Papa dan Mama, Begini Cara Mengajarkan Anak Sopan Santun Terhadap Semua Orang
Terkadang ketika anak masih kecil, hal-hal yang berkaitan dengan kebiasaan berupa sopan santun biasanya tidak terlalu dipedulikan.
Kebanyakan orang tua menganggapnya sebagai suatu hal yang biasa, karena anak masih terlalu unyu-unyu dan belum mengerti aturan sopan santun.
Tapi, sebenarnya hal tersebut akan menjadi masalah ketika si buah hati mulai bersosialisasi dengan teman dan memasuki usia pra sekolah.
Terang saja, ketika memasuki usia pra sekolah, maka sopan santun menjadi hal yang sangat penting diajarkan kepada anak.
Sebenarnya masalah tata krama alias sopan santun pada anak perlu diajarkan dan tanamkan kepada anak sejak usia dini.
Dengan begitu anak akan terbiasa berperilaku baik dan juga sopan kepada papa maupun mamanya, teman hingga orang lain.
Begini Cara Mengajarkan Sopan Santun Kepada Anak
Mengajarkan Nilai Sopan Santun Kepada Anak Sejak Dini. Foto: Pixabay |
Maka dari itulah, sebagai orang tua, kita harus mengajarkan adab kepada anak sejak masih berusia dini baik kepada dirinya, orang tua, teman, serta masyarakat.
Secara, sopan santun adalah sikap alias pembiasaan yang membutuhkan proses dan juga disiplin dengan kesabaran dalam waktu lama.
Sebenarnya semua perilaku dan sopan santun anak merupakan cerminan dari kedua orang tuanya.
Bahkan, hal tersebut sudah berlaku sejak pra-pernikahan, tepatnya dari masing-masing karakter pasangan.
Meski demikian, tenang saja. Semua orang berhak berubah, dan kebiasaan-kebiasaan buruk bisa dibasmi dengan kebiasaan-kebiasaan baik. Asalkan? Jangan dicampur. Iya, yang baik itu baik, dan yang buruk jangan takut mengecapnya buruk.
Pendidikan karakter bagi anak merupakan hal yang sangat penting. Karena itu papa dan mama harus mengajarkan sopan santun kepada anak sejak usia dini.
Siapa lagi kalau bukan orang tua, karena mereka adalah guru pertama yang terbaik bagi seorang anak dalam kehidupannya.
Caranya? Tak perlu sampai ikut kursus alias bimbel online untuk mengajarkan sopan santun.
Mulailah mengajarkan nilai-nilai kesopanan kepada anak dengan hal-hal kecil yang berhubungan dalam kehidupan sehari-hari.
- Mengajarkan Sopan Santun Kepada Anak dengan Mengucapkan Kata Tolong dan Terima Kasih
Ketika anak sudah mulai dapat berbicara mulailah membekali nilai karakter mulia kepada anak dengan membiasakan mengucapkan kata tolong ketika hendak meminta bantuan.
Syahdan, setelah menerima bantuan ucapkanlah kata terima kasih sebagai bentuk rasa hormat atas bantuan yang telah diterima.
O ya, rajin mengucapkan terima kasih itu banyak manfaatnya loh, serius! Bisa disimak pada artikel berikut: 7 Manfaat Membiasakan Diri Mengucapkan Terima Kasih, Sudahkah Anda Dapatkan?
Tapi perlu diingat, teladan adalah number uno.
Papa dan Mama harus mencontohkan dan membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari, karena anak akan belajar sopan santun dari kebiasaan yang dilihat dari perilaku ayah dan ibunya.
Selain itu, anak juga suka meniru hal-hal yang dianggap baru atau menyenangkan baginya.
Nah, di sinilah poin pentingnya bahwa kita sebagai orang tua perlu menghadirkan perilaku sopan santun sebagai perilaku yang menyenangkan. Bukan malah aturan ketat nan otoriter.
- Ajarkan Keberanian Mengakui kesalahan dan Meminta Maaf
Tips berikutnya adalah dengan mengajarkan sopan santun kepada anak dengan cara memberikan pemahaman konsekuensi dari setiap perilakunya.
Sederhananya seperti ini.
Misalnya ketika anak melakukan kesalahan seperti memecahkan piring, maka ajarkan mereka untuk berani jujur mengakuinya. Selain itu ajarkan juga untuk meminta maaf atas semua kesalahan yang dilakukannya.
Jangan malah dimarahi atau bahkan dicaci maki.
Kasihan, anak bakal takut dan terluka hati bin batinnya. Yang penting mereka sudah mengakui kesalahan, dan mau bertanggungjawab.
Dengan cara tersebut, rasanya anak akan memahami konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukannya.
Kalau orang tua sudah terbiasa mengajarkan anak untuk senantiasa mengakui kesalahan, maka ke depannya bakal lahir anak-anak hebat yang bertanggungjawab.
Demikian juga ketika anak harus meminta maaf atas kesalahannya.
Tuangkan gagasan kepada mereka bahwa meminta maaf bukanlah sebuah kelemahan yang dapat merendahkan harga dirinya.
Orang yang berani meminta maaf adalah orang yang hebat. Dan sebaliknya, orang yang tak berani meminta maaf itulah yang lemah.
Untuk mengajarkan anak agar terbiasa meminta maaf, bisa disimak pada artikel: Awas, Pendendam! Begini Cara Mengajarkan Anak agar Terbiasa Meminta Maaf dengan Tulus
- Ajarkan Anak untuk Selalu Berkata yang Baik-Baik
Aturan sopan santun mungkin mudah, tapi praktiknya di alam nyata sungguh susah. Terkadang, santun atau tidaknya seseorang dinilai dari cara dan gaya dia berbicara.
Lisan yang baik akan membuat orang dikenal baik, begitu pula sebaliknya.
Alhasil, demi menerbitkan generasi penerus ayah-ibu yang mantap, maka dalam setiap hal mulailah mengajarkan dan membiasakan mereka untuk selalu berkata dengan tutur dan diksi yang baik.
Caranya?
Kita bisa mulai dengan melatih dan membiasakan diri menggunakan pemilihan kata yang baik.
Ajarkan kepada anak mana kata-kata yang baik dan sopan dan mana yang tidak. Mudah-mudahan sang buah hati dapat memahami dan meneladannya dengan baik.
Karena anak cepat sekali akan meniru semua ucapan yang didengarnya, sebaiknya selalu gunakan juga kalimat yang baik ketika berbicara pada anak.
O ya, selain itu anak juga bisa meniru ucapan yang didengarnya dari TV dan yang lainnya.
Jadi, orang tua harus lebih selektif dalam memilih acara TV yang ditonton anak maupun saat bersosialisasi di lingkungan sekitar.
Sekarang ini, diksi-diksi di medsos yang sangat berbahaya.
Selain banyak provokator, ramai pula kata-kata bertajuk caci maki yang dengan mudahnya diposting oleh seseorang.
Bahaya, lama-lama hal tersebut jadi kebiasaan, dan kebiasaan bakal menjadi karakter. Hemm.
Sebaiknya kita dan anak-anak jangan ikut-ikutan, ya. Kita perlu bijak menghadapi mulut-mulut yang seenaknya ceplas-ceplos kata-kata kotor. Cara menghadapinya bisa disimak pada artikel: Jangan Terpancing! Begini 6 Cara Bijak Menghadapi Orang yang Sering Berkata Kasar dan Kotor
Semoga anak kita tidak demikian, ya.
- Ajarkan Untuk Selalu Menutup Mulut dan Hidung Ketika Batuk atau Bersin
Tips lainnya dalam mengajarkan nilai-nilai tata krama kepada anak adalah dengan mengajarkan mereka untuk selalu menutup mulut pada saat bersin maupun batuk.
Sederhana, kan?
Tapi Papa dan Mama harus selalu mencontohkan dan membiasakan perilaku ini kepada anak. Bekali nilai kesantunan sepele bin krusial ini kepada anak agar tidak mengganggu orang lain.
Lebih lanjut, berikan juga pemahaman kepada anak bahwa ketika seseorang sedang sakit maka batuk atau bersin dapat menularkannya kepada orang lain.
Meski begitu, sebaiknya orang tua jangan hanya menyampaikan dengan ucapan, melainkan juga dengan perbuatan.
Nah, kembali lagi kepada teladan dan kebiasaan tadi, kan?
Maka dari itulah dikatakan bahwa peran orang tua sebagai guru pertama sangat sulit untuk digantikan.
Meski demikian, jangan terlalu bangga dengan peran orang tua karena menjadi papa dan mama adalah AMANAH.
Oke, begitu saja, ya. Semangat selalu dalam mendidik anak.
Salam.
Baca Juga:
Posting Komentar untuk "Papa dan Mama, Begini Cara Mengajarkan Anak Sopan Santun Terhadap Semua Orang"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)