Sajak Awal Muharram, Tahun Baru Islam 1445 Hijriah adalah Momentum Peringatan
Sajak Awal Muharram. Gambar oleh Mario Vogelsteller dari Pixabay |
Muharram telah tiba!
Rasanya semua muslim di seluruh dunia sedang berbahagia. Entah itu di Indonesia, Malaysia, hingga Palestina masing-masing dari mereka ingin mengobarkan cahaya Islam.
Islam adalah agama yang sempurna, agama yang cinta damai, menjunjung tinggi toleransi, sekaligus menyelamatkan tiap-tiap insan.
Maka dari itulah, momentum Tahun Baru Islam 1445 Hijriah ini bisa kita anggap sebagai momentum peringatan.
Yup, peringatan tentang umur misalnya. Sudah sebermanfaat apakah usia dan napas ini untuk merengkuh pahala. Atau malah lebih sibuk dengan dunia dan segala isinya yang fatamorgana.
Hemm.
Bismillah. Di sini Gurupenyemangat.com bakal menghadirkan kumpulan sajak awal Muharram yang bisa kita jadikan penyemangat beribadah.
Silakan langsung disimak saja, ya:
Sajak: Awal Muharram yang Terlihat Murung
Sajak Awal Muharram yang Terlihat Murung. Gambar oleh Engin Akyurt dari Pixabay |
Awal Muharram terlihat murung
Tapi bukannya sepi
Awal Muharram terlihat mendung
Tapi bukan sebagai sunyi
Awal Muharam terlihat bingung
Tapi bukan berupa syair-syair elegi
Awal Muharram tampak linglung
Tapi bukan hanya gara-gara pandemi
Cobalah bertanya pada hati tentang apa kabar iman
Mungkin segenap hati menjawab sudah kering kerontang
Cobalah bertanya pada diri tentang apa kabar kebaikan
Mungkin langit akan bercerita malu atas jahat yang bukan kepalang
Cobalah bertanya kepada Islam kepada teman
Mungkin mereka akan menjawab dengan perdebatan dalil yang menjulang
Tidak akan pernah selesai
Zaman jahiliyah kembali dimulai
Yang kemarin rajin ibadah sekarang jadi lalai
Para pembohong sudah semakin pandai
Awal Muharram terlihat murung
Senja yang cerah tak lagi mau nimbrung
Kebebasan beribadah pun serasa dipasung
Lelah berdiam di rumah karena dikepung
Cobalah bertanya kepada diri bagaimana caranya sehat
Mungkin diri akan menjawab kau harus banyak minum obat
Cobalah bertanya kepada pemerintah bagaimana caranya sehat
Mungkin pemerintah akan menjawab terserah agar kau berhemat
Cobalah bertanya kepada kyai bagaimana caranya selamat
Mungkin kyai akan menjawab beribadahlah sebelum kiamat
Awal Muharram yang murung tapi tidak denganmu
Cahaya Islam pasti menerangi setiap ramai dan sepimu
Berkabarlah kepada hati untuk lebih peduli dengan dirimu
Agar kau lebih siap menjelang malaikat langit bertamu
Yang murung adalah pahalamu
Belum cukup banyak untuk masuk surga
Yang murung adalah kebaikanmu
Belum cukup tulus untuk diganjar pahala
Yang murung adalah sedekahmu
Belum cukup ikhlas untuk mengusir riya
Yang murung adalah sholatmu
Belum cukup khusyuk dan sedikit berdoa
Yang murung adalah Islam di hatimu
Belum cukup kuat menjadi muslim yang berdaya guna
Perbaikilah
Selagi umur masih bersisa
Bertulus hatilah
Selagi anggota tubuh masih prima
Berbuat baiklah
Selagi ada kesempatan mendapat pahala
Bertakwalah
Semoga kita sama-sama masuk surga
Sajak: Ampuni Aku, Ya Allah
Aku sudah banyak dosa
Saban hari dan ketika
Sibuk dengan dunia
Semangat mengejar harta
Sedikit berdoa
Terlalu cepat sembah Maha Kuasa
Aku dan lupa yang disengaja
Pura-pura tidak kenal dengan Sang Pencipta
Padahal aku sudah diciptakan sempurna
Dengan dua tangan, kaki, juga mata
Melihat tanah aku bangga
Tampak besar dan digdaya
Melihat ke atas aku malu dengan angkasa
Nyata dan terang aku tidak ada apa-apanya
Pada momentum Muharram kali ini
Aku memohon ampun kepada-Mu Ya Allah
Aku malu dan sungguh tidak tahu diri
Padahal sebentar lagi dunia runtuh tersulut galah
Dosaku terus bertambah acapkali
Sedangkan ke masjid sebentar sudah lelah
Di sisa umur dan semenjak bergantinya hari
Aku memohon ampun atas segala dosa, Ya Allah
Sajak Tahun Baru Islam
Kadangkala rajin bakar ubi
Juga merebus jagung bersama sejoli
Padahal Muharam tidak sebercanda itu
Tahun Baru Islam bukan untuk hal sesia-sia begitu
Berganti bulan adalah pertanda akhir waktu
Siap-siap roh akan terpisah dari kalbu
Akhirat yang kekal
Dunia penuh bual
Kau dan aku kurang bekal
Sedikit lagi kesempatan untuk beramal
Tahun baru Islam
Sudah 1445 tahun dari hijrah yang silam
Berhenti kau bergumam
Rajinlah kita bangun di sepertiga malam
Hijrahlah hati jangan kau dendam
Jasad dan roh segera kau ihram
***
Demikianlah contoh sajak bertema awal Muharram untuk menyambut Tahun Baru Islam 1445 H yang bisa Guru Penyemangat sajikan.
Semoga mampu menginspirasi diri, keluarga, dan semua dalam rangka berbenah menuju insan kamil.
Salam.
Lanjut Baca: Kumpulan Puisi Menyambut Tahun Baru Islam yang Menyentuh Hati
2 komentar untuk "Sajak Awal Muharram, Tahun Baru Islam 1445 Hijriah adalah Momentum Peringatan"
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)