Jadilah Guru yang Berkesan, Karena Guru yang Berkesan Akan Selalu Dikenang Sepanjang Zaman
“ Bapaaak...”. Begitu sahutan panjang 2 orang siswa seraya melambaikan tangan dari atas kendaraan bermotor. Teriakannya begitu berkesan terutama bagi seorang guru sepertiku.
Teriakan tersebut hadir dari dekat lampu jalan di persimpangan pasar beberapa waktu yang lalu.
Sejatinya aku sengaja berjalan kaki karena sedang mencari mesin ATM untuk mengambil beberapa lembar cuan.
Gegara disapa dengan teriakan cukup panjang, aku menyegerakan diri untuk menoleh. Kupikir, jarang-jarang ada orang yang sampai rela bersahut keras hanya untuk memanggil namaku, apalagi di tengah keramaian.
Setelah kulirik seraya melambaikan tangan kananku sembari melempar senyum. Oh… ternyata mereka adalah murid-muridku yang 6 tahun lalu sempat kuajar ketika aku sedang praktik di sebuah SMP.
Sontak saja aku kaget.
Bisa-bisanya mereka terkesan dan mengingatku, padahal waktu sudah berlalu sejauh itu. Dan, kita sejatinya sama-sama tahu kan bahwa kegiatan praktik mengajar sebagai tugas kuliah hanya sekitar 3 bulan saja.
Itu pun mengajar di kelasnya tidak full. Soalnya pada minggu-minggu pertama kita bakal disibukkan untuk mencukupi perangkat bin administrasi pembelajaran.
Okelah, jikalau dua siswa tadi sempat kuajar hingga bertahun-tahun, barangkali wajar bila mereka mengingatku.
Bahkan, ada pula siswa yang sudah lebih dari 3 tahun diajar oleh guru, tapi ternyata mereka tak ingat lagi dengan guru tersebut ketika dewasa. Kurang berkesan berarti.
Syahdan, malam tadi, aku pula punya kisah yang sama. Pada malam hari, tetiba saja aku dijapri oleh seorang siswi.
Entah darimana dia dapat nomorku tapi dia langsung mengaku sebagai muridku di masa lalu.
Sekarang gantian, aku yang tidak ingat dengannya. Hahahaha. Padahal baru sekitar 3 tahunan aku pindah tempat mengajar dari SMP ke SD, eh ternyata aku yang terlupa.
Setelah bercengkrama hingga beberapa baris chat, barulah aku mengingatnya, bahwa dia adalah seorang siswa yang sempat kuajar di kelas 9.
Belum selesai di sana, uniknya, ketika chat tersebut terus memanjang, sang siswa malah berkisah tentang keseruan kelas saat aku mengajar.
Aku heran seraya takjub karena bisa-bisanya si siswa tadi ingat hingga detail.
Sontak saja, ingatannya juga membuat pikiranku bernostalgia ke belakang. Bahwa, ada pula beberapa momentum yang telah aku lupakan.
Ya, tahu sendiri kan yang namanya guru terkadang tidak bisa mengingat siswa di kelasnya hingga 100%. Yang paling teringat biasanya siswa yang rajin, yang super aktif, dan hiperaktif.
Sisanya… Mungkin aku masih ingat, tapi perlu berpikir keras terlebih dahulu.
Guru, Hadirkan dan Tinggalkanlah Kesan yang Baik
Guru selalu dikenang. Foto: Kominfo.go.id |
Kembali merenungi seraya memetik refleksi dari pertemuanku dengan siswa, aku jadi terngiang dengan masa sewaktu SD.
Baik secara umum maupun secara khusus, ada beberapa guru SD yang hingga saat ini masih aku ingat secara detail perangai serta tingkah lakunya.
Sebut saja seperti pendekatan ajar, metode mengajar, peraturan sebelum mengajar, perkataan di kala mereka marah, gaya mengajar, humor, hingga rewards yang diberikan masih kuingat.
Semisal, dulu ada seorang guru Matematika yang menghadiahkan setiap siswanya pulang lebih awal jikalau mampu mengerjakan soal latihan.
Aku kegirangan waktu itu karena sering pulang duluan karena bisa menuntaskan latihan yang diberikan. Sontak saja semua siswa pun deg-degan seraya semangat karena tertantang.
Bisa jadi kalian pula demikian. Setidaknya ada sebagian guru SD yang teringat, meski tidak lagi hafal secara detail dengan nama-namanya.
O ya, tidak pula harus guru yang sempurna menurut kacamata buku. Walaupun terkadang guru itu terkesan membosankan, garang, galak serta killer, namun bila teringat sampailah hari ini berarti terdapat sebagian kesan “wah” yang tertinggal.
Entah itu tentang meningkatnya motivasi belajar secara dadakan, terbiasa berperilaku terpuji sebab tadinya senantiasa dituntut menjadi anak yang terpuji, jadi orang sukses sebab tadinya kerap ditegur malas belajar, sampai penyesalan yang bertumpah sebab dahulu kerap bolos, seluruhnya pastilah berkesan.
Belum selesai sampai di sana, sayangnya kesan baik dari petuah-petuah guru SD itu baru disadari di kala kita sudah berumur. Coba saja dahulu di SD langsung siuman, bisa-bisa hari ini kita jadi presiden semua. Aamiin.
Dengan Kesannya, Guru Adalah Role Model Sepanjang Zaman
Guru, Role Model Sepanjang Zaman. Foto: KOMPAS.com |
Siapapun dan seperti apapun gurunya, ketika mereka sempat membagikan kesan yang baik kepada siswa, kala itu pula dia dapat jadi role model sejauh era.
Gegara teladannya, guru dengan semangatnya selalu membagikan sentuhan-sentuhan lembut nan manis guna membentuk kepribadian siswa.
Enggan peduli dengan apapun kebijakan pemerintah, entah itu Merdeka Belajar ataupun pembelajaran berbasis aplikasi sekalipun, kedudukan guru yang berkesan tidak dapat tergantikan.
Terkadang kita harus menyadari bahwa melalui“ pemaksaan” pembiasaan baik kepada siswa, guru sudah mengobrak-abrik kerutinan kurang baik siswa sampai mereka tersadar dengan sendirinya kalau tiap perbuatan serta kerutinan kurang baik itu mencelakakan.
Melalui metode mengajarnya, guru dengan hebat dapat jadi sumber inovasi untuk siswa dalam membuka keran pemikiran yang sejauh ini masih terbelenggu dengan malas.
Perlahan kita disadari dengan kehadiran materi ajar berupa tata cara, pendekatan, tugas, PR, dan riset yang diberikan guru. Semuanya adalah demi kehebatan siswa di masa depan.
Melalui humornya, guru dapat mengenalkan kepada siswa tentang kompleksnya kehidupan. Supaya siswa dapat membedakan mana masa-masa sungguh-sungguh serta mana masanya bersantai.
Melalui motivasinya, guru senantiasa mengajak siswa supaya jangan lemah dengan permasalahan, jangan gampang patah arang, serta jangan pula khawatir keluar dari zona aman.
Rasanya belum pernah ditemukan guru yang memberikan motivasi supaya siswa putus asa, kecuali guru itu adalah “guru jadi-jadian”.
Segenap kesan baik yang sudah guru hadirkan kepada siswa sejatinya bakal terus membuat guru dikenang sepanjang masa. Seperti itu indahnya jadi guru.
Sebagai penutup: Kepada semua guru, tetaplah bersahaja tanpa bosan serta selamat“ minteri”.
Salam.
Baca juga:
4 komentar untuk "Jadilah Guru yang Berkesan, Karena Guru yang Berkesan Akan Selalu Dikenang Sepanjang Zaman"
Siap
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)