Download 45 Metode Mengajar, Bisa untuk Pembelajaran Daring Maupun Luring
Dari era baheula hinggalah era merdeka belajar, agaknya eksistensi metode mengajar tidak pernah berubah. Yang ada, variasi mengajarnya yang bertambah, seiring dengan adaptasi diri terhadap zaman.
Metode mengajar zaman dulu, kita kenal dengan sebutan konvensional. Sedangkan metode mengajar kekinian boleh disebut inkonvensional.
Sebagai sebuah cara, teknik, ataupun jalan yang ditempuh untuk merengkuh tujuan pendidikan, tiap-tiap metode tidak ada yang jelek.
Masing-masing darinya memiliki keunggulan dan kelemahan. Tinggal lagi, bagaimana cara guru melakukan variasi sehingga semangat mengajar juga meninggi.
Pada tulisan kali ini, izinkan saya mengajak kita semua untuk kembali melirik metode pembelajaran baik yang konvensional maupun inkonvensional.
Tujuannya? Agar kita senantiasa tergugah untuk memperbaharui kompetensi, terutama kompetensi pedagogik guru.
Dalam file terlampir sudah tercantum 45 metode mengajar yang bisa kita gunakan dalam pembelajaran daring maupun luring.
Adapun untuk sajian singkatnya, bakal kami hadirnya 10 sampel metode mengajar. Sedangkan sisanya bisa diunduh pada link di akhir artikel ini. Semoga bermanfaat ya :-)
45 Metode Mengajar Guru. Dok. Gurupenyemangat.com |
1. Metode Ceramah
Siapa dari kita yang tidak pernah menggunakan metode ceramah? Saya kira, masing-masing dari kita pasti pernah semua, ya. Metode ceramah, mungkin terdengar klasik bahkan kuno untuk diterapkan di era kekinian. Tapi...
Sebagai salah satu metode pembelajaran, ceramah tetap diperlukan.
Bukan untuk membuat guru menjadi satu-satunya pihak yang aktif di kelas, melainkan untuk menuangkan instruksi serta memberikan penguatan.
2. Metode Tanya Jawab
Guru bertanya, siswa menjawab. Siswa bertanya, siswa sebelahnya yang menjawab. Dan ketika seluruh siswa tak bisa menjawab, akhirnya gurulah yang menjadi pemecah kebuntuan pernyataan. Begitulah setting seru metode pembelajaran tanya jawab.
Biasanya metode ini selalu hadir di awal, tengah, hingga jelang penutup pembelajaran.
Bahkan, saking pentingnya kegiatan tanya jawab, ada sebuah strategi pembelajaran yang begitu bergantung dengan aktivita tanya jawab. Mau tahu?
Strategi ini dinamakan SPPKB alias Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir. (Untuk lebih lengkapnya bisa lihat contoh penerapannya di sini, dan di sini)
3. Metode Diskusi
Tak ada diskusi maka tak seru, mungkin begitulah jargon yang tepat untuk mewakili salah satu metode pembelajaran konvensional yang bernama diskusi.
Dari dulu hinggalah hari ini metode ajar dengan cara diskusi masih eksis di jenjang pendidikan manapun.
Terlebih lagi di era merdeka belajar, arah pendidikan kita mulai disandarkan kepada critical thinking dan problem solving yang keduanya seakan wajib melibatkan diskusi. Tentunya, diskusi dua arah, ya.
4. Metode Latihan
Sekilas, barangkali metode latihan terlihat sangat sederhana bahkan sangat biasa-biasa saja. Tapi, pada materi-materi tertentu sesungguhnya metode latihan sangat penting.
Latihan alias training adalah salah satu jalan praktis yang bisa ditempuh guru untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik kepada siswa.
Jika itu berkaitan dengan rumus, maka dengan seringnya latihan siswa akan terbiasa mengutak-atik.
Sedangkan jika latihannya berkisah tentang keterampilan, semakin siswa terbiasa, maka semakin terampil bin tangkaslah mereka.
5. Metode Bercerita
Di situasi manapun, bercerita itu seru. Bahkan, orang yang pendiam pun masih bisa berkisah hingga berlembar-lembar ketika dirinya sedang keasyikan.
Saya kira, di dunia pendidikan juga demikian, bahwa kegiatan bercerita bisa dijadikan salah satu metode mengajar guru.
Tapi, beberapa guru mungkin sulit ngerem kalau bercerita. Jadi, selipkan humor sesekali, juga jangan lupa untuk ingat waktu, ya.
Apalagi kalau pembelajarannya daring, bisa gaswat kalau lama-lama! Hihihi
Sejatinya ada materi pembelajaran tertentu yang perlu diajarkan dengan cara bercerita. Misalnya materi tentang hikmah kehidupan, refleksi atas sebuah fenomena, hingga sejarah.
6. Metode Demonstrasi
Cukup 3 kata kunci untuk memahami penggunaan metode demonstrasi dalam mengajar. Yaitu: Proses, Situasi, dan Benda.
Metode konvensional jenis ini akan sangat berguna ketika seorang guru ingin memeragakan atau mempertunjukkan kepada siswa tentang materi ajar.
Baik suatu proses, situasi, maupun benda, demonstrasinya bisa berupa hal yang sebenarnya ataupun sekadar tiruan yang kemudian diikuti dengan penjelasan lisan.
Tapi, pada siswa usia bawah, menurutku perlu benda asli, situasi asli, serta pemeragaan yang sebenarnya.
7. Metode Pembiasaan
Bisa karena terbiasa, begitulah makna terdalam dari sebalik metode pembiasaan. Baik secara daring maupun luring, pembiasaan itu sangat penting dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa dari segi kognitif, afektif, serta psikomotorik.
Secara, ada materi ajar tertentu yang tak bisa ditelan hanya dengan sekali dengar, sekali praktik, dan sekali lihat. Misalnya, irama baca Qur’an pelafalan makhrijal huruf, baca puisi, hingga ekpresi.
Dengan demikian, metode pembebiasaan tetap diperlukan dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di kelas nyata maupun kelas virtual.
8. Metode Keteladanan
Kalau kita mau tahu tentang metode pembelajaran apa yang bisa membuat siswa berubah seiring berjalannya waktu, maka jawabannya adalah metode keteladanan.
Sebagai metode pembelajaran konvensional yang sudah terbit bahkan sejak zaman Nabi, keteladan adalah kunci teknik mengajar yang menekankan perubahan atas kesadaran.
Baik itu tentang perilaku, kognisi, maupun psikomotorik.
Tetapi di era hari ini, metode keteladanan seakan berasa seperti dua mata pisau yang sangat tajam.
Rumusnya, kalau perilaku yang diajarkan guru adalah kebaikan, maka kebaikan pulalah yang akan diteladan siswa. Jika sebaliknya? Hemm. Jangan sampai, ya.
9. Metode Penghargaan (Rewards)
Sadar atau tidak, sesungguhnya tiap siswa itu sangat ingin mendapat penghargaan. Bukan sekadar materi, hadiah, maupun uang, melainkan juga penghargaan dari segi pemberian perhatian dan apresiasi.
Maka dari itulah metode penghargaan alias rewards tetap bertahan hinggalah hari ini.
Meski terkadang orientasinya kurang bermakna, namun pemberian penghargaan sangat bisa menghadirkan suasana gembira, bahagia, dan positif.
Dalam pembelajaran, suasana yang demikian sangat diharapkan. Terang saja, ketika siswa bahagia, mereka akan lebih mudah menjemput makna dari sebalik materi ajar.
10. Metode Hukuman
Metode ini merupakan lawan dari metode pemberian hadiah. Pelaksanaannya adalah sebagai jalan terakhir dengan prinsip tidak menyakiti secara fisik, melainkan bersifat akademik dan edukatif dengan tujuan menyadarkan siswa dari kesalahan yang di ulang-ulang.
Ya, hukuman sejatinya tidak selalu berkisah tentang pukul-memukul. Pemberian project kepada siswa secara mandiri juga merupakan salah satu hukuman.
Intinya, hukuman dihadirkan agar siswa jera dan sadar atas perilaku ajar yang menyimpang yang telah dilakukannya.
***
Download 45 Metode Mengajar selengkapnya pada link berikut:
Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Posting Komentar untuk "Download 45 Metode Mengajar, Bisa untuk Pembelajaran Daring Maupun Luring"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)