Kumpulan Cerpen Tentang Pengalaman Pribadi Jatuh Dari Motor
Cerpen Tentang Pengalaman Pribadi Jatuh Dari Motor. Image by Dominic Wunderlich from Pixabay |
Hai, Sobat Guru Penyemangat, pernahkah kalian mengalami peristiwa, lucu, sedih, atau bahkan menyakitkan saat berkendara sepeda motor?
Jika iya, berarti kita sama. Sebagai salah satu alat transportasi darat, sepeda motor memang digemari dan menjadi kebutuhan banyak orang.
Tidak hanya orang tua, bahkan anak-anak SMA-kuliah saja membutuhkan sepeda motor demi bisa berangkat ke sekolah.
Tapi, ya, yang namanya berkendara motor, semuanya berawal dari kegiatan belajar motor, kan?
Maka dari itulah ada cerita seru, sedih, bahkan pengalaman sakit karena jatuh dari motor. Berikut beberapa cerpen yang bisa Gurupenyemangat.com sajikan.
Cerpen 1: Kaki Bengkak Karena Jatuh dari Motor
Cerpen 1 Kaki Bengkak Karena Jatuh dari Motor. Image by Free-Photos from Pixabay |
Belum lama. Baru tiga hari yang lalu tiba-tiba saja aku jatuh dari motor. Mungkin hari itu adalah hari sial bagiku dan temanku.
Padahal rencananya kami berniat jalan-jalan ke danau seraya berwisata, tapi bukannya pemandangan indah yang didapat, aku malah mendapat musibah.
Saat itu kami baru saja mau memarkir sepeda motor, tapi tanpa sadar ada pengendara lain yang melaju cukup kencang lalu menabrak motor kami.
Sontak saja, kami pun terjatuh dan aku yang berboncengan terkena stang motor. Tidak ada luka yang parah. Hanya lecet dan sedikit memar.
Kami masih beruntung karena posisinya sedang tidak ngebut dan baru saja ingin berhenti. Tapi ya, kakiku yang tadinya terkena stang motor masih terus kesakitan.
Sampailah hari ini, ternyata kakiku sudah mulai membengkak. Karena khawatir ada salah persendian, aku pun mengurut kaki dan mengompresnya dengan air dingin yang dicampur batu es.
Ya, mau bagaimana lagi. Namanya juga musibah. Saat kita berada di akses jalan umum, kalau tidak kita yang menabrak, ya kitanya yang tertabrak.
Peristiwa ini cukup menjadi pengalaman pribadi sekaligus pelajaran bagiku agar lebih berhat-hati dalam berkendara.
Cerpen 2: Luka Jatuh dari Motor
Cerpen 2 Luka Jatuh dari Motor. Image by Free-Photos from Pixabay |
Nyatanya jalan raya itu tidak selalu mulus dan rata, ya. Beberapa hari yang lalu aku sempat berangkat menuju kebun durian. Tempatnya agak pelosok sehingga kami harus menempuh jalan setapak.
Aku kira jalannya benar-benar jalan setapak yang hanya dilapisi oleh tanah kering, eh setelah didatangi ternyata jalannya berbatu dan banyak lubang-lubang.
Sontak saja, kemahiran kami dalam berkendara benar-benar diuji. Tapi, karena aku belum begitu paham dengan medan yang ditempuh, akhirnya aku terjatuh dari motor karena lepas keseimbangan.
Ban motor depanku menabrak batu yang cukup besar sehingga aku terpental di tengah jalan. Beruntung waktu itu jalannya sepi dan aku mengenakan helm. Tapi lututku…
Lututku memar dan terluka karena berbenturan langsung dengan batu jalan. Aku bahkan nyeri sendiri saat melihat bentuk lukanya karena kulitnya sudah terpangkas oleh batu gunung yang tajam.
Mau tidak mau, aku pun pulang ke rumah dengan diboncengi teman. Untuk menyembuhkan luka dari motor, aku membeli salep khusus sembari memutuskan untuk tidak bepergian terlebih dahulu. Aku harap salep yang aku pakai bisa menghilangkan luka tersebut.
Jatuh dari motor syahdan kemudian mendapatkan luka dan memar memang menjadi pengalaman pribadi yang cukup menegangkan bagiku. Ke depannya aku bakal lebih waspada dan hati-hati.
Cerpen 3: Pengalaman Pribadi Belajar Motor di Ladang, Lapangan, dan Terminal
Pengalaman Pribadi Belajar Motor di Ladang, Lapangan, dan Terminal. Image by Bastian Riccardi from Pixabay |
Sadar atau tidak, sekarang kegiatan berkendara menjadi kebutuhan bagi kita semua. Biaya naik ojek hari ini mulai merangkak naik, begitu pula dengan ongkos angkot.
Hingga akhirnya, aku pun memutuskan untuk belajar motor. Ya, walaupun waktu itu aku masih duduk di kelas dua SMP.
Karena keluargaku adalah orang tani, aku pun diajak oleh Ayah untuk belajar sepeda motor di ladang. Itu pun dengan paksaan. Maksudku, aku yang memaksa Ayah untuk mengajariku.
Ya, you know lah, jalan di ladang kan memiliki risiko yang relatif lebih ringan. Jadi, jikalau pun aku jatuh, aku tidak akan mendapat luka parah sebagaimana ketika kulit kita tercium aspal.
Teman, tahukah kalian? Awalnya aku kira belajar motor di jalan tanah dan jalan setapak itu mudah. Eh ternyata lebih sulit, lho.
Kita harus melewati berbagai rintangan seperti tunggul kayu, pohon kopi, hingga area jalan yang tidak rata.
Seingatku, lebih dari seminggu aku belajar mengendarai motor di jalan perkebunan dan total ada belasan kali aku terjatuh.
Aku terjatuh dari motor gara-gara salah belok, lupa memasukkan gigi motor, dan pernah pula jatuh karena tertabrak pohon kopi. Hehehe. Beruntung aku belum terjun ke jalan raya.
Memasuki minggu ketiga, Ayah pun mulai membolehkanku untuk berlatih sepeda motor di halaman rumah dan di lapangan dekat sekolah.
Aku mulai merasa mahir karena sekarang medan tempatku berlatih lebih lapangan, lebih luas, dan tidak tersedia tantangan yang berarti. Aku bahkan tidak pernah jatuh lho. Hebat, kan. Wkwk
Memasuki bulan kedua setelah belajar motor, akhirnya aku memberanikan diri untuk belajar di jalan raya, tepatnya di terminal pada saat aku berangkat ke sekolah.
Karena Ayahku ingin segera pergi ke ladang, maka aku terpaksa harus berangkat ke sekolah lebih awal agar bisa latihan mengendarai sepeda motor.
Kegiatan ini terus-menerus aku lakukan hingga sebulan. Setelahnya, aku mulai memberanikan diri untuk mengendarai motor sendiri.
Ke depannya, aku akan lebih waspada dan hati-hati karena banyak sekali pemberitaan tentang kecelakaan motor yang berakhir tragis. Hemm. Padahal kan kita berkendara motor bukan untuk pamer.
*
Nah, demikianlah tadi sajian dari Guru Penyemangat yang mengulas tentang contoh cerpen pengalaman pribadi saat jatuh dari motor. Tetap waspada dan taat aturan berkendara, ya.
Salam.
2 komentar untuk "Kumpulan Cerpen Tentang Pengalaman Pribadi Jatuh Dari Motor"
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)