Isi Pidato Mas Nadiem untuk Peringatan Hari Guru 2020
Tertanggal 23 November 2020, akhirnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merilis teks pidato yang akan disampaikan oleh Mas Mendikbud Nadiem Makarim pada peringatan Hari Guru Nasional 25 November 2020.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kemendikbud sendiri akan menggelar upacara bendera peringatan HGN 2020 pada pukul 08.00 WIB secara tatap muka. Namun demikian, pelaksanaan upacara ini bersifat terbatas, minimalis, serta memperhatikan protokol kesehatan covid-19.
Pidato Mendikbud untuk Hari Guru Nasional 2020. Foto diolah dari Instagram Mas Mendikbud Nadiem |
Melalui surat edaran bernomor 115583/MPK.A/TU/2020 ini juga, Kemendikbud menghimbau agar tiap-tiap instansi pusat, instansi daerah, satuan pendidikan, serta kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri yang berada dalam wilayah zona hijau dan kuning diperkenankan untuk menyelenggarakan upacara bendera secara tatap muka.
Masih dalam aturan yang sama, pelaksanaan upacara bersifat terbatas, dan minimalis dengan berpedoman pada ketentuan yang ditetapkan oleh Kemendikbud.
Selebihnya, untuk instansi dan satuan pendidikan di daerah yang berada dalam wilayah zona oranye dan merah, tetap diharapkan dapat mengikuti jalannya upacara bendera melalui siaran langsung di kanal Youtube Kemendikbud RI maupun saluran TV Edukasi.
Atas keputusan yang dikeluarkan, adalah wajar bila peringatan Hari Guru Nasional 2020 tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Kehadiran pandemi pun telah mengubah segala aspek dan sektor kehidupan kita. Setidaknya, sudah 9 bulan pelaksanaan pembelajaran jadi kurang efektif.
Namun, ketika kita menilik isi pidato Mas Mendikbud Nadiem Makarim untuk Hari Guru Nasional 2020, ada satu kalimat yang kiranya bisa saya kutip sekaligus kita jadikan sandaran semangat. Yaitu, Selalu Ada Hikmah dari Setiap Peristiwa.
Isi Pidato Mendikbud untuk Hari Guru Nasional 2020: Selalu Ada Hikmah dari Setiap Peristiwa
Dalam teks pidato yang akan disampaikan pada 25 November 2020 tersebut, tertuang kalimat bahwa Mas Nadiem percaya bahwa selalu ada hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi.
Pidato Mendikbud untuk Hari Guru Nasional 2020. Dok. Kemendikbud |
Banyak pemangku kepentingan di bidang pendidikan bahu-membahu, bergotong-royong demi mengatasi kompleksitas situasi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.
Syahdan, Mas Nadiem juga menyoroti peran orang tua dalam mendampingi anaknya terkait pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Ungkap Mas Nadiem, orang tua juga bahu-membahu memberikan motivasi, menemani belajar, bahkan turut pula menjadi guru bagi anak-anaknya.
Hal itu juga seiras dengan aksi jutaan guru Indonesia yang turut serta dalam ribuan webinar serta pelatihan daring. Mas Nadiem sangat mengapresiasi perjuangan guru yang secara giat dan aktif mencari solusi terbaik demi berlangsungnya pembelajaran di masa pandemi.
Kata kuncinya ialah, sikap positif, semangat pantang menyerah, gotong-royong, dan keteladanan.
Lebih dari itu, dalam isi pidato Mendikbud untuk Hari Guru Nasional 2020, Mas Nadiem juga berharap agar seluruh insan pendidikan menjadikan situasi pandemi sebagai laboratorium bersama untuk menempa mental pantang menyerah serta mengembangkan budaya inovasi.
Lagi-lagi bisa kita katakan bahwasannya pandemi adalah momentum, momentum bagi setiap pelaku pendidikan untuk bangkit, memetik pelajaran berharga, meninggikan kolaborasi, serta mengakselerasi sistem pendidikan demi melakukan lompatan dengan tujuan menghasilkan SDM unggul.
Apakah harapan ini realiastis? Saya kira demikian. Hadirnya pandemi seakan telah memaksa masing-masing pelaku pendidikan untuk segera beradaptasi mengejar digitalisasi.
Sebelum datangnya pandemi, kita mungkin cukup ambyar melihat hasil alias capaian skor PISA yang rendah.
Maka dari itulah, pembelajaran jarak jauh yang mulai akrab dengan teknologi dalam beberapa waktu ke depan akan memberikan dampak yang cukup signifikan.
Terakhir, dalam isi pidato Mendikbud untuk Hari Guru Nasional 2020, Mas Nadiem juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua guru, tenaga kependidikan, Pemda, para pemangku kepentingan pendidikan, hingga semangat juang para orang tua.
Mas Nadiem juga menegaskan bahwa dirinya terharu mendengar cerita-cerita hebat, dedikasi, serta kesungguhan masing-masing pelaku pendidikan yang aktif mencari solusi. Tiap-tiap guru punya opsi, kreasi, serta inovasi gaya mengajarnya sendiri-sendiri.
Kalau kita cermati dengan seksama, sudah cukup banyak kebijakan yang dihadirkan oleh Mas Nadiem bersama Kemendikbud, terutama di era pandemi seperti saat sekarang ini. Dalam masa kerja yang baru 1 tahun lebih sedikit, agaknya perjuangan Mas Nadiem layak diapresiasi.
Sebut saja seperti kebijakan bantuan kuota internet, fleksibilitas penggunaan Dana BOS, bantuan subsidi upah untuk PTK non-PNS, program guru belajar, laman guru berbagi, kurikulum darurat, program belajar dari TVRI, Seri Webinar di masa pandemi serta kebijakan lainnya sudah cukup untuk menjelaskan bahwasannya Kemendikbud bersama Mas Nadiem juga bekerja keras.
Maka dari itulah, meskipun suasananya masih pandemi, semangat kita terutama para guru untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa tidak boleh luntur. Yakinlah bahwa banyak orang di luar sana yang selalu mengapresiasi kerja dan kinerja guru, termasuk juga Mas Nadiem.
Mudah-mudahan pandemi segera berakhir, mudah-mudahan pemerintah bisa terus memperjuangkan hak maupun kesejahteraan para pendidik secara lebih baik lagi, dan mudah-mudahan para guru selalu diberikan kesehatan serta keikhlasan dalam melukis masa depan.
"Selalu ada hikmah dari setiap peristiwa."
Salam.
Ditulis oleh Ozy V. Alandika.
Untuk teks pidato Mendikbud dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional 2020, bisa diunduh pada laman resmi Kemendikbud berikut ini:
Posting Komentar untuk "Isi Pidato Mas Nadiem untuk Peringatan Hari Guru 2020"
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai dengan postingan artikel. Mohon maaf, link aktif di kolom komentar tidak akan disetujui.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita belajar menghargai karya orang lain :-)