33 Contoh Pertanyaan Tentang Pembelajaran Daring Beserta Jawabannya
Hai, Sobat Guru Penyemangat. Bagaimana kabarmu hari ini, masih betah mengikuti pembelajaran daring?
Semoga masih betah, ya. Kegiatan belajar online dari rumah masih akan terus berlanjut selama pandemi belum menyingkir dari Bumi Pertiwi.
Sudah memasuki tahun kedua, ya? Tiada terasa. Tapi pastinya, sudah ada banyak terobosan untuk menghasilkan sistem pembelajaran daring yang efektif, efisien, bermakna dan menyenangkan.
Walau begitu, belum tentu semua orang sudah paham dengan seperti apa sesungguhnya pembelajaran daring, kan?
Maka dari itulah, di sini Gurupenyemangat.com bakal menghadirkan contoh pertanyaan tentang pembelajaran daring berikut dengan jawabannya.
Total ada 33 pertanyaan sekaligus jawaban ringkas dan padat mengenai pembelajaran daring dan segenap komponen yang termasuk di dalamnya.
Nah, segenap pertanyaan berikut juga bisa dijadikan soal atau latihan. Oke. Langsung disimak saja, ya:
Contoh Pertanyaan Tentang Pembelajaran Daring Beserta Jawabannya. Dok. Gurupenyemangat.com |
1. Pembelajaran daring adalah…
Jawab:
Daring sejatinya merupakan kependekan dari “dalam jaringan”, sama seperti istilah online.
Dengan demikian, pembelajaran daring adalah kegiatan belajar-mengajar yang pelaksanaannya ditempuh dengan menggunakan media jejaring online.
2. Apa perbedaan pembelajaran daring dengan luring?
Jawab:
Pembelajaran daring bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja asalkan terhubung dengan sinyal internet.
Sedangkan pembelajaran luring masih terbatas oleh jarak, waktu, saling temu, dan harus datang ke kelas atau ruangan lain untuk bertatap muka.
3. Apakah pembelajaran daring bisa dikatakan efektif?
Jawab:
Tergantung. Pembelajaran daring adalah opsi alias pilihan terbaik karena saat ini kita sedang dihantui oleh pandemi. Seyogyanya pembelajaran tatap muka jauh lebih efektif.
Meski begitu, efektivitas pembelajaran daring dapat diwujudkan dengan cara memenuhi semua komponen kebutuhan dari daring itu sendiri seperti sinyal internet, kuota, media, hingga metode pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
Lebih Lengkapnya, boleh baca: Cara Belajar Efektif dan Efisien di Rumah maupun di Sekolah
4. Metode apa saja yang cocok digunakan dalam pembelajaran daring?
Jawab:
Ada banyak. Guru bisa memanfaatkan berbagai aplikasi digital berbasis kelas online seperti Google Classroom, Grup Whatsapp, Grup Telegram, hingga Grup Messenger.
Selain itu, guru pula bisa mengadakan pembelajaran daring dengan menggunakan aplikasi video conference yang memungkinkan siswa bisa bertatap muka seperti Zoom dan Google meet.
5. Media belajar apa saja yang bisa membuat pembelajaran daring lebih efektif?
Jawab:
Semua media belajar akan efektif bila digunakan sesuai kebutuhan dan tepat sasaran. Misalnya, kuis online, Google Slide, Blog guru, hingga YouTube.
6. Apakah pembelajaran daring kalian selama ini menyenangkan?
Jawab:
Ya, pembelajaran daring menyenangkan ketika sistem belajarnya tidak pasif dan monoton. Namun, belajar online jadi membosankan ketika terlalu banyak tugas.
7. Mengapa dalam belajar online siswa sering mengeluh tentang banyaknya tugas?
Jawab:
Bisa jadi tidak ada kolaborasi yang apik antara guru mata pelajaran satu dengan guru mata pelajaran lainnya sehingga tugas yang mereka berikan sangat banyak.
Atau, bisa pula manajemen belajar dan pengerjaan tugas siswa yang kurang baik. Ketika siswa sering menumpuk tugas, ketika itu pula tugasnya akan terasa menggunung.
8. Apa saja tantangan siswa ketika mengikuti pembelajaran daring dari rumah?
Jawab:
Tantangan dari diri siswa sendiri yaitu fokus belajar, perhatian belajar, kesiapan buku tulis dan media belajar hingga semangat belajar. Sedangkan tantangan eksternal seperti ketersediaan gadget, kuota internet, hingga sinyal yang stabil.
9. Apa saja tantangan guru dalam mengajar daring?
Jawab:
Tantangan utama guru adalah pengggunaan aplikasi pembelajaran berbasis digital. Guru dituntut harus cepat akrab dengan teknologi untuk mendukung pembelajaran daring.
Tantangan lainnya seperti kesulitan akses sinyal internet, perbedaan kebutuhan belajar siswa, hingga memilah dan memilih materi ajar tanpa mengorbankan kurikulum.
10. Apa saja tantangan sekolah dalam mendukung suksesnya pembelajaran daring?
Jawab:
Tantangan utama sekolah adalah menyediakan fasilitas belajar online untuk guru dan siswa seperti pendataan penyaluran kuota internet, program pelatihan guru, hingga menjadi kolaborator atas komunikasi guru, siswa, dan wali murid.
11. Apa saja tantangan orang tua dalam mendukung anaknya belajar daring?
Jawab:
Tantangan orang tua biasanya berkisar pada pembelian kebutuhan kuota internet dan menyediakan ruangan atau tempat belajar yang nyaman untuk anak.
12. Seberapa penting pendampingan orang tua ketika anak belajar online di rumah?
Jawab:
Sangat penting. Tanpa pendampingan, siswa akan kelabakan belajar di rumah. Siswa hanyalah manusia biasa yang belum sepenuhnya mampu belajar secara mandiri.
13. Apakah kurikulum darurat bermanfaat untuk menyukseskan pembelajaran daring?
Jawab:
Tergantung. Tidak semua guru dan sekolah bisa menerapkan kurikulum darurat karena tantangan tiap-tiap sekolah berbeda.
14. Apakah semua guru boleh menggunakan kurikulum darurat?
Jawab:
Boleh saja. Meski begitu, harus disesuaikan dengan kondisi sekolah dan kebutuhan para peserta didik.
15. Apa saja manfaat yang didapat siswa selama belajar daring?
Jawab:
Siswa lebih mengenal berbagai media pembelajaran berbasis digital. Selain itu, siswa juga bisa belajar dari rumah.
16. Apa saja manfaat yang didapatkan guru selama mengajar daring?
Jawab:
Utamanya adalah penguasaan teknologi pembelajaran. Selain itu, semakin ke sini guru semakin bisa menghadirkan inovasi dan kreasi pembelajaran dalam mendukung upaya digitalisasi pendidikan.
17. Bagaimana cara mewujudkan pembelajaran daring efektif dan menyenangkan?
Jawab:
Banyak komponen pembelajaran yang harus dimaksimalkan mulai dari kesehatan siswa, kesiapan siswa, kesiapan guru, hingga kesiapan sarana dan prasarana belajar daring.
Untuk lebih jelasnya silakan baca di: 10 Kiat Mewujudkan PJJ yang Efektif dan Menyenangkan
18. Apa saja keluh kesah siswa selama belajar daring?
Jawab:
Keluh siswa mungkin saja banyak dan beragam yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di tempat mereka belajar. Biasanya berkisar tentang ketiadaan gadget, tidak ada kuota, hingga jaringan internet yang tidak stabil.
Selengkapnya bisa dibaca di: Keluh Kesah Siswa Selama Pembelajaran Daring
19. Apa saja kendala belajar online yang biasanya dirasakan siswa?
Jawab:
Cukup banyak kendala. Bahkan, kendala tersebut tidak hanya datang dari siswa melainkan juga dari orang tua, guru, hingga pemerintah.
Selengkapnya bisa dibaca di: Ragam Kekurangan dan Kendala Belajar Daring
20. Bagaimana cara menumbuhkan perhatian belajar siswa selama pembelajaran daring berlangsung?
Jawab:
Cara terbaik untuk menumbuhkan perhatian belajar siswa selama pembelajaran daring ialah dengan melibatkan mereka dalam kegiatan belajar.
Jadikan siswa subjek, dan jadikan pula mereka objek belajar. Mintalah mereka untuk berbicara, berargumen, dan berpendapat, lalu jangan lupa beri siswa apresiasi.
21. Apakah kegiatan belajar daring mampu meningkatkan produktivitas belajar siswa?
Jawab:
Selama siswa tidak bosan dan tugas tidak terlalu menumpuk, sebenarnya produktivitas belajar mereka bisa ditingkatkan.
Caranya ialah dengan menghadirkan catatan aktivitas belajar harian bersama pendampingan oleh guru dan orang tua,
22. Apakah pembelajaran daring akan dipermanenkan?
Jawab:
Tidak. Pembelajaran daring hanyalah opsi.
Biar bagaimanapun, belajar tatap muka itu lebih efektif. Meski begitu, perlu juga dikolaborasikan dengan pembelajaran daring atau yang kita kenal dengan istilah Blended Learning.
Jikalau mau memahami lebih lanjut, silakan baca di: Langkah-langkah dan Manfaat Blended Learning
23. Apakah dalam pembelajaran daring harus ada sinyal internet?
Jawab:
Ya. Jikalau tidak ada sinyal internet maka pembelajaran daring tidak bisa dilaksanakan. Pun demikian dengan kebutuhan lainnya seperti gawai dan kuota internet.
24. Bagaimana cara menggelar pembelajaran daring di sekolah 3T?
Jawab:
Belum bisa selama tidak tersedia jaringan internet. Agar sukses, sekolah 3T selama pandemi bisa menerapkan sistem belajar luring, sistem belajar guru kunjung, atau membentuk kelompok belajar.
25. Apakah banyak siswa yang absen saat belajar online dari rumah? Bagaimana cara mengatasinya?
Jawab:
Terkadang cukup banyak siswa yang bolos saat belajar online seraya berdalih bahwa “aku tidak punya kuota internet”.
Cara mengatasinya adalah dengan menjalin komunikasi dan keterbukaan antara pihak guru, siswa, dan orang tua.
26. Mengapa saat belajar daring kuota internet cepat habis?
Jawab:
Salah satu penyebab mengapa kuota internet cepat habis saat belajar daring adalah penggunaan media pembelajaran yang boros kuota seperti Zoom, Google Meet, dan YouTube.
Untuk mengatasinya, perlu ada variasi mengajar dengan menggunakan media ajar lain yang tidak memerlukan terlalu banyak kuota internet.
27. Apakah pembelajaran daring sama bagusnya dengan pembelajaran tatap muka?
Jawab:
Tentu saja pembelajaran tatap muka lebih baik. Namun pembelajaran daring bisa disebut sebagai opsi terbaik.
Hanya saja, selama ini pembelajaran daring telah mengakibatkan penurunan kualitas pendidikan karakter.
Selengkapnya bisa dibaca di: Benarkah PJJ Telah Menurunkan Kualitas Pendidikan Karakter Para Generasi Muda?
28. Seperti apa pembelajaran daring yang ideal itu?
Jawab:
Pembelajaran daring yang ideal dapat terwujud ketika ada siswa, ada guru, ada sinyal internet yang stabil, ada gadget, ada perhatian belajar, aktif, kreatif, inovatif, dan banyak variasi metode mengajar.
29. Apa saja kompetensi yang perlu diperbaharui oleh guru dalam mengajar daring?
Jawab:
Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial, Kompetensi Profesional, dan Kompetensi Digital. Sebenarnya ada 9, yang selengkapnya bisa disimak di: 9 Kompetensi Utama Para Guru dan Siswa Abad 21
30. Apa saja harapan siswa untuk pembelajaran daring?
Jawab:
Harapan yang paling utama ialah pemenuhan kebutuhan saran dan prasarana. Selain itu, siswa mengharapkan adanya variasi mengajar dan tidak terlalu banyak PR.
31. Apa saja harapan guru untuk pembelajaran daring?
Jawab:
Harapan guru relatif sama, yaitu pemenuhan fasilitas belajar-mengajar online. Selain itu, diharapkan bagi tiap-tiap Dikbud daerah untuk rutin menggelar pelatihan pembelajaran berbasis digital untuk guru.
32. Bagaimana dengan harapan orang tua selama mendampingi siswa belajar dari rumah?
Jawab:
Harapan utama orang tua adalah segera digelar pembelajaran tatap muka. Terkadang mereka cukup sibuk mencari rupiah sehingga tidak sempat mendampingi anak dalam waktu yang lama.
Pun demikian pula dari sisi kebutuhan belajar daring seperti kuota internet dan gadget.
Tidak semua orang tua mampu membeli kuota secara rutin. Maka dari itu, penyaluran kuota internet harus tepat sasaran.
33. Dari sekian banyak gagasan, apa sebenarnya poin utama dan terpenting dari pembelajaran daring?
Jawab:
Poin terpenting nan utama dari pembelajaran daring bukanlah sinyal internet melainkan bagaimana caranya agar tiap-tiap siswa di negeri ini bisa mendapatkan akses atau layanan pendidikan yang setara.
***
Demikianlah 33 contoh pertanyaan tentang pembelajaran daring beserta jawabannya. Semoga ulasan ini bisa membantumu agar lebih memahami tentang belajar online secara lebih komprehensif.
O ya, jikalau ada pertanyaan lain atau permintaan ulasan baru terkait dengan tema “belajar daring”, silakan request di kolom komentar Guru Penyemangat.
Salam.
Posting Komentar untuk "33 Contoh Pertanyaan Tentang Pembelajaran Daring Beserta Jawabannya"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)