Kumpulan Cerpen Belajar di Rumah Selama Pandemi, Tetap Rawat Motivasi
Kumpulan Cerpen Belajar di Rumah Selama Pandemi, Tetap Rawat Motivasi. Dok. Pikiran Rakyat |
Belajar di rumah selama pandemi memang membuat semangat kita naik turun, ya?
Hemm. Guru Penyemangat kira demikian, sih. Yang namanya aktivitas sehari-hari di rumah saja itu membosankan. Kita rindu jalan-jalan, berwisata, bermain bola di lapangan, dan bepergian.
Tapi apalah daya. Pandemi corona mengajak kita untuk beraktivitas lebih banyak di rumah. Belajar pun dimulai dari rumah.
Ya sudah. Tidak masalah. Ada banyak cerita kok. Kegiatan di rumah juga banyak dan bisa kita variasikan. Jadi tidak sekadar rebahan, tiduran, nonton Upin & Ipin, atau main game saja.
Berikut Gurupenyemangat.com bakal menghadirkan kumpulan contoh cerpen tentang kegiatan belajar di rumah selama pandemi yang mudah-mudahan mampu menginspirasi dan memotivasi.
Okelah. Langsung disimak saja, ya:
Cerpen Pengalaman Belajar di Rumah: Bangun Pagi Adalah Kunci Semangat Belajar
Cerpen Pengalaman Belajar di Rumah: Bangun Pagi Adalah Kunci Semangat Belajar. Dok. Anemative.com |
Selama pandemi, suasana kelas di sekolah berubah menjadi sepi. Sedangkan ramaiku? Kembali ke dalam rumah. Bersama kakak, adik, dan kedua orang tua.
Memasuki dua tahun era corona, aku lebih sering belajar di rumah. Sungguh! Rasa-rasanya sangat berbeda. Ingin aku berkeluh, berkesah, tapi apa gunanya.
Apa yang terjadi hari ini bakal mendulang buah di masa depan. Sudah saatnya aku meninggalkan setumpuk keluh dan belajar menerima keadaan.
Nyatanya belajar di rumah tidak seburuk itu. Tidak seperti yang orang-orang khawatirkan.
Pada layar Zoom dan Google Meet, aku masih bisa hadir dan menyalakan kamera. Bukannya ingin pamer muka, aku cuma ingin mengabarkan kepada diri sendiri bahwa sekarang sedang semangat.
Penyemangat di rumah selama pandemi corona tiada lain ialah Ibuku. Ibuku terus menyapaku setiap malam, terutama ketika jam dinding sudah menunjukkan angka 21.00.
“Dek, kamu harus terus bangun pagi agar esok hari bisa menggapai rencana menuju masa depan!” begitu kata Ibuku.
Dan benar saja, menaati perkataan orang tua adalah kunci menuju kesuksesan. Terbukti, aku tidak pernah telat untuk bergabung dengan pembelajaran daring dari rumah.
Dengan bangun pagi, aku bisa menata semangat belajar. Kumulai dengan duduk santai menatap matahari pagi. Ditemani teh hangat dan sedikit cemilan.
Lagi-lagi bangun pagi adalah kunci untuk semangat belajar. Aku tidak ingin lagi mengulang masa lalu yang penuh dengan kemalasan. Sungguh, kisah di hari itu mendulang pengalaman berharga.
Cerpen Motivasi Belajar di Rumah: Mengasah Skill Baru
Cerpen Motivasi Belajar di Rumah: Mengasah Skill Baru. Dok. littlemagictree.com |
Apa motivasimu saat belajar di rumah? Aih, tetanggaku cerita yang aneh-aneh kepada Ibuku. Kata mereka, anak-anak seusiaku sibuk rebahan, main game online, hingga bermalas-malasan.
Yaaah! Kiranya aku sama dengan mereka. Hemm. Jelas saja aku berbeda. Semua tergantung dengan dirimu. Mau peduli, atau malah tidak acuh sama sekali.
Aku sih memilih untuk peduli terhadap diriku sendiri. Kata orang belajar di rumah selama pandemi itu membosankan, jenuh, sampai-sampai lahir kemalasan karena kurangnya motivasi.
Tapi, masa iya kita rela mengajak diri ini kalah oleh keadaan? Aku sih no!
Di masa pandemi seperti saat sekarang ini, aku sudah menata niat untuk mengasah skill baru. Aku terinspirasi oleh geliat Fiki Naki yang rajin belajar bahasa.
Aku pula sama. Saat ini aku sedang fokus memperbanyak kosakata Bahasa Korea.
Memangnya aku ingin ke Korea? Tentu saja, teman. Tapi aku lebih daripada sekadar ingin pergi. Aku juga mau dan berusaha untuk menguasai Bahasa Korea.
Aku harap, beberapa tahun mendatang aku bisa kuliah ke Korea melalui jalur beasiswa. Kecil sih kemungkinannya. Tapi bakal menjadi tidak mungkin sama sekali jika aku tidak mencoba.
Boleh Baca: Cerpen Tentang Liburan Sekolah di Rumah
Cerpen Belajar di Rumah Selama Pandemi: Satu Piring Ilmu untuk Berdua
Hai, temanku, bagaimana perasaanmu setelah beberapa bulan ini belajar di rumah? Mungkin hadir segenap rasa suka dan duka, ya.
Pandemi corona membuat segalanya berubah. Dompet yang tadinya tebal sekarang terus menipis, badan yang dulunya sering berkeringat sekarang jadi mudah pegal, bahkan tangan yang dulunya bersapa dalam keramaian sekarang malah melambaikan kerinduan.
Lebih daripada itu, caraku belajar pun berubah. Semenjak Bapak/Ibu Guru lebih banyak menggunakan Zoom, Google Meet, Google Form, dan Google Classroom aku ingin sekali mengeluh.
Di rumah yang sederhana ini orang tuaku hanya mempunyai satu buah Smartphone dengan spesifikasi seadanya. Karena aku punya Kakak, alhasil kami sering kali bertukar pinjam.
Laksana mengonsumsi ilmu, rasa-rasanya aku dan Kakakku sedang belajar menggunakan satu piring ilmu untuk berdua.
Terkadang kesabaranku hilang. Tambah lagi saat ada angin sepoi-sepoi yang meniup sinyal internet hingga amblas entah ke mana. Hadeh! Ingin kuberteriak dan kembali belajar tatap muka.
Tapi ya mau bagaimana lagi. Hidup harus terus berjalan dan aku tidak boleh terus-terusan mengeluh. Aku masih muda, aku harus lebih serius dalam berjuang dan berupaya.
Boleh Baca: Contoh Puisi Belajar Online di Rumah
Cerpen Tentang Belajar di Rumah 3 Paragraf: Belajar dari Filosopi Cuci Piring
Cerpen Tentang Belajar di Rumah 3 Paragraf. Dok. castingindonesia.com |
Semenjak sekolah dirumahkan, aku terpaksa harus belajar di rumah. Semua gara-gara corona hingga akhirnya aku sering berdampingan dengan piring-piring kotor baik pada pagi maupun sore hari. Aku tidak mengeluh. Aku berupaya untuk tidak menggerutu. Membantu Ibu cuci piring adalah jalan ninjaku untuk menggapai keberkahan. Sungguh! Aku bahagia saat melihat Ibuku tersenyum seraya berkata kepadaku, “Bagus, Nak. Terima kasih, ya!”
Pada hari Selasa lalu, Ibuku sempat mengajarkan ilmu tentang kehidupan. Beliau berkata kepadaku, “Dek, tahukah kamu bagaimana filosopi cuci piring?” Terang saja aku tidak tahu. Yang aku tahu hanyalah mencuci yang kotor, lalu mengeringkan piring-piring yang basah. Ibuku pun berkata bahwa noda dalam piring itu laksana keadaan hati kita. Mengapa piring perlu cepat-cepat dicuci setelah makan, gunanya tiada lain adalah agar piring tersebut mudah dicuci. Mengapa piring harus dicuci menggunakan sabun? Gunanya tiada lain ialah agar piring tersebut tidak berbau amis dan bersih seutuhnya.
Ternyata hati kita juga demikian. Hati ini tidak boleh dibiarkan kotor terlalu lama. Hati kita harus dicuci dengan zikir, dengan doa, serta dengan rela memaafkan. Hati yang pendendam ibarat kotoran piring yang sudah kering. Butuh berkali-kali bilasan dan gosokan untuk membersihkannnya. Sungguh pelajaran berharga bagiku saat di rumah. Bahkan kegiatan sederhana seperti cuci piring pun mengandung banyak pelajaran tentang kehidupan.
***
Nah, demikianlah tadi sajian Guru Penyemangat tentang kumpulan cerpen bertema belajar di rumah selama pandemi.
Cerpen di atas dihadirkan untuk memotivasi kita semua agar tetap semangat dan tangguh biarpun keadaannya sedang pandemi.
Mari tetap semangat dan jangan biarkan semangat yang kita dulang menjadi runtuh.
Salam.
Posting Komentar untuk "Kumpulan Cerpen Belajar di Rumah Selama Pandemi, Tetap Rawat Motivasi"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)