9 Kesalahan Investasi Emas Bagi Pemula yang Wajib Anda Ketahui Agar Tidak Rugi
Hingga hari ini, emas masih menjadi produk primadona untuk investasi. Semua orang tidak mau terjebak kesalahan hingga rugi gegara inflasi. Pemula juga begitu sehingga diperlukan strategi menabung logam mulia yang menguntungkan.
Walau demikian, pilihan menabung emas juga tidak semata-mata menjadi kegiatan yang mudah untuk kita lakukan, terutama bagi para investor pemula.
Terang saja, gara-gara logam mulia, para juragan pemula bisa saja langsung kecewa jika tidak mencermati seluk-beluk emas secara detail.
9 Kesalahan Investasi Emas Bagi Pemula. Dok. Gurupenyemangat.com |
Emas tetap menghadirkan risiko sehingga kita perlu meminimalkan kesalahan untuk menghindari kerugian.
Pada tulisan kali ini, Gurupenyemangat.com bakal menyajikan 9 kesalahan investasi emas yang wajib diketahui para pemula agar tidak menderita kerugian. Begini detailnya:
1. Tidak Mempunyai Tujuan Investasi yang Jelas
Tidak Mempunyai Tujuan Investasi yang Jelas. Dok. Gurupenyemangat.com |
Jika Anda belum memiliki goal alias tujuan yang jelas, sebaiknya jangan dulu memulai investasi emas.
Ada pepatah mengatakan bahwa hidup tanpa tujuan yang jelas laksana berkendara tanpa arah. Benar! Tidak akan sampai. Dalam menabung emas pula demikian.
Para investor pemula wajib menetapkan tujuan sekaligus alasan mengapa mereka menabung emas.
Apakah untuk kebutuhan biaya pendidikan anak di masa depan, target naik haji/umroh dalam beberapa tahun, beli rumah pribadi, hingga membeli mobil.
Mengapa harus ada tujuan investasi emas? Alasannya cukup sederhana, bahwa ketika ada tujuan, kita bisa meracik rencana menabung plus dengan strateginya.
Semisal, dalam Anda ingin investasi emas guna mempersiapkan biaya pendidikan anak dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.
Yang ada perlukan adalah 60 gram emas. Maka, salah satu strategi yang bisa Anda tempuh adalah dengan menabung emas ukuran 0,5 gram secara rutin tiap bulan.
2. Tidak Mengecek Harga Emas Terkini
Tidak Mengecek Harga Emas Terkini. Dok. Gurupenyemangat.com |
Sebagaimana yang kita ketahui, harga emas itu fluktuatif alias sering berubah-ubah. Dilansir dari Goldprice.org, harga emas murni hari ini duduk di angka $57,27/gram.
Dalam rupiah pada tanggal yang sama (26/06/2021) produk EOA Gold menghadirkan harga emas 24 karat Rp946.000/gram. Artinya, pasaran emas murni sekarang tidaklah jauh dari angka tersebut.
Mengapa investor pemula perlu mengecek alias memeriksa harga emas terkini? Alasannya cukup krusial dan penting, yaitu agar kita tidak tertipu saat membeli si kuning ini.
Jadi, ketika esok hari misalnya ada promo emas murni 24 karat yang dijual dengan harga Rp500.000/gram, kita bisa kaget sekaligus berpikir dua kali.
Apa iya ada emas murni semurah itu sedangkan harga emas dunia sudah nyaris menyentuh angka 1 juta?
Bisa jadi promo tadi adalah salah satu investasi emas bodong. Alhasil, selamatlah kita karena sudah mengedukasi diri dengan melek emas.
3. Memilih Emas Perhiasan untuk Investasi
Memilih Emas Perhiasan untuk Investasi. Dok. Gurupenyemangat.com |
Tidak ada salahnya jika Anda ingin membeli perhiasan. Tapi, rasanya kurang cocok bila kemudian menjadikan emas perhiasan sebagai produk investasi.
Mengapa demikian?
Ditilik dari sisi kegunaan, perhiasaan gunanya adalah untuk berhias dan bergaya. Jadi, perhiasan bukanlah produk investasi. Apalagi untuk simpanan jangka panjang.
Emas perhiasan sudah bukan termasuk emas murni karena sudah dicampur dengan bahan-bahan logam lain seperti tembaga, perak, hingga seng.
Campuran tersebut gunanya adalah untuk menguatkan tekstur emas agar bisa kokoh walau berbentuk cincin/gelang/kalung.
Dengan demikian, emas batangan adalah pilihan yang cocok bagi Anda yang ingin berinvestasi logam mulia.
O ya, selengkapnya sudah diulas tuntas dan detail tentang perbandingan emas perhiasan versus emas batangan. Kamu bisa cermati lebih lanjut pada artikel berikut ini: Emas Perhiasan vs Emas Batangan, Mana yang Lebih Oke?
4. Membeli Produk Emas Abal-abal
Membeli Produk Emas Abal-abal. Dok. Gurupenyemangat.com |
Hari ini, ada banyak varian produk emas yang beredar di pasar bisnis. Masing-masing produk investasi tersebut menawarkan kelebihan dan keuntungan yang bisa dijadikan pertimbangan.
Meski begitu, sebagai investor pemula, Anda wajib untuk memilih dan memilah produk emas yang kredibel.
Jika asal pilih? Siap-siap! Berarti dirimu telah melakukan kesalahan dan berpotensi mengalami kerugian.
Kita harus dengan cermat memperhatikan bahwa produk investasi emas itu terpercaya atau malah abal-abal alias investasi bodong.
Sebagai lembaga investasi atau pun perusahaan percetakan emas, izin usahanya harus jelas.
Adakah izin lembaga dari OJK, dari Kemenkumham, adakah sertifikat uji legalitas karat emas, hingga apakah tersertifikasi SNI atau tidak.
Nah, jika tidak? Awas! Hati-hati, jangan sampai dirimu membeli “kucing dalam karung”.
Contoh di lapangan sudah ada. Misalnya pada tahun 2017 kemarin Kepolisian Resort Kota (Polresta) Surakarta berhasil membongkar investasi emas abal-abal di Kota Solo.
Detailnya, ada 61 orang nasabah yang menjadi korban dan mengalami kerugian total hingga Rp2 Milyar.
Setelah ditelusur lebih dalam, ternyata tersangka yang mendirikan tersangka mendirikan CV abal-abal bernama Kebun Emas Indonesia itu menjalankan investasi logam mulia dengan sistem trading.
Belum selesai sampai di sana, para nasabahnya dibujuk seraya dijanjikan keuntungan 5% tiap bulan agar mau berinvestasi emas.
Haduh! Kita ikut sedih. Mudah-mudahan di esok hari tidak ada lagi ditemukan kasus miris yang seperti ini.
Maka dari itu, investor pemula jangan sampai melakukan kesalahan fatal dengan membeli produk emas abal-abal.
5. Beli Emas tapi Tidak Pegang Emasnya Secara Fisik
Beli Emas tapi Tidak Pegang Emasnya Secara Fisik. Dok. Gurupenyemangat.com |
Dalam membeli emas, para juragan pemula wajib tahu bahwa akad asal jual-beli emas adalah “Ada Uang Ada Barang, Senilai, dan Setara”.
Artinya, ketika kita membeli emas, usahakan kita menerima si kuning tersebut secara fisik.
Para juragan semestinya jangan mengambil risiko lebih dengan mengikuti emas trading, MLM, atau produk emas digital lainnya yang tak jelas.
Perlu diketahui, itu adalah produk emas semu dan yang kita lihat hanyalah angka-angka. Padahal semestinya kita pegang emas, kan?
Apalagi jika investor pemula nekat ikut trading emas. Mohon maaf, harus saya katakan bahwa itu adalah judi. Sebaiknya kita tinggalkan agar tidak rugi di dunia dan di akhirat.
6. Tidak Tahu di Mana Tempat Menyimpan Emas
Tidak Tahu di Mana Tempat Menyimpan Emas. Dok. Gurupenyemangat.com |
Pada dasarnya, emas itu sebelas dua belas dengan uang. Bagaimana cara kita menyimpan uang, semestinya begitu pula cara kita menyimpan emas.
Ketika uang kita simpan di dompet, maka emas murni dapat kita simpan di dalam box alias kotak emas.
Benar. Risiko emas yang paling fatal adalah kehilangan. Maka dari itulah, lebih aman emas itu disimpan daripada dipakai untuk bergaya.
Jika emas digunakan untuk berhias, risikonya tidak hanya kehilangan, melainkan si pemilik emas ikut terancam keselamatannya.
Dalam berinvestasi emas, para pemula tidak perlu takut dan resah harus menyimpan emas di mana. Taruhlah di tempat yang aman, jangan malah disimpan di bawah bantal. Rawan hilang!
Agar logam mulai 24 karat ini aman, dirimu bisa menyimpannya dalam lemari yang terkunci, brankas besi, hingga safe deposit box. Saranku, jangan simpan emas di aplikasi digital.
7. Membeli Emas dengan Cara Berutang
Membeli Emas dengan Cara Berutang. Dok. Gurupenyemangat.com |
Investasi logam mulia itu bagus, tapi jangan melakukan kesalahan dengan membeli emas sampai-sampai harus meminjam uang alias berutang.
Mengapa?
Ada rumus sederhana yang juga merupakan mindset dalam membeli emas. Ya, belilah emas ketika Anda punya uang.
Jika uangnya sedikit, kita bisa beli emas dari ukuran yang kecil-kecil. Jika uangnya lumayan, maka bisa kita beli emas yang ukurannya juga lumayan.
Perlu diketahui bahwa membeli emas bukanlah soal banyak-banyakan gramasi, melainkan seberapa konsisten dirimu berinvestasi.
Intinya, impian masing-masing juragan berbeda, kan? Jadi, berbeda pula strategi pencapaian impian tersebut. Jangan terlalu memaksakan diri hingga harus berutang.
Emas harus dibeli secara tunai, haram dikredit, apalagi sampai berutang. Risiko utang malah lebih berat. Bagaimana bila suatu hari juragan tertimpa krisis hingga tak sanggup bayar utang?
Nah. Semakin kompleks nanti masalahnya.
8. Menghabiskan Semua Uang untuk Beli Emas
Menghabiskan Semua Uang untuk Beli Emas. Dok. Gurupenyemangat.com |
Sebagai logam mulia yang bersimbol Au dan bernomor atom 79, emas merupakan aset lindung nilai yang sudah digemari oleh nenek moyang kita.
Jadi, tidaklah heran jika ditemui fenomena bahwa orang tua kita dulu rajin mengoleksi emas, kemudian lebih memilih untuk meminjamkan emas daripada uang.
Mereka sudah sejak lama melek emas, mengerti bahwa produk investasi ini memiliki nilai tambah jika disimpan dalam waktu yang lama.
Meski begitu, rasanya tidaklah bijak ketika investor pemula rela menghabiskan semua uangnya untuk beli emas. Ini adalah kesalahan yang cukup berat karena bakal mengakibatkan kerugian.
Emas itu penting, tapi uang juga penting. Kita boleh menukar banyak uang dengan emas, tapi seiramakan pula dengan kebutuhan keuangan kita.
Antara kebutuhan dan keinginan itu ibarat cinta dan benci, maka darinya kita perlu mengelola rasa suka dan cinta emas dengan kebutuhan pokok sehari-hari.
Apakah itu tentang sandang, pangan, papan, hingga kebutuhan tak terduga lainnya harus kita siapkan, sisikan, dan kita simulasikan.
Jangan sampai nanti ketika kita baru saja menghabiskan semua uang untuk beli emas, tetapi seminggu kemudian logam mulai tersebut terpaksa dijual gegara kebutuhan mendesak.
Mau tidak mau, juragan bakal kecewa bahkan sakit hati karena rugi dan tidak balik modal.
9. Ingin Meraih Keuntungan dalam Waktu Singkat
Ingin Meraih Keuntungan dalam Waktu Singkat. Dok. Gurupenyemangat.com |
Mengapa tadi kita tidak disarankan menukarkan seluruh uang kita untuk membeli emas?
Salah satu alasan penting yang harus dicermati ialah karena emas bukanlah produk investasi yang menjanjikan keuntungan dalam waktu singkat.
Dalam sistem jual-beli emas murni, juragan investor pemula wajib berkenalan dengan istilah buyback.
Buyback adalah harga emas pada saat kita ingin menjual kembali emas yang dulunya kita beli.
Harga ini sedikit lebih rendah daripada harga beli karena buyback bisa dikatakan sebagai biaya cetak emas yang dibebankan ketika kita menjualnya.
Meskipun ada harga buyback, para juragan jangan resah bin ambyar. Emas adalah produk investasi yang kenaikannya selalu lebih tinggi daripada inflasi.
Ketika inflasi tiap tahun bergerak di angka 3-6%, maka kenaikan emas murni bisa bergerak di angka 10%-35%.
Bersandar pada kenaikan harga tersebut, artinya semakin lama menyimpan emas, maka kita bakal semakin untung. Setidaknya, simpanlah emas itu minimal 2 tahun.
Syahdan, apa sih kesalahan investor pemula dalam menabung emas?
Nah. Terkadang banyak para pemula yang sering baperan gegara harga emas harian yang naik turun.
Memang begitu, kok. Harga emas itu fluktuatif sehingga kita tidak bisa menjadikan pricelist harian sebagai patokan, apalagi sampai menginginkan keuntungan dalam waktu singkat.
Akan lebih bijaksana kiranya ketika investor pemula menadikan persentase harga emas tahunan sebagai patokan.
***
Demikianlah 9 kesalahan investasi emas yang wajib diketahui oleh investor pemula. Sebenarnya, menabung emas itu tidak pernah rugi walaupun harganya naik turun.
Mengapa begitu? Karena nilai emas lebih tinggi daripada nilai uang.
Atau, Anda mau mendapatkan dobel keuntungan? Jikalau iya, mendingan Anda berbisnis emas sekalian. Jadi Agen Emas misalnya. Hahaha.
Salam.
Ditulis oleh Ozy V. Alandika
Baca juga:
6 komentar untuk "9 Kesalahan Investasi Emas Bagi Pemula yang Wajib Anda Ketahui Agar Tidak Rugi"
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)