Keresahan Terjawab Sudah, Ke Depannya Formasi CPNS untuk Guru Tetap Ada

Imbas atas munculnya pemberitaan dari Kemenpan-RB dan BKN tentang penghapusan formasi guru pada seleksi CPNS, agaknya tidak sedikit guru yang resah. Namun, hari ini, barangkali segenap pahlawan tanpa tanda jasa boleh sedikit lega.

Ya, tepat pada Selasa (05/01/2021), Direktur Jendral GTK Iwan Syahril menegaskan bahwa formasi PNS guru ke depannya tetap ada. Meski begitu, tahun ini pemerintah rencananya akan fokus merekrut hingga satu juta guru melalui jalur PPPK.

Formasi CPNS tetap Ada. Dok. Tangkapan Layar Akun Instagram Resmi Mendikbud

“Formasi CPNS bagi guru tetap akan diadakan ke depannya, di samping perekrutan guru PPPK skala besar yang menjadi fokus pemerintah di tahun 2021,” begitulah keterangan Iwan sebagaimana yang tertuang di laman beritasatu.com, Selasa (5/1/2021)

Lebih dari itu, Iwan Syahril juga menegaskan bahwa pemerintah akan senantiasa mendorong agar para guru honorer serta para sarjana pendidikan yang sudah PPG melamar lewat jalur PPPK.

Intinya adalah, Kemendikbud ingin terus berupaya memperjuangkan kejelasan status guru serta meningkatkan kesejahteraan mereka.

Agaknya memang harus demikian. Selama ini, anak-anak kita, tetangga kita, serta saudara-saudara sebangsa setanah air yang ingin menjadi guru sudah sama-sama tahu bahwa harapan jenjang karier mereka ke depannya adalah PNS.

Bukan semata-mata karena PNS itu dicap sebagai zona aman maupun nyaman, melainkan mesti ada buah di sebalik pengabdian. Toh, PNS juga bukan profesi kaya, kan? PNS adalah profesi pengabdian, pelayan publik, sekaligus abdi negara yang bersahaja.

Saya sendiri menemukan pernyataan ini setelah tadi sore sempat mampir ke laman twitter. Ketika saya buka beranda twitter, terlihat ada tweet baru dari akun resmi PBPGRI Official.

Berikut kutipannya:

“Terima kasih kpd berbagai pihak yg sejak awal memperjuangkan penolakan penghapusan CPNS Guru sejalan dg pemikiran PGRI. Akhirnya perjuangan kita bersama didengar, pemerintah tetap membuka CPNS Guru. Mari kita kawal pelaksanaannya.”

Sembari menggaungkan syukur, laman resmi Twitter PGRI sudah menandai akun presiden @Jokowi dan Mas Mendikbud @nadiemmakarim demi mempertegas pengawalan terhadap pemerintah.

Di sisi yang sama, Mas Mendikbud Nadiem Makarim melalui akun Instagramnya juga meliris sebuah postingan klarifikasi. Berikut kutipannya:

“Ingin saya koreksi mispersepsi di media bahwa tidak ada lagi formasi CPNS untuk guru, ini salah dan tidak pernah menjadi kebijakan Kemendikbud."

"Saya menegaskan bahwa Formasi CPNS Guru ke Depan Tetap Akan Ada karena Kebijakan ini akan sejalan dan saling melengkapi dengan perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),” terang Mas Nadiem dalam akun Instagram resminya pada Selasa (5/01/2021).

Sekilas, pernyataan Mas Nadiem dan Iwan Syahril memiliki banyak kesamaan, kan? Benar. Saya kira, inilah salah satu bentuk koordinasi apik antara Mas Nadiem selaku Mendikbud dengan Iwan selaku Dirjen GTK.

Dengan hadirnya koordinasi, tidak akan banyak terjadi mispersepsi sebagaimana yang kita rasakan bersama beberapa hari ini. Bukan hanya kaget karena formasi CPNS diganti PPPK, melainkan juga resah.

Baik guru yang mengajar lama sebagai tenaga honorer maupun mahasiswa jurusan guru yang masih kuliah, sedikit banyak pasti ada was-was. Soalnya, persepsi kita terhadap PPPK masih beragam.

Di sisi lain, pemerintah memang menegaskan bahwa nantinya PPPK akan bergaji sama dengan PNS, pun dapat jaminan pensiun sebagaimana PNS. Tapi, kalau kita lihat lagi kepada aturan hitam di atas putih seperti UU tentang ASN, aturan PPPK sebagai tenaga kontrak belum berubah.

Pemerintah “baru berencana” dan ketika rencana itu baik, sudah pasti semua guru akan mendukung dan mendoakan secara tulus. Demi guru, apa sih yang tidak.

Akhir kisah, setelah rilisnya klarifikasi dari pihak Kemendikbud ini, agaknya keresahan yang selama ini kita rasakan segera sirna. 

Sederhananya, kita sudah sama-sama tahu bahwa tahun ini pemerintah akan fokus rekrut guru dari jalur PPPK, sedangkan tahun depan mungkin ada PNS guru. Semoga saja niat baik pemerintah tidak berubah-ubah. Tetap kita kawal bersama-sama.

Salam.