Memulai Menulis di Blog Pribadi, Berikut 5 Keuntungan yang Telah Aku Dapatkan
Belum lama, beneran! Sebenarnya baru-baru ini saja diriku mulai aktif menulis di salah satu media online yang bernama blog pribadi.
Tepatnya 01 Juli 2019, yaitu waktu di mana aku mulai berkenalan dengan blog sebagai media online. Aku langsung berkenalan dengan blog “keroyokan” bernama Kompasiana.
Sejatinya, aku mungkin sama dengan dirimu. Bahwa dahulu kala, kita pernah membuat blog gratisan, blog pribadi, syahdan menulis di sana. Iya, kan?
Entah itu blog yang ujungnya ada wordpress, blogspot, hingga wix, mau tidak mau harus kita buat demi memenuhi tugas sekolah.
Hatta, apakah blog yang “terpaksa” dibuat itu kemudian diteruskan secara fokus?
Oh, rasanya tidak. Alias tidak peduli lagi. Hahaha 😂😂
Memulai Menulis di Blog dan Keuntungannya. Dok. Gurupenyemangat.com |
Padahal belum 2 tahun aku aktif numpang menulis di Kompasiana. Tapi ternyata sudah ada bejibun keuntungan yang telah dan sedang kudapatkan.
Kamu mau tahu apa saja keuntungan menulis di blog pribadi? Berikut akan aku ungkap. Ehem
1) Menulis di Blog Pribadi Membuat Aktivitas Harianku Jadi Bermanfaat
Menulis di Blog Pribadi Membuat Aktivitas Harianku Jadi Bermanfaat. Dok. Gurupenyemangat.com |
Masa muda memang merupakan masa yang menyenangkan. Kamu pasti tahu itu, pun kita semua sedang/telah merasakannya.
Kita bisa melakukan banyak hal, mulai dari asyik begadang, jalan-jalan dengan teman, nongrong, hingga gonta-ganti pacar.
Aku pula demikian.
Sebelum menulis, aku juga cukup bebas melakukan banyak kegiatan seru-seruan. Mulai dari nongkrong, begadang, main game sambil begadang. Hahaha
Ketika aku ingat-ingat lagi, rasanya aku menyesal! Hiks. 😑😑
Kesal memang rasanya hati ketika membayangkan kesia-siaan sendiri. Maka dari itulah, semenjak mulai menulis di blog pribadi, aktivitas harianku jadi lebih bermanfaat.
Pikir saja.
Kalau kita sehari-hari kegiatannya hanya nongkrong sepulang kerja, main game pada waktu liburan, hingga begadang hampir tiap malam, mau jadi apa diri ini di hari tua.
Jangan-jangan cepat loyo! Eh, maksudku, jangan-jangan tubuh ini akan renta lebih cepat. Hehehe
2) Menulis di Blog Pribadi Membuang Keresahan di Dalam Hati
Menulis di Blog Pribadi Membuang Keresahan di Dalam Hati. Dok. Gurupenyemangat.com |
Menulis di blog keroyokan memang seru.
Tapi, menurutku ada hal-hal tertentu yang menyebabkan diri ini “tak rela” menuangkan ide di blog “orang lain”. Apa itu? Mungkin, aku sebut saja namanya keresahan hati.
Aku beri contoh seperti ini;
Anggap saja aku menulis puisi galau bin ambyar di blog rame-rame, lalu dikomentari para bloger dengan menganggap bahwa tokoh dalam puisi galau itu adalah aku.
Nah, apakah teman-teman di dunia maya itu salah?
Tentu tidak!
Hanya saja, satu hal yang pasti. Penulis puisi galau bin ambyar belum tentu melambangkan bahwa dirinya juga “kesepian”.
Bayangkan bila kemudian komentar itu datang tiap hari, bukannya asyik menulis, kita jadi badmood sendiri.
Maka dari itulah, menurutku, salah satu keuntungan lain dari menulis di blog solo adalah, mampu membuang segenap keresahan. Tidak ada keterbatasan untuk menuangkan semua keresahan.
Daripada disimpan dalam hati, kan?
Tahu sendiri.
Hati itu tak berbentuk. Bayangkan bila kemudian kita tumpuk isi hati dengan segunung keresahan. Sakit lah si hati! Sakit juga diri ini! Hemm. Nangis? Tentu tidak. Jangan lebay!
Tapi jujur, sih.
Menulis di blog pribadi lebih cepat membuang keresahan dalam hati. Mungkin dulu ada yang namanya diary, tapi hari ini, rasanya lebih enak menuliskan segenap perasaan di blog.
Alasannya? Lebih canggih! Bisa ditambahkan musik, foto, video, dan ilustrasi.
3) Menulis di Blog Pribadi Cenderung Lebih Bebas
Menulis di Blog Pribadi Cenderung Lebih Bebas. Dok. Gurupenyemangat.com |
Sama halnya ketika dirimu mempunyai rumah sendiri, kamu bebas membuka pintu rumah, bebas mengecat rumah, bebas menaruh barang-barang di dalam rumah, serta bebas mengunci rumah tersebut.
Aku rasa, menulis di blog pribadi juga begitu. Kalau kita menulis di blog keroyokan, sama saja dengan kita “numpang” menginap di sana.
Sudah pasti kebebasan kita akan terbatasi, juga ada syarat dan ketentuan yang harus dipatuhi.
Syahdan, yang lebih menyakitkan darinya adalah...
Ketika rasa ini didustakan oleh blog keroyokan, badmood akan menjadi-jadi. Hahaha.
Contohnya seperti apa?
Sebut saja seperti; anggota menulis diperlakukan tidak adil, adanya kasta senior-junior, tidak adanya transparansi, hingga “rahasia dapur” yang enggan untuk dibagi-bagi.
Secara khusus, hal seperti itu tentu akan melahirkan sebukit prasangka. Padahal kita sama-sama tahu bahwa sebagian prasangka itu adalah dosa, kan?
Maka dari itulah, menulis di blog pribadi cenderung lebih bebas.
Kita punya rumah, kita juga yang punya kunci rumah. Kita bisa bebas menulis sepuasnya, kita juga bisa mengontrol rumah seenak dan semau yang diri ini inginkan.
Contoh:
Ketika di blog pribadi banyak komentar sarkasme atau spam, kita bisa nonaktifkan kolom komentar.
Ketika kita ingin mengecat “rumah pribadi” dengan gaya baru (baca: ganti template hingga deskripsi blog), kita bisa ubah dan melakukan revolusi blog sendiri.
Ketika kita ingin menulis berbagai topik kehidupan, kita punya kebebasan untuk menulisnya di blog pribadi. Kalau bingung menggolongkan topiknya, ya tinggal buat submenu yang bernama “uncategorized”, gampang, kan?
Dan... Masih banyak kebebasan lainnya yang mungkin hatimu sendiri yang bisa menjelaskannya. Cihui!
4) Menulis di Blog Pribadi; Mengaktualisasikan Ilmu yang Didapat dari Blog Keroyokan
Mengaktualisasikan Ilmu yang Didapat dari Blog Keroyokan. Dok. Gurupenyemangat.com |
Gegara menulis di blog pribadi, bukan berarti aku ingin menegaskan bahwa meracik diksi di blog keroyokan adalah sebuah kesia-siaan, ya!
Sudah pasti banyak manfaat alias keuntungan positif yang bisa kita dapatkan ketika menulis di blog keroyokan.
Ketika kita menulis di sebuah blog “rame-rame” atau yang lebih enak dijuluki sebagai platform blog, biasanya banyak ilmu yang bisa kita rengkuh dari sana.
Terlebih lagi jika platform blog tersebut senantiasa memoderasi tulisan kita.
Tidak hanya berkisah tentang bagaimana cara menulis di blog yang baik dan benar, etika seorang penulis media online pun diajarkan.
Dari sana, perlahan diri yang kadang menulis secara asal-asalan ini akan menjadi lebih tertata dan meningkat kualitasnya. Aku kira, inilah maksud dari kalimat
“Menulislah secara konsisten, lalu kualitas tulisanmu akan meningkat.”
Kalau sekadar menulis saja di blog pribadi tanpa adanya moderasi dan tanpa mau melihat tulisan insan lain yang lebih hebat dari kita, mungkin racikan diksi relatif sukar untuk meningkat.
Apalagi kalau kita malas membaca, selesai sudah!
Padahal, kalau sudah terjun ke dunia menulis, jangan setengah-setengah. Kalau perlu, targetkan dalam beberapa tahun untuk menerbitkan sebuah buku.
Supaya terlihat keren?
Bukan!
Supaya ada karya yang tertinggal di dunia ketika dirimu dan diriku telah lebih dulu menepi ke alam barzah.
Ilmunya dari mana?
Pertama, sudah pasti dari membaca. Kedua, dari blogwalking alias jalan-jalan ke blog tetangga. Dan ketiga? Ilmu yang didapat dari “ulah” admin di platform blog.
Ketika admin merapikan paragraf, mengubah judul, hingga menaikkan sebuah artikel ke kolom headline/artikel utama, ketika itu juga kita dapat ilmu menulis secara gratis.
Ilmu itu supaya berkembang, harus dicatat dan diterapkan. Salah satunya adalah dengan menulis di blog.
Maka dari itulah, hematku, menulis di blog pribadi adalah caraku untuk mengaktualisasi ilmu yang didapat dari blog keroyokan, alias platform blog.
5) Menulis di Blog Pribadi, Berkesempatan untuk Menghasilkan Rupiah
Menulis di Blog Pribadi, Berkesempatan untuk Menghasilkan Rupiah. Dok. Gurupenyemangat.com |
Kamu pasti sering melihat iklan di sebuah blog, kan? Apalagi jika blog yang kumaksudkan adalah media mainstream ternama. Wah! Berjubel iklannya. Upss! 😎😎
Tapi, setelah ditilik lagi, ternyata iklan merupakan salah satu opsi yang menghasilkan saat kita mengelola sebuah blog.
Meski begitu, semua usaha memang butuh proses, sih. Seperti blog pribadiku saat ini. Blogku masih baru, masih harus dipupuk dengan segenap konsistensi.
Di luar sana, banyak kita temui para bloger yang berbisnis lewat blog.
Entah itu jual produk, jual jasa, jual template, hingga kursus online, masing-masing darinya memiliki penghasilan yang cukup menggiurkan.
Bahkan, tidak hanya produk, artikel di blog pun bisa membuat kita kaya. Eh. Sebut saja seperti “ulah” Pete Cashmore.
Pete menjadi bloger terkaya di dunia dengan penghasilan USD 560.000 – USD 600.000 tiap bulan. Tulisannya tidak jauh-jauh dari tema medsos dan teknologi. Wow!
Tapi, lagi-lagi uang bukanlah segalanya, kan? Meskipun tiap-tiap kita membutuhkan uang. Di sisi yang sama, menulis di blog juga bisa menjadi hobi sekaligus gaya hidup.
Dan yang terpenting, menulis (di manapun medianya) adalah salah satu jalan untuk mengikat ilmu, berbagi inspirasi, hingga menebarkan kebaikan kepada seluruh alam.
Prestasi menulis? Itu bonus!
Begitu pula dengan karya berupa buku, penulis eksklusif, hingga monetisasi blog. Semuanya adalah bonus dari sebuah konsistensi. Jadi?
Tetap semangat menulis dan tebarkan kebaikan kepada seluruh alam.
Jika belum mulai menulis? Tenang, umur menulis itu tidak berbilang, makin cepat mulai makin gemilang. Mulai saja sekarang. Ehem.
Udah, ya. Salam.
Ditulis oleh Ozy V. Alandika.
Baca juga: Cara Mudah dan Aman Optimasi Gambar untuk Blogger
5 komentar untuk "Memulai Menulis di Blog Pribadi, Berikut 5 Keuntungan yang Telah Aku Dapatkan"
Asik2 mantab
Tengkyu Bu Yana 😀
Kompasiana sudah besar, nggak nulis pun gak apa-apa, lha blog kita yang cuma kita yang mengisinya masih kecil ... perlu lebih 'diurus'
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)