Macam-Macam Maqam Al-Qur'an yang Dilagukan oleh Nissa Sabyan

Salam. Sobatku, kalian kenal kan dengan Nissa Sabyan? Ya, segenap lagu religinya begitu adem, merdu dan lembut, begitu pula dengan lagu-lagu sholawatnya. Tapi tahukah kalian? 

Ternyata lagu-lagu Nasyid Nissa Sabyan itu memakai aneka macam jenis Maqam Al-Qur'an loh?

Nissa Sabyan on Instagram.

Ya, dalam membaca/melagukan Al-Qur'an dengan tartil apalagi dengan  tilawah, para Qori'/Qori'ah  menggunakan Maqam alias irama khas tertentu. 

Maqam bisa mempunyai arti tingkatan nada/lagu, bisa juga disebut irama lagu, nagham atau langgam. Dalam seni membaca Al-Qur'an, ada 7 tingkatan nada yang populer. Namun berdasarkan Muzzamil Hasbalah kini sudah ada 8 Maqam terkenal yang sering dilantunkan para Qori'/Qori'ah, yakni:

1. Maqam Kurdi

Irama kurdi mempunyai nada khas murung dan cenderung mengayun-ngayun nada dengan lembut. Contoh Qori' yang sering melantunkannya mirip Thoha Al Junaiyd dan Syekh Abdurrahman Al-Ausy.

Dan untuk Nasyid dapat disimak pada lagu Ummi yang dinyanyikan oleh Nissa Sabyan. Lantunan Maqam Kurdi terlihat begitu berayun dan lembut di kala Nissa Sabyan melafadzkan kata "Ummi, Ummi".

2. Maqam Nahawand

Irama Nahawand juga berkarakter sedih, tetapi lembut, dan kalem. Contoh alunan iramanya bisa kita simak secara seksama pada Variasi Al-Fatihah Imam besar Mishary Rasyid Al-Afasy. 

Pada Nasyid dan religi, kita pula bisa menyimak lagu Nissa Sabyan yang berjudul "Law Kana Bainanal Habib". 

Variasi merdu Irama Nahawand pada lagu tersebuk bisa Sobat simak pada lirik "Law kana bainanal habib Ladanal-qasi wal-qarib".

3. Maqam 'Ajam/Jiharka

Lagu/irama 'Ajam berirama Bahagia, senang dan suka cita. Bacaan Al-Fatihah  Imam Syekh Saad Al-Ghamdi, Ustaz Abu Usamah. Pada lagu lagu religi bisa Sobat dengar pada lagu "Den As-Salam". Lagi-lagi dari Nissa Sabyan.

4. Maqam Hijaz

Irama Hijaz karakternya sedih dan agak menyeramkan, alias mistis. Nada Hijaz bisa Sobat simak pada Bacaan Syekh Hani Ar-Rifa'i.

5. Maqam Bayyati

Lagu Bayati sangat terkenal, bahkan ketika kita ikut kontes MTQ lagu Bayyati wajib dipakai. Irama Bayyati karakternya remaja, berwibawa, bersahaja, sederhana, dan rendah hati.

Lagu ini bisa kita simak pada bacaan Qur'an Syekh Muhammad Ayyub, Syekh Muhammad Hariri. Pada alunan lagu Nissa Sabyan bisa disimak dalam setiap lirik lagu "Assalamualaika" dan juga lagu "Qomarun".

6. Maqam Shoba

Irama Shoba adalah irama yang paling sedih, seiras dengan suasana hati ketika kita bernyanyi sembari menangis. Irama Shoba bisa Sobat telaah pada setiap Qur'an Imam Syekh Bandar Baleela.

7. Maqam Sika

Karakter maqam Sika adalah karakter ketimuran dan populer bagi orang Timur. Lagu ini menghadirkan nada yang cemerlang dan cenderung bahagia. 

Bacaan Syekh Saad Al-Ghamdi pada permulaan Surah Al-Baqarah. Lagu nuansa religi yang pakai Irama Sika mirip lagu "Tola'albadru alaika".

8. Maqam Rast

Irama Rast memiliki aksara nada yang lebih dinamis dan sarat akan semangat. Banyak dari kita yang sering azan menggunakan nada Rast, sebab mudah di ingat. 

Bacaan Al-Fatihah Syekh Abdurrahman As-Sudais. Nada Rast yang simpel bisa kita simak sewaktu Takbiran, atau irama bacaan Barzanji.

***

Demikianlah lagu-lagu terkenal yang biasa digunakan di sewaktu membaca Al-Qur'an. Bahkan, bisa pula digunakan untuk irama Nasyid, Gambus, maupun Sholawatan. 

Irama yang lembut nan menyejukkan hati seakan membuat para pendengar tenteram. Tidak ada salahlah kita mempelajari Seni Baca Qur'an, alasannya adalah ialah yakni akan bikin bacaan kita makin indah. Meski demikian, lagi-lagi tajwid lebih utama.

Jika kita sudah hafal irama macam-macam Maqam Al-Qur'an ini, maka di di saat mendengar lagu-lagu Nissya Sabyan atau Nasyid yang lain, kita bisa menebak oh ini irama Nahawand, ini irama Hijaz, dan lain sebagainya. 

Tentunya, akan meningkatkan derajat pengetahuan kita tentang irama Al-Qur'an.

Salam.

Baca juga:

• Inseminasi Buatan dan Bayi Tabung Menurut Pandangan Islam
• 7 Dosa Tubuh Menurut Imam Al-Ghazali dalam Bidayatul Hidayah
• Begini 5 Adab Penuntut Ilmu Terhadap Diri Sendiri dalam Kitab Taisirul Khollaq