artikel kali ini Guru Penyemangat akan tetap menghadirkan saran untuk kuliah online, di antaranya:
1. Pihak Kampus Sebaiknya Memantau Proses Penyaluran Kuota Internet
Sama seperti eskistensi kuota belajar di sekolah dasar dan menengah, penyaluran kuota belajar di kalangan mahasiswa juga belum tentu efektif.
Maka dari itu, disarankan kepada pihak kampus untuk terus memantau penyaluran kouta belajar agar semua siswa mendapatkan hak sebagaimana yang dijanjikan oleh pemerintah.
2. Pihak Kampus Sebaiknya Menghadirkan Kebijakan Khusus kepada Mahasiswa yang Tinggal di Daerah Susah Sinyal Internet
Selain dosen, pelaku lain yang wajib memperhatikan mahasiswanya adalah pihak kampus.
Seperti yang Gurupenyemangat.com katakan tadi; bahwa ada pula mahasiswa yang kesulitan mengikuti perkuliahan online gara-gara mereka tinggal di daerah yang susah sinyal.
Mungkin selama ini untuk memaksimalkan efektivitas, banyak kampus mencoba untuk menerapkan sistem perkuliahan Blended Learning ( Simak lebih lanjut di: Apa itu Blended Learning dan Manfaatnya)
Tapi ya, kisah tersebut jadi tidak mendulang kenyataan jikalau mahasiswanya mengalami kesulitan dalam akses, kan?
Saran untuk kuliah online ke depannya, sebaiknya pihak kampus menghadirkan kebijakan khusus kepada mahasiswa yang susah kuliah daring. Mungkin semacam penelitan tambahan atau tugas-tugas tertentu.
3. Pihak Kampus Sebaiknya Memberikan Keringanan UKT
Di beberapa universitas mungkin kebijakan keringan biaya kuliah sudah diberlakukan. Tapi tetap, usul Keringanan UKT tetap harus disuarakan agar pihak kampus lebih peduli dengan mahasiswanya.
4. Pihak Kampus Membuat Rancangan Kesepakatan Perkuliahan Online yang Disetujui Dosen dan Mahasiswa
Ini hal yang mungkin tidak semua kampus sempat membuatnya. Ya, rancangan kesepakatan perkuliahan online secara umum dan menyeluruh itu sangat penting.
Selama ini mungkin kesepakatan kuliah online hanya ada di antara guru dan mahasiswa, tapi ketika sudah berbenturan dengan dosen lain, kesepakatannya pun berubah dan tidak jarang memusingkan.
Maka dari itu, saran untuk kampus dalam kuliah online ke depannya yaitu membuat rancangan kesepakatan perkuliahan online yang disetujui oleh pihak kampus, dosen, dan mahasiswa.
5. Pihak Kampus Meningkatkan Kualitas Pelayanan Akademik Seperti Portal Online untuk Kebutuhan Kuliah Online
Karena kuliah daring, maka sistem komunikasi akan lebih sering digelar secara online.
Boleh Baca: Kelebihan Komunikasi Daring Dibandingkan Komunikasi Konvensional
Hanya saja, masalah yang sering ditemui di lapangan adalah sulitnya mahasiswa mengakses laman alias portal layanan akademik kampus seperti siakad.
Ya, terkadang mahasiswa ingin mengakses akunnya untuk keperluan administrasi akademik namun terganjal oleh kuota akses portal yang minim.
Maka dari itu, diharapkan bagi pihak IT kampus untuk mengembangkan layanan akademik kuliah berbasis online.
6. Dosen dan Mahasiswa Diharapkan Tetap Semangat dan Termovitasi untuk Menyukseskan Perkuliahan Online
Nah, saran terakhir untuk kuliah online ke depannya yang bisa Guru Penyemangat hadirkan adalah tetap semangat dan senantiasa memotivasi diri untuk menyukseskan perkuliahan.
Sejatinya kita bisa belajar di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Tapi tanpa adanya kebulatan niat, tekad, dan motivasi, tetap saja tujuan perkuliahan akan sulit dicapai.
So, keep spirit and get a big motivation!
Salam.
Lanjut Baca: Ragam Kendala Belajar Online Berdasarkan Data
Posting Komentar untuk "15 Contoh Kritik dan Saran Kuliah Online untuk Dosen dan Mahasiswa"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)