Contoh Cerita Pendek Tentang Pembelajaran Jarak Jauh dan Cara Membuatnya
Cerita Pendek Tentang Pembelajaran Jarak Jauh dan Cara Membuatnya. Dok. Gurupenyemangat.com |
Hai, Sahabat Guru Penyemangat, masih semangat belajar di era PJJ?
Tentu saja masih, dong. Biarpun dirimu sedang menggerutu dalam hati atau hanya berkedip-kedip seraya emosi saat membaca tulisan ini, semangat harus terus, tetap, dan senantiasa digaungkan.
Bukan tanpa alasan, kita tidak boleh selalu kalah dengan keadaan. Hidup harus terus berlanjut dan kita wajib adaptasi. Belajar dari pengalaman, juga belajar dari keadaan.
Pembelajaran Jarak Jauh telah menghadirkan kisah, cerita, peristiwa, dan fenomena tersendiri yang membuat semangatmu naik turun.
Apapun itu, sungguh tak masalah. Yang penting kita harus selalu sadar bahwa belajar itu adalah kewajiban dan pendidikan itu merupakan salah satu bagian penting dalam berinvestasi untuk masa depan.
Maka dari itulah, di sini Gurupenyemangat.com bakal menyemangati kalian semua dengan menghadirkan cerita pendek bertema PJJ serta panduan singkat untuk membuatnya.
Jadi, langsung disimak saja, ya:
Membuat Cerita Tentang Pembelajaran Jarak Jauh
Membuat Cerita Tentang Pembelajaran Jarak Jauh. Dok. Gurupenyemangat.com |
Membuat cerita bertema PJJ itu sejatinya tidaklah sulit. Kita hanya perlu menceritakan pengalaman pribadi saat mengikuti kegiatan belajar dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh.
Dengan bersandar pada pengalaman pribadi, cerita yang kita tulis maupun yang kita bacakan akan terasa lebih hidup.
Lebih dari itu, akan hadir banyak pula kesan dan pesan serta suka dan duka saat belajar di masa pandemi.
Contohnya? Sebut saja seperti sinyal internet yang cenat-cenut, bergantian handphone, menumpang di rumah tetangga yang ada WiFi-nya hingga kejenuhan atas PR yang menumpuk.
Membuat cerita tentang pembelajaran jarak jauh bisa kita mulai dari menentukan tema alias topik, setelahnya silakan tumpahkan gagasan demi gagasan yang ada di pikiranmu.
Agar lebih mudah, topik bertema PJJ bisa kita kembangkan ke dalam beberapa ide pokok. Selanjutnya, ide pokok tadi itulah yang dikembangkan lagi menjadi kalimat utama dan kalimat penjelas.
Nah, berikut ini Gurupenyemangat.com bakal menyajikan beberapa contoh cerita pendek bertema Pembelajaran Jarak Jauh. Silakan disimak saja, ya:
Cerita Pendek Tentang Keseruan Belajar Jarak Jauh
Cerita Pendek Tentang Keseruan Belajar Jarak Jauh. Dok. Gurupenyemangat.com |
Pandemi telah datang, dan aku lihat jalanan semakin hari semakin sepi. Saat aku melewati jalan raya, ada cukup banyak toko jualan yang dulunya buka, tapi sekarang sudah tutup.
Sesaat aku merasa khawatir dengan bagaimana nasib mereka. Tapi, ya, yang namanya kehidupan kan harus terus berlanjut. Termasuk juga dengan kehidupan diriku sendiri.
Sebentar lagi aku bakal bersekolah di SMP, dan sekarang aku mulai aktif lagi belajar mengikuti sistem Pembelajaran Jarak Jauh.
Boleh Baca: Kumpulan Puisi Bertema Pembelajaran Jarak Jauh
Terkadang guruku mengajar lewat platform Zoom, YouTube, Google Classroom, dan terkadang pula kami belajar menggunakan Grup WhatsApp.
Sementara ini aku cukup senang belajar di era PJJ. Mencoba memakai dan memanfaatkan media belajar digital itu memang seru. Kita bisa belajar hal-hal baru.
Aku pula cukup bahagia sekaligus deg-degan terutama saat mengisi tugas dan ujian via Google Form. Iya, rasanya sudah seperti Ujian Nasional saja yang hasilnya bisa keluar di waktu itu juga.
Lebih dari itu, belajar jarak jauh menggunakan YouTube sesekali membuatku tersipu malu.
Kalian tahu kan bahwa sesekali Bapak/Ibu guru meminta kita untuk membuat video presentasi yang harus diunggah ke YouTube?
Toh, jarang-jarang aku melihat wajahku sendiri di YouTube. Makanya aku malu. Hehehe
Begitulah segenap keseruanku saat Pembelajaran Jarak Jauh. Walau ceritanya seru, aku juga berharap agar dalam waktu dekat sekolah bisa digelar secara tatap muka.*
Boleh Baca: Kumpulan Cerpen Belajar di Rumah
Cerita Pendek Tentang Kejenuhanku Mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh
Hai, temanku, apakah kalian begitu menikmati suasana belajar jarak jauh? Bagiku, entah itu online maupun sistem penugasan, keduanya beberapa kali membuat pikiranku terasa jenuh.
Bagaimana tidak jenuh, ketika belajar online di rumah sinyal internetku sering hilang. Tambah lagi ketika cuaca sedang hujan atau mati lampu. Hemm. Itu dua fenomena yang bikin sedih.
Saat hujan, sinyal internet mungkin terhanyut bersama lumpur. Sedihnya, ketika hujan tiba aku pula tidak bisa menonton televisi edukasi. Ya, ada banyak kilat dan petir yang bikin was-was.
Kalau mati lampu? Ya, lebih parah lagi sih. Kalaupun ada sinyal internet untuk belajar daring, kekuatannya sungguh terbatas. Dan…pemadaman listrik kadang terjadi tanpa pemberitahuan, kan?
Makanya aku jenuh. Berkali-kali lipat lebih seru dan asyik belajar di sekolah. Aku bisa menyapa teman, menyapa guru, belanja di kantin, bermain kelereng saat jam istirahat, serta berbagai hal lainnya.
Tapi apa mau dikata. Terkadang kita harus mengalah dengan keadaan. Pandemi corona yang menjadi wabah jahat sekarang ini membuat diri ini begitu tertekan.
Ruang gerak kita pula terbatas. Kalau tidak percaya, coba aku tanya; kalian kemarin pernah berwisata ke mana saja?
Boleh Baca: Contoh Cerita Pendek Tentang Pengalaman Liburan di Rumah Selama Pandemi
Pasti jawabannya hanya di rumah, kan? Makanya kita jadi jenuh. Ya sudah. Saat ini baik diriku dan kita semua perlu terus berusaha sehat seraya berdoa agar bumi segera selamat dari wabah.*
Cerpen Semangat Belajar di Masa Pandemi
Cerpen Semangat Belajar di Masa Pandemi. Dok. Gurupenyemangat.com |
Pagi yang indah. Benar! Sungguh pagi yang indah. Ketika matahari mulai terbit dan menyapa, sejenak aku dibikin bahagia oleh semilir angin sejuk.
Ternyata berolahraga di pagi hari di halaman rumah memang seru dan menyenangkan.
Tapi ya, saat kulihat rumah tetangga dan jalan raya, semuanya tampak hening. Jarang terdengar klakson mobil, bahkan sepeda motor yang lewat pun hanya satu dua.
Sama sekali tidak kulihat ada anak berbaju putih abu-abu berjalan ke sekolah atau naik ojek. Semua gara-gara pandemi, hingga akhirnya banyak dari kita yang kian bersahabat dengan sepi.
Bahkan tidak hanya soal perjalanan, kegiatan belajar kita pula menjadi sepi. Aku hanya bisa menyapamu dari layar virtual, dibarengi dengan sinyal internet yang pasang surut.
Sedih rasanya. Aku sudah rindu jajan cireng di sekolah. Aku pula ingin beli bakwan di kantin sembari mengunyahnya dengan cuka atau cabai rawit kecil. Begitu sedap rasanya.
Bukannya Ibuku di rumah tidak mampu untuk membuat bakwan, tapi rasaya itu lho. Rasa makan jajan di sekolah bersama teman-teman begitu spesial.
Namun berbagai kisah spesial sekarang sudah direnggut oleh pandemi. Bahkan untuk berjabat tangan saja sekarang sudah berasa alergi.
Walau begitu, semangat belajar di masa pandemi corona tidak boleh runtuh. Aku begitu menyadari bahwa masa muda itu cuma sekali. Kisah kita di hari kemarin tidak akan terulang lagi.
Tentang waktu pula demikian.
Waktu yang dihabiskan hanya untuk kelalaian, kemalasan, kelamaan rebahan, hingga keseringan bermain game online semuanya tidak bisa diganti.
Walaupun di masa pandemi, kegiatan belajar harus terus berjalan. Kita setidaknya bisa memotivasi diri sendiri dengan cara mengingat apa tujuan, impian, dan cita-cita di masa depan.
Tapi ya, semangat belajar bukanlah sekadar kata-kata. Percuma jikalau kita hanya mendengar ceramah dan motivasi sedangkan saat Pembelajaran Jarak Jauh diri ini tidak pernah serius.
Sama saja dirimu bohong dan meng-ghosting diri sendiri. Motivasi tanpa aksi sama saja dengan dusta, dan semangat belajar tanpa tindakan sungguh tidak akan menghasilkan apa-apa.
Jadi, seriuslah di hari ini dan gapailah sinar mentari yang cerah di masa depan. Tetap sehat dan semangat belajar di masa pandemi. *
***
Nah, demikianlah tadi sajian Guru Penyemangat yang mengulas tentang cerita pendek bertema PJJ. Silakan ceritakan pengalaman dan kisah belajar terbaikmu.
Mudah-mudahan mampu menginspirasi pemuda dan pemudi di Bumi Pertiwi. Salam.
Posting Komentar untuk "Contoh Cerita Pendek Tentang Pembelajaran Jarak Jauh dan Cara Membuatnya"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)