Awas Punah! Inilah 4 Trik untuk Berubah Menjadi Lebih Baik
Meninggikan angan tentang diri sendiri kadangkala begitu mengasyikkan. Betapa tidak, bayangan yang nampak cuma berkisar tentang kita yang telah memiliki rumah, mobil elegan, istri serta anak, sampai apartemen elegan.
Demikian juga kala kita memandang orang lain" sukses" dalam dimensi logika individu.
Entah itu orang sebelah, saudara dekat, apalagi orang asing yang kebetulan melalui di depan rumah, asumsi yang timbul di angan kita merupakan" wah, lezat sekali hidupnya, saya ingin semacam itu!"
Sementara itu, belum pasti mereka yang nampak elegan hidupnya pula elegan serta lepas dari permasalahan.
Kenyataan yang bagi pemikiran kita mengasyikkan belum pasti sama dengan apa yang mereka hadapi. Toh, kita juga tidak menyelami kehidupan mereka seutuhnya lebih jauh.
Bersandar dari sana, banyak pula dari kita yang menetapkan batasan profesinya tanpa ingin berganti serta berlari bersama masa.
Yang telah lulus PNS ingin melanjutkan kisahnya sebagai guru biasa saja, tanpa ingin mencicip jabatan struktural maupun mengupdate karir.
Tidak jauh beda, pekerjaan lain juga begitu.
Awas Punah! Inilah 4 Trik untuk Berubah Menjadi Lebih Baik. Gambar oleh StartupStockPhotos dari Pixabay |
Misalnya seseorang kontraktor berharap jadi karyawan biasa, terus bertahan tanpa naik jabatan sampailah pensiun.
Bagaimana menurutmu?
Rasanya mereka tidak ingin keluar dari zona aman serta terkesan tidak ingin mengambil usaha lebih. Sesungguhnya bila telah benar-benar "aman" bukanlah jadi soal.
Tetapi, bukannya tantangan hari besok lebih berat? Jangan-jangan profesi kita bakal punah di hari besok!
Amati saja para kasir yang mulai kesepian sebab kehadiran e-money. Amati pula pengantar pesan yang telah kalah saing dengan email serta media sosial.
Resepsionis, penjaga tol, sampai petugas pajak juga wajib mulai berjaga-jaga sebab profesi mereka lekas mengarah kepada kepunahan.
Dengan realitas ini, apakah kita senantiasa hendak merasa" cukuplah semacam bin sebatas ini"?
Rasanya kita perlu berlekas untuk berubah menjadi lebih baik. Bila tidak kunjung berubah, kita bakal tergusur oleh orang yang menggaungkan perubahan.
Kita pula bisa jadi tidak bakal diperhitungkan lagi bersamaan dengan inovasi yang diujicoba oleh orang-orang yang ingin berubah.
Syahdan, apa saja trik agar kita bisa segera meng-upgrade diri serta keluar dari zona aman?
1. Upgrade Pengetahuan serta Skill
Pekerja yang pintar di masanya banyak, pekerja yang giat pula banyak. Demikian juga dengan pekerja yang cuma mencukupkan dirinya gegara merasa telah berkapasitas.
Tetapi, pekerja pintar serta giat dapat dengan gampang dikalahkan oleh pekerja yang inovatif, kreatif, serta pintar.
Pintar bila tidak diasah, maka orang bakal mandek. Giat bila tidak upgrade skill pula bakal ditinggalkan orang. So, bagaimana cara agar diri dapat bertahan?
Sejatinya tiap-tiap diri butuh memperbaharui pengetahuan serta skill. Majunya era wajib selaras dengan kemajuan diri.
Kita mesti berjalan beriringan bersama era. Bila tidak, kita bakal ditinggalkan serta digantikan oleh orang lain.
Dengan bertambahnya pengetahuan serta skill, meningkat pula nilai diri. Misalnya, karyawan senantiasa hendak lebih bernilai bila mereka memiliki skill pendukung semacam ilmu ekonomi, statistik, maupun wirausaha.
Seseorang guru pula bakal lebih bernilai bila mereka pula dapat menguasasi IT, merangkai diksi, ataupun menghasilkan inovasi dalam pendidikan. Demikian juga dengan pekerjaan-pekerjaan lain.
2. Perbaiki Etika serta Tambah Estetika
Etika serta estetika yang baik umumnya memunculkan kesan yang" wah" di hati para pemimpin. Dari kesan yang" wah" seperti itu pekerja hendak menemukan bermacam keberuntungan. Mereka bisa jadi tidak pintar, tetapi etika serta estetika mereka mengalahkan kepintaran.
Jadi normal saja bila kemudian pimpinan memiliki kesan lebih kepada mereka.
Etika serta estetika yang ditunjukkan bisa jadi simpel. Bisa jadi cuma semata- mata mempersiapkan minum( bila pimpinan nampak haus), serta menawarkan dorongan ikhlas serta tuntas di kala pimpinan lagi sibuk- sibuknya.
Tidak banyak orang yang peka, sampai dapat berbuat semacam itu. Itu permasalahan hati, kerutinan, serta akhlak yang memanglah telah ditanam semenjak lama.
3. Ganti Kebiasaan
Bila tiap hari rutinitas kita cuma makan tidur makan tidur, barangkali hidup kita cuma hendak berkisah tentang rasa kenyang serta kantuk.
Demikian juga dengan profesi kita. Bila kerja cuma sebatas melaksanakan kewajiban berikut dengan urutannya, berarti siap-siap saja kita bakal kehadiran tamu jenuh.
Berlama-lama dengan jenuh perlahan akan mengusik emosi kita sampai jadi seseorang yang emosional. Ujung- ujungnya tentu menuju ke perasaan, pasti saja perasaan yang salah serta bertabur dengan keluh berkelanjutan.
Untuk menangkalnya, kita butuh "ganti rutinitas" dalam hidup. Meski pergantian itu simpel semacam mengganti posisi tempat tidur, meja kerja, meja belajar, maupun membolak-balik agenda setiap hari, masing-masing darinya bakal mempengaruhi dengan mood serta inisiatif kita.
Semakin diri ini mampu mengganti ataupun menaikkan rutinits hidup yang lebih baik, semakin besar pula kesempatan yang akan kita hampiri, demikian juga kebalikannya.
Pemikiran "jika ada orang lain, mengapa harus aku?" wajib diganti jadi" kalo orang mampu, mengapa saya tidak?"
4. Kerja Keras
Tidak tersanggahkan bahwa orang-orang yang sukses di masa depan merupakan orang yang bekerja lebih keras.
Walaupun demikian, kerja keras wajib didukung dengan kerja pintar, kerja cerdas, serta keahlian dalam merengkuh kesempatan.
"Apakah orang yang senantiasa on time telah bekerja keras?"
" Apakah orang yang melaksanakan kerja sesuai agenda telah bekerja keras?"
Jawabannya belum. Orang yang bekerja keras, rencana kerjanya lebih terarah, syahdan senantiasa tiba lebih dini daripada orang lain sangatlah istimewa, sampai hasil yang didapatkan bakal lebih dari orang lain.
Tetapi, kerja keras bukan berarti selalu berkisah tentang banting tulang. Di dalam pekerjaan itu wajib dihadirkan tujuan yang jelas, proses, terukur dalam ide, serta jelas waktu ketercapaiannya.
Kejelasan ini merupakan jalan menggapai unique selling point yang membedakan pekerja keras satu serta yang lain.
Inilah 2 opsi yang wajib kita tempuh dalam hidup. Bila mau berganti serta bertransformasi, kita wajib berupaya keras, serta bersusah payah buat menempuhnya.
Kecuali bila kita mau lekas punah serta tergantikan oleh orang- orang yang sudah bersiap. Terserah kamu, sih.
Salam.
Ditulis oleh Ozy V. Alandika
Baca juga:
Posting Komentar untuk "Awas Punah! Inilah 4 Trik untuk Berubah Menjadi Lebih Baik"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)