Awas! Bad Attitude Bakal Mengantarkanmu Terperosok dalam Jurang Kehancuran
Ketika hidup, semakin hari kita semakin sadar bahwa ternyata pengetahuan dan keterampilan itu penting.
Dengan pengetahuan kita bisa melihat dunia secara luas, sedangkan dengan keterampilan kita bisa memiliki peluang untuk menata karier ke arah yang lebih baik. Benar nggak sih!
Makanya tidak salah bila kemudian nilai rapor yang sering tampak saat kita sekolah dulu adalah kolom pengetahuan dan keterampilan.
Apakah keduanya sudah mencapai standar minimal atau tidak, nilai itu malah menjadi perhatian khusus bagi siswa, guru, serta orang tua kita.
Tapi, karena kita adalah makhluk yang selalu diperhatikan serta memperhatikan, dibutuhkan serta membutuh orang lain, kemungkinan bekal pengetahuan dan keterampilan saja tidaklah cukup.
Nah dalam hal ini kita perlu memiliki attitude yang baik. Apa itu attitude?
Foto oleh cottonbro dari Pexels
Ialah sikap kita, cara kita berperilaku, cara kita berinteraksi, bertindak, serta cara kita berhubungan dengan orang lain di manapun diri ini berada.
Misal nih, aku adalah mahasiswa yang sedang kuliah di salah satu PT. Kalau sedang ada jam kuliah, aku harus menghormati dosen kan?
Attitudealias sikap seseorang itu penting karena ke depannya sebuah sikap akan menjadi cerminan karakter diri.
Bukankah pengaruh karakter itu biasa di luar? Eh luar biasa maksudnya. Tentu saja, lebih-lebih saat kita sudah memasuki dunia masyarakat dan dunia kerja.
Banyak orang memberi penilaian berdasarkan bagaimana tindakan kita, bagaimana sikap kita dalam merespon suatu masalah, bagaimana komitmen diri, hingga bagaimana adab kita terhadap orang yang lebih tua.
Bagus dan baiknya sebuah attitude, perlahan akan berdampak pula dengan keberlanjutan hidup kita. Bahkan kebagusan sikap juga bisa mempengaruhi kesuksesan seseorang.
Apa iya? Iya dong! Kehidupan hari ini tidaklah selalu tentang skills maupun knowledge.
Ketika ada orang yang hebat secara skill, tapi enggak ada akhlak, maka perlahan ia akan diabaikan bahkan tidak diperhitungkan dan enggak dibaperin sama sekali.
Knowledge juga begitu.
Soal pengetahuan tentang keilmuan tertentu hingga luasnya wawasan, semua orang bisa mencapainya.
Bahkan, kecepatan hafalan seseorang sampai bisa menyaingi mesin google. Tapi kalau soal sikap, belum tentu. Karakter itu mahal cuy!
Foto oleh Jan Prokes dari Pexels |
Makanya ulama-ulama zaman dahulu seringkali mendahulukan adab dibandingkan ilmu. Makin bagus adab seseorang maka makin dipermudahkanlah jalan mereka untuk menggapai ilmu.
Dan kemungkinannya attitude juga begitu. Sama persis menurutku. Entah itu di sekolah, di masyarakat, atau pun di lingkungan kerja, kebagusan sikap seseorang akan mengantarkannya kepada kebahagiaan.
Siapa yang tidak bahagia kalau kemudian dirinya “disayang” oleh bos? Siapa yang tidak senang bila dirinya dianggap “ada” dan “diakui” oleh masyarakat? Pasti senang sekali kan?
Tentu saja. Kalau orang sudah senang karena sikap kita yang bagus, jalan kenikmatan hidup akan terbuka dengan sendirinya.
Yang belum dapat kerja, bisa ditawari pekerjaan gara-gara ber-attitude. Yang sudah dapat kerja, bisa jadi dipermudah untuk naik jabatan.
Itulah kebahagiaan.
Lalu, bagaimana bila ada seseorang yang memiliki bad attitude? Rasanya, ini alamat bahaya ya.
Ketika kita jadi orang baik saja, masih banyak yang tidak suka. Apalagi kalau kita tak punya attitude!
Ya, Bad Attitude Akan Membuatmu Jatuh ke Dalam “Jurang Kehancuran”
Salah satu dampak yang bisa saja terjadi ketika seseorang mempunyai attitude yang buruk adalah, dirinya akan terjatuh ke dalam “jurang kehancuran.” Mengapa bisa begitu?
Misal nih ya.
Misalnya ada seorang mahasiswa yang memiliki sikap yang buruk seperti suka gosip, tidak menghargai pendapat orang lain, tidak menghormati dosen, hingga sering bolos buat tugas. Apa dampaknya kira-kira?
Sekilas, tentu saja orang lain akan malas dekat dengannya, orang takut menitipkan amanah/jabatan kepadanya, dan perlahan nilainya di mata dosen akan jeblok. Paling kencang, dapat B-. Hehe
Taubat deh. Taubat. Buruan!
Kalau mahasiswa tadi cepat memperbaiki sikapnya dan mulai belajar untuk bersikap yang baik, mungkin bisa dimaafkan.
Secara, manusia itu lumbungnya salah kan? Tapi kalau tidak, maka dirinya telah melompat sendiri ke dalam jurang kehancuran.
Hubungan, komunikasi, serta interaksi yang tidak baik terhadap orang lain perlahan akan menyempitkan jaringan pergaulan.
Ini tidak berlaku di dunia kampus saja, melainkan juga di lingkungan masyarakat.
Jadi, marilah kita senantiasa mewujudkan attitude yang baik.
Baca juga:
- 2 Mindset Tentang Waktu, Semoga Tidak Ada Penyesalan di Hari Kemudian
- Manajemen Kecewa: Menjadi Sahabat Bagi Diri Sendiri
- Mengapa Berharap Kepada Manusia Itu Sungguh “Menyakitkan”?
Posting Komentar untuk "Awas! Bad Attitude Bakal Mengantarkanmu Terperosok dalam Jurang Kehancuran"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)